2Raj 10: 15-17 “ penggalan kisah raja Yehu yang diurapi Tuhan untuk menuntaskan yang belum dituntaskan oleh nabi Elia.
-
Kaum Yonadab nomaden, bukan orang Yahudi, tinggal di antara orang Yahudi, tidak minum anggur. Yonadab artinya Tuhan berkehendak (Jehova is willing).
-
Tuhan berkehendak kita semua berkelimpahan (prosper), sehat (in health), diberkati (blessed), penuh sukacita (full of joy), shallom-Nya selalu di atas kita.
-
Tapi kehendak dari pihak Tuhan saja ternyata tidak cukup, Tuhan mau 2 hal dari kita:
1. Hati yang Benar
-
Pertanyaan Yehu kepada Yonadab, yang juga merupakan pertanyaan Tuhan kepada kita: Apakah hatimu jujur kepadaku seperti hatiku terhadap engkau? (2Raj 10: 15C)
-
Orang percaya harus menjagai hatinya (Ams 4: 23), karena hati mudah sekali berubah.
-
Hati yang mudah marah bukanlah hati seorang hamba, tapi hati yang penuh kesombongan.
-
Manusia dan pentul korek sama-sama punya kepala. Tapi pentul korek marah jika digesek, sedangkan manusia mestinya tidak marah.
2. Memberikan Tangan Kita
-
Setelah Yonadab menjawab bahwa hatinya benar terhadap Yehu, Yehu kemudian minta Yonadab mengulurkan tangannya (2Raj 18: 15D). Tangan adalah simbol kekuatan.
-
Jika hati kita benar, selanjutnya yang Tuhan minta adalah tangan kita: kekuatan kita, kemampuan kerja kita, pelayanan kita, pengabdian kita, bahkan ketidak-berdayaan kita.
-
Luk 6: 6-11 “ Yesus meminta seorang yang tangan kanannya lumpuh untuk mengulurkan tangannya:
-
Jika tangan kiri yang diulurkan, artinya menunjukkan kekuatan dan tidak mau kelemahannya diketahui orang lain, maka tidak ada kesembuhan yang terjadi.
-
Saat orang itu ulurkan tangannya yang mati, maka tangan yang lemah itu disembuhkan.
-
-
Jangan datang ke Tuhan dengan kekuatan kita, tapi datang dengan kelemahan kita apa adanya! Jangan ditutupi, karena justru dengan keterbukaan itu kita akan dipulihkan Tuhan.
-
Saat kita punya sikap hati merendah, mengakui kelemahan kita, maka kita akan aman, dan peninggian Tuhan akan terus berlangsung di hidup kita.
-
Jika kita ajukan kekuatan dan kelebihan kita kepada Tuhan, supaya orang tidak lihat kelemahan kita, maka kita akan alami kejatuhan berkali-kali di hidup kita.
-
-
Pengakuan yang jujur atas kelemahan dan ketidak-berdayaan kita kepada Tuhan, akan membuat Tuhan balikkan keadaan dengan dahsyat (2Kor 12: 9a)
-
Saat hati kita benar terhadap Tuhan, Tuhan minta kita ulurkan tangan kita. Saat kita berikan tangan yang tidak berdaya, maka Tuhan akan ubah yang lemah jadi kuat.
-
300 tahun keturunan Yonadab tetap memegang ketetapan nenek moyangnya untuk tidak minum anggur. Tuhan beri mereka hadiah: keturunan Yonadab akan melayani dan berdiri di hadapan Tuhan sepanjang masa tanpa terputus (Yer 35: 18-19)
-
Jika kita ingin Tuhan angkat hidup kita, jagai hati kita, hidup terbuka dengan Tuhan, akui semua kelemahan kita pada Tuhan, cerita setiap ketidak-berdayaan kita kepada Tuhan, jangan hidup dalam kesombongan, tapi hidup dalam kerendahan hati.