Domba dan Kambing (Petrus Agung)

Mat 25: 31-46 “ Dalam kisah ini Tuhan memisahkan antara domba dan kambing.

  • Karakter kitalah yang menghalangi atau membuat kita melakukan apa yang Tuhan perintahkan

  • Yang dilakukan si domba ternyata dilakukan bagi Tuhan. Yang tidak dikerjakan si kambing ternyata tidak dikerjakan bagi Tuhan.

 

4 perbedaan domba dan kambing

1. Kambing adalah hewan yang independen, domba hidup sebagai kawanan.

  • Kegerakan besar akhir jaman terjadi di tengah-tengah keterpurukan dan penderitaan manusia. Tapi untuk mengerjakan semua itu, kita tidak bisa melakukannya sendirian.

  • Kita bagian dari tubuh Kristus, dan tubuh terdiri dari banyak anggota.

  • Sifat kambing: merasa bisa lakukan semua sendiri, tidak membutuhkan orang lain, merasa paling bisa, merasa paling mampu, merasa punya segalanya.

  • Domba adalah binatang yang hampir tidak punya senjata, mereka sadar membutuh satu-sama lain untuk saling menjaga (Pkh 4: 12)

  • Orang Kristen yang bersifat domba akan tergabung dalam sebuah komunitas kelompok sel, sementara yang bersifat kambing tidak akan mau bergabung.

  • Untuk hidup sebagai kawanan kita harus punya perilaku, cara berfikir dan hati yang luas. Kita harus mau belajar dari orang lain, dan tidak menutup diri dari pendapat orang lain.

  • Hidup menyendiri memudahkan dalam banyak hal: tidak ada gesekan atau singgungan, tidak ada masalah. Orang lain akan memaklumi jika seorang penyendiri berfikir secara sempit.

  • Jika kita hidup sebagai kawanan dari Tuhan Yesus, kita akan bersentuhan dengan banyak hal.

  • Gereja dibangun oleh 5 jawatan. Saat kita hanya mau satu aspek dan menolak yang lain, maka kita berfikir sempit, dan membuang kekayaan rohani yang ditawarkan kepada kita.

  • Setiap hamba Tuhan punya karunia, jawatan, mandat, dan urapan yang berbeda-beda. Yang terbaik: kita ambil semuanya.

  • Kemampuan kita untuk menyerap semua yang Tuhan berikan akan menentukan seberapa lengkapnya kita dalam menyelesaikan tugas yang Tuhan berikan.

  • Hubungan kita dengan Tuhan dan sesama butuh iman

  • Jiwa kita harus kita latih untuk berfikir bahwa kita adalah domba dan bukan kambing

  • Apapun yang kita tolak tidak akan pernah memberkati hidup kita.

 

2. Kambing tidak bisa dikurung

  • Kambing selalu coba merusak, mendobrak, dan menghancurkan apapun yang mengurungnya.

  • Manusia di desain hidup dengan batasan. Contohnya manusia di taman Eden (Kej 2: 16-17)

  • Sebelum manusia jatuh dalam dosa, yang membedakan antara kita dengan Tuhan adalah: Tuhan tidak terbatas, tetapi manusia dibatasi oleh kedaulatan Tuhan.

  • Kambing tidak bisa dibatasi. Orang bermental kambing sulit menerima berkat dengan kuat.

  • Mat 5:5 “ Kata lemah lembut berasal dari istilah keledai liar yang sudah dijinakkan dan ditundukkan. Artinya punya kuasa yang hebat, tapi terkontrol (great power under control)

  • Kambing tidak bisa dibatasi aturan, tidak pernah dalam kendali, tidak ada penguasaan diri, tidak bisa dinasehati. Kambing ingin kebebasan yang sebebas-bebasnya.

  • Banyak orang tidak mau dikoreksi, dan menganggap koreksi sebagai permusuhan!


3. Kambing menyesatkan

  • Saat dikumpulkan dengan domba, maka kambing selalu memimpin.

    • Saat kambing masuk ke dalam sebuah kawanan domba, beberapa domba akan ikut kambing, lalu dibuat jadi sebuah kawanan baru yang terpisah.

    • Karena tidak terbiasa dalam kawanan, beberapa waktu kemudian kambing itu akan meninggalkan kawanan domba yang dipimpinnya.

  • Sifat ini dimanfaatkan dalam menyembelih domba: membawa domba yang mengikuti dia untuk masuk ke area pembantaian.

  • Kita harus mewaspadai roh-roh di dunia ini yang tanpa sadar menggiring kita dengan pesonanya menuju pembantaian.

  • Karakter kambing membuat seseorang tidak bisa menolong orang lain, tidak bisa mengerjakan yang Tuhan perintahkan.

  • Yesus menyebut dirinya Anak Domba Allah (Lamb of God). Lucifer meng-identifikasi diri sebagai kambing. Gambar-gambar penyembahan kepada setan adalah gambar kambing.


4. Kambing mudah menjadi liar jika ada kesempatan.

  • Sifat ini membuat kambing tidak bisa kita ajak untuk membangun sesuatu, karena untuk membangun perlu komitmen.

  • Karakter liar ini hanya mencari keuntungan dan kenyamanan pribadi (Ams 18: 1)

  • Domba bergerak bersama, menghadapi lawan bersama, sadar bahwa tidak bisa hidup sendiri.

  • Yang membuat domba bergerak mengikuti gembala adalah suara gembalanya. Yesus gembala yang baik (Yoh 10: 4)

  • Salah satu buah Roh adalah penguasaan diri. Penguasaan diri terhebat adalah saat kita serahkan otoritas dan kebebasan /freedom kita kepada Tuhan.

 

You may also like

Leave a comment