Pendiri

JKI injil Kerajaan

Pendiri: Pdt. DR. Drs. Petrus Agung Purnomo


(20 Maret 1962 – 13 Maret 2016)
Biography:

Seluruh pelayanan berdampak yang dibuat dan dan dikerjakan oleh Bp. Petrus Agung berawal dari perjumpaan pertama beliau dengan Tuhan yang terjadi di tahun 1979, saat Bp. Petrus Agung berusia 17 tahun, di sebuah Kebaktian Kebangunan Rohani anak muda di Kota Semarang.
Jalur pendidikan formalpun ditempuh oleh Bp. Petrus Agung, beliau mendapatkan gelar Sarjananya dan diwisuda di Universitas Diponegoro pada Tahun 1986 dengan predikat Cum Laude.
1986, adalah tahun di mana Tuhan meminta Bp. Petrus Agung untuk segera menikahi gadis pujaan hatinya bernama Tina astari yang saat itu sudah menemani pelayanan Beliau, sebab setelah menikah Tuhan akan segera memakai hambaNya ini untuk pekerjaan yang lebih besar lagi, dan di bulan Maret 1987 Bp. Petrus Agungpun menikahi Ibu Tina Astari.
Setelah sekian tahun lamanya melayani Tuhan dengan berkeliling dari kampung ke kampung  keajaibanpun terjadi.. Firman Tuhan mulai digenapi atas hidup hambaNya ini… Dalam dua minggu setelah menikah, Bapak Timotius Arifin, yang saat itu menjadi Gembala GBI di Denpasar, mengundang Bp. Petrus Agung berkotbah di Surabaya yang dihadiri sekitar 4000 orang. Selain sebagai Gembala, Bp. Timotius Arifin adalah pendiri dariSurabaya Praise Center di tahun 1980, dimana FGBMFI ( Full Gospel Bisnisman Fellowship international ) sedang booming di kala itu. Bp. Timotius Arifin adalah bagian dari kegerakanyang terjadi di Gereja ini, beliau jugalah yangkemudian mempromosikan pelayanan Bp. Petrus Agung, dengan menyarankan para ketua chapter dan gereja – gereja untuk mengundangBp. Petrus Agung berkotbah. Sejak itulah beliau menjadi penginjil dan berkeliling ke banyak tempat.
Sehubungan dengan peraturan pemerintah yang memberikan pilihan kepada setiap Persekutuan Doa untuk menjadi gereja atau dibubarkan, maka pada tahun 1990, Bp. Petrus Agung mengambil keputusan untuk membuat sebuah gereja.
Awal tahun 1991, Persekutuan Doa Sangkakala menjadi sebuah Gereja, yang diberi nama JKI Injil Kerajaan. Gereja ini merupakan bagian dari sinode Jemaat Kristen Indonesia yang diawali dengan 25 orang jemaat dan bersamaan dengan itu Bp. Petrus Agung Purnomo ditahbiskan oleh Pdt Adi Sutanto selaku Ketua Sinode JKI sebagai Gembala Sidang Gereja JKI Injil Kerajaan didampingi sang istri Ibu Tina Astari.
Tahun 1992 kebaktian gereja yang semula diadakan di Wisma Gajah Mada, pindah ke Permata Hijau karena Tuhan memberikan sebuah Gedung yang merupakan bekas Roller Skate di PermataHijau BB 25A Pondok Hasanudin dengan kapasitas 1000 orang. Namun karena jemaat belum sebanyak itu, maka  kebaktian diadakan di Ruang Serba Guna yang berkapasitas 150 orang.
