Repentance (Larry Keffauver)

  • Tuhan tidak ingin kita sekedar berubah, tapi harusnya hingga ber-transformasi menjadi semakin serupa dengan Yesus.

  • Saat orang-orang melihat kehidupan kita, mereka ingin melihat Yesus hidup di dalam kita.

  • Yesus mengawali pelayanan dengan seruan untuk bertobat (Mat 4: 17)

  • Petrus juga mengawali pelayanannya dengan seruan untuk bertobat (Kis 2: 38)

  • Pertobatan = metanoeoÌ„ = μετανοέω(G3340). Metanoia artinya merubah arah.

  • Jika hidup kita mengarah kepeda kesalahan dan dosa, untuk bertobat artinya berbalik ke arah yang berlawanan, yaitu menuju kebenaran dan kepada Kristus.

  • Jika saya tidak bertobat, saya berpusat pada diri sendiri dan egois. Saat bertobat, kita berfokus kepada Yesus dan orang-orang lain.

  • Pertobatan tidak hanya diperlukan di awal kehidupan Kristen kita, tapi juga di sepanjang hidup kita.

 

7 langkah/ kualitas yang menandai dukacita Ilahi yang memimpin kepada pertobatan (2Kor 7: 10-11)

1. earnestness – kesungguhan

  • Saat bertobat, kita harus sungguh-sungguh ingin membereskan hubungan kita dengan Tuhan.

  • Ada kesungguhan untuk lari menuju hadirat Tuhan, lari dari ke-egoisan kita, lari dari dunia, lari dari dosa, dan lari kepada belas-kasihan Tuhan.

  • Sering ada dosa-dosa tersembunyi dan rahasia dalam hidup kita: kesombongan, ke-egoisan, amoralitas, pornografi, keserakahan, cinta uang, dll.

  • Di luar kita bisa tampak suci, tapi kita tidak bisa menyembunyikan dosa kita dari Tuhan.

  • Dosa-dosa sehari-hari: pencobaan-pencobaan, keputusan-keputusan yang salah, memperkatakan hal-hal yang menyakit orang lain.

  • Doa yang paling kuno yang diucapkan gereja: Tuhan Yesus Kristus, anak Allah, kasihanilah kami yang berdosa ini.

  • Sama seperti kebutuhan kita untuk mandi setiap hari, setiap hari kita juga perlu dibersihkan dari dosa kita oleh pengampunan dan cinta Tuhan.


2. eagerness to clear yourselves “ keinginan membersihkan diri

  • Saat bertobat, kita ingin bersih, lepas dari beban berlebihan, siap untuk tidak memberi tempat pijakan pada iblis dan dosa dalam hidup kita.

  • Banyak orang yang sibuk membela diri dan memberi alasan untuk dosa-dosa kita, sehingga tidak pernah bertobat.

  • Saat bertobat kita akan menjadi pemberani bagi Kristus dan tidak lagi merasa malu.

  • Alasan untuk tidak berani bersaksi bagi Kristus karena banyak orang menyadari dari dasar hatinya bahwa mereka telah menjadi munafik karena ada dosa yang disembunyikan.

  • Kita tidak bisa memiliki kehidupan yang penuh kuasa tanpa pertobatan.


3. indignation “ kemarahan kudus

  • Saat bertobat, akan ada rasa marah dan jijik untuk diri sendiri karena dosa, ada keinginan untuk menyalibkan daging, ada rasa muak akan dosa-dosa kita.

  • Akar dari penyakit di fisik, emosional dan spiritual, adalah dosa (Yak 5: 16)

  • Dosa-dosa yang tidak kita akui adalah racun bagi relasi-relasi kita, pekerjaan kita, di sekolah.

 

4. Alarm “ tanda bahaya

  • Kadang dalam hidup, kita terlalu dekat dengan api neraka, lalu hidup kita terbakar dengan dosa. Maka alarm dari Roh Kudus mulai berbunyi, supaya kita menghentikan dosa itu.

  • Jangan lari saat alarm Tuhan berbunyi, tapi kita harus lari kepada Tuhan.

  • Tidak ada alasan apapun untuk berbuat dosa dalam hidup kita.


5. Longing “ kerinduan kepeda Tuhan

  • Pertobatan menghasilkan kerinduan kepada Yesus, dan untuk ada dalam hadirat Tuhan, mengalami kekudusan dan kemurnian Tuhan.

  • Bait suci kekudusan Tuhan adalah diri kita. Tuhan ingin kita murni dan bersih.

  • Tuhan mau berikan kepada kita sebuah kerinduan pada hadiratNya, bukan sekedar di gereja, tapi juga di rumah, dalam pernikahan, dalam keluarga, di tempat kerja. Sehingga saat orang-orang melihat hidup kita, mereka akan melihat kerinduan akan Tuhan dalam diri kita.

  • Tidak ada satu hal pun yang kita lakukan bisa membuat kita jadi baik bagi Tuhan. Tapi Tuhan mengasihi kita, setiap kali jika mengaku dosa, Tuhan mengampuni kita.


6. Concern (zeal) – perduli (semangat yang berkobar)

  • Ada orang yang menjadi bosan dengan kekristenan dan menjadi apatis. Akibatnya tidak ada keinginan untuk bercerita tentang Yesus kepada orang-orang yang belum diselamatkan, tidak tergerak untuk membantu sekitar kita karena hati yang dingin.

  • Dukacita Ilahi membangkitkan keprihatinan dan keperdulian atas orang lain, dan semangat yang berkobar-kobar.

  • Pertobatan menghasilkan hasrat dan ke-fanatikan untuk mengasihi Tuhan, orang lain, musuh kita, dan diri kita sendiri.

  • Tidak ada orang yang baik. Kita semua adalah pendosa-pendosa yang diselamatkan oleh kasih karunia Allah.


7. readiness to see justice done “ kesediaan untuk melihat terlaksananya keadilan

  • Saat bertobat, kita tidak hanya ingin memulihkan relasi kita dengan Tuhan, tapi juga dengan sesama.

  • Pertobatan bukan sekedar menyesal, tapi ingin membuat segalanya jadi benar dan pulih kembali.

  • Pertobatan perlu memberikan ganti-rugi.

  • Pertobatan bukan sekedar meminta maaf, tapi juga ingin memperbaikinya.

  • Kita perlu bertobat karena perbuatan dan perkataan kita pada : pasangan, anak-anak, orang tua: sehingga semua hubungan di pulihkan.

  • Pertobatan juga menggerakkan kita untuk melunasi hutang-hutang dan nazar-nazar kita.

  • Pertobatan membuka pintu pengudusan dan transformasi. Tanpa pertobatan kita tidak bisa jadi bersih.

  • Tanpa pertobatan kita tidak akan pernah mengalami belas-kasihan dan kekudusan Tuhan.

  • Tuhan ingin menguduskan kita seutuhnya (1Tes 5: 23-24): tubuh-jiwa-roh, sehingga kita tidak bercela dan hidup menghasilkan buah Roh bagi Tuhan.

  • 1Kor 11: 27-30 “ Kita harus menguji diri kita sendiri sebelum menerima tubuh dan darah Kristus.

  • Saat kita terlalu nyaman dengan dosa-dosa yang tersembunyi, maka ber-akibat Injil tidak bisa dikabarkan, karena revival dimulai dari diri kita.

 

You may also like

Leave a comment