Sampai pada suatu hari, dikarenakan gereja terlibat hutang dengan bank dan gereja mengalami kesulitan untuk membayarnya, gedung Permatapun hampir disita oleh bank.Keadaan itu membuat Tuhan menggerakkan hati seluruh jemaat yang adamelalui Saudari Ailing untuk berdoa setiap jam 12 malam. Doa malam ini dihadiri 40 orang termasuk Bp.Pdt. Petrus Agung dan Ibu Tina selama dua minggu. Kemudian Tuhan menggerakkan hati Bp. Pdt Petrus Agung untuk lebih dulu berkorban, dan beliaupun mentaatiNya dengan mempersembahkan mobilnya. Segera sesudah itu saudara-saudara yang lainpun ikut serta memberikan korban untuk pelunasan rumah Tuhan. Pada umumnya jemaat waktu itu adalah pelajar dan mahasiswa sehingga sebagian besar yang mereka berikan adalah berupa barang… namun itu adalah barang-barang terbaik milik mereka. Ada yang menaburkan perhiasannya, jam tangan kesayangannya, televisi yang setiap hari mereka lihat, alat perlengkapan kemah yang paling berharga buat seorang anak muda saat itupun dipersembahkan, bahkan ada yang mempersembahkan sepatu terbaik miliknya. Dan satu keluarga digerakkan untuk mempersembahkan satu kilogram emas yang adalah barang warisan keluarganya
Hasil dari korban anak-anak Tuhan tersebut menjadi awal dari pemulihan yang Tuhan berikan.
Sedikit demi sedikit terjadi perubahan dalam hal keuangan gereja. Jumlah persembahan yang diberikan jemaatpun mulai meningkat.
November 1995 kebaktian di ruang utama mengalami kendala karena banyaknya bagian atap yang rusak dan mengalami kebocoran pada waktu hujan sehingga harus digantikan dengan tenda, sehingga pada masa itu kita kemudian biasa menyebutnya dengan Kemah Musa.
Sekali lagi Tuhan tidak pernah meninggalkan gereja ini, melihat keadaan ini, seorang saudara dari Jakarta digerakkan Tuhan untuk membiayai plafon gereja. Tuhan juga menggerakkan seluruh panitia pembangunan untuk berkorban dan lagi-lagi dimulai dari sang Gembala. Hari itu Bp.Pdt. Petrus Agung dan Ibu Tina mengambil langkah berani dengan mempersembahkan uang yang telah dipersiapkan untuk biaya kelahiran putri bungsunya yaitu Hadassah persis di empat hari menjelang kelahirannya. Dari persembahan itu akhirnya atap gedung gerejapun bisa diperbaiki. Pemeliharaan Tuhan lagi-lagi dinyatakan atas keluarga Bp.Pdt. Petrus Agung, hari yang dinantikanpun tiba, Kelahiran Hadassah atau Sasa, menjadi saat yang sangat membahagiakan, tidak hanya karena Bp.Pdt. Petrus Agung bisa menunggui kelahiran putrinya tersebut, tetapi juga karena biaya kelahiran Sasa Tuhan mencukupkannya bahkan lebih daripada cukup.
Awal tahun 1996 menjadi gerbang bagi pemulihan total. Gereja mengalami pertumbuhan yang makin indah. Jiwa-jiwa baru ditambahkan dan keuangan juga mengalami terobosan yang luar biasa. Persembahan yang dibawa ke rumah Tuhan menjadi berlipat kali ganda. Sejak jemaat dengan sukacita mengambil bagian secara luar biasa dalam berkorban bagi kepentingan rumah Tuhan, Allah sendiri memberkati jemaat dengan tak kalah luar biasa pula. Setiap bulan Bp.Pdt Petrus Agung datang dari satu rumah baru ke rumah baru lainnya untuk berdoa serta mengucap syukur bersama jemaat yang ada.
Akhirnya, Minggu kedua bulan Mei 1996, seluruh pergumulan gereja untuk melunasi hutang terbayar tuntas.
Melihat kebutuhan dan kehausan akan Firman Tuhan yang ada pada anak-anak Tuhan di kota Jakarta maka di tahun 1996 Bp.Pdt. Petrus Agung memulai sebuah seminar dengan nama Seminar Hidup Dalam Roh yang bertempatdi Gedung Jakarta Design Center. Sekian tahun kemudian seminar ini berganti nama menjadi SHRK (Seminar Hukum Roh dan Kehidupan) yaitu di tahun 2002.
Memenangkan jiwa-jiwa berapapun harganya menjadi visi awal yg terus mengiringi perjalanan Bp.Pdt. Petrus Agung dalam menggembalakan gereja ini… dengan semangat visi ini pula yg membuat beliau memulai sebuah pelayanan mission trip ke berbagai tempat tidak hanya di indonesia tetapi juga ke bangsa-bangsa yang diawali dengan berangkatnya ibu Fony ke Hongkong di th 1997, kemudian di awal th 1998 bp. tri waryanto di utus untuk melayani ke purukcau, pelayanan misi pun terus berlanjut dg diutusnya Saudari Ailing ke Kamboja, Saudari Suluh ke Vietnam dan ibu ruth s ke Palau.
1998, jemaat mulai berkembang dan mencapai jumlah 700-an orang. Kegerakan pemuda begitu luar biasa pada waktu itu, dan di tahun 1998 diadakan sebuah KKR gerakan pelajar dengan tema “Kau Berharga Di Mataku”
Krismon yang terjadi di tahun 1998 begitu berdampak kepada masyarakat sehingga gereja memutuskan untuk membantu jemaat dengan cara membuat Pasar Murah di halaman dekat gedung gereja Permata yang dihadiri sekitar 3000 orang.
Setelah hari itu, gereja melayani penjualan sembako murah yang terus diadakan di garasi gereja dengan tujuan membantu masyarakat yang terkena imbas krismon.
Tahun 1999Tuhan memberikan visi selanjutnya di hati Bp.Pdt. Petrus Agung untuk membekali anak-anak Tuhan lebih lagi dalam mengerjakan pelayanannya untuk pekerjaan Tuhan yaitu dengan mendirikan sekolah Alkitab dengan nama TSOA (The School Of Acts). Sekolah alkitab ini berafiliasi dengan TSOA Malaysia dengan menggunakan tempat di Bukit Doa Getsemani Ungaran.
Melalui Firman Tuhan yang disampaikan oleh Ps Kong Hee muncullah visi berikutnya yaitu 2000 before 2000. Dan sungguh Tuhan bekerja dengan ajaib sehingga di masa itu gereja mengalami pertumbuhan dari 1300-an orang menjadi 2000 orang.
Tidak berhenti sampai disitu, Tuhan terus membawa gereja ini bergerak ke visi yang selanjutnya. Tuhan menaruh visi membuat radio dan menggerakkan hambaNya Brother John Avanzini untuk menabur sebesar 50.000 dolar Amerika sehingga Radio Rhema berdiri di tahun 2001. Di tahun ini juga, lahirlah Media Injil Kerajaan, dimana merupakan penggenapan dari Nubuatan yang disampaikan oleh HambaNYA bernama Marlyn Hickey.
Pada akhir tahun 1999, jemaat sudah mencapai 2000 orang, bahkan terus bertambah sehingga melebihi kapasitas gedung yang seharusnya. Tuhan membawa gereja ini untuk mulai bergerak dan berkembang menjadi besar. Dengan anugerah Tuhan yang besar maka dimulailah pembangunan gedung Gereja berkapasitas 12.000 orang pada bulan September 2003, yang diberi nama “Holy Stadium”. Sambil menanti proses pembangunan, maka pada bulan Oktober 2004 Kebaktian utama dipindah ke gedung Tennis Indoor yang disebut Holy Stadium Junior.
Masih di Tahun yang sama, sementara kebutuhan pembangunan Holy Stadium terus bertambah,Tuhan menggerakkan Bp.Pdt. Petrus Agung untuk membantu merenovasi sejumlah gereja kecil di kota Semarang berikut memperbaiki pastorinya. Ketaatan beliau menjadi hal yang begitu indah dan memberkati para Hamba Tuhan dan Jemaat dari gereja-gereja tersebut
Sambil terus memberkati kota Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia bahkan banyak negara di dunia baik lewat firman Tuhan yang disampaikan oleh Bp. Pdt. Petrus Agung atau melalui taburan persembahan gereja, Tuhan juga memperhatikan gedung Holy Stadium yang sedang dibangun di kota Semarang sehingga oleh anugerah Tuhan tanggal 7 Juli 2007 kebaktian resmi diselenggarakan di Holy Stadium.
Ditahun yang sama Bp.Pdt Petrus Agung Purnomo mendapat begitu banyak misi untuk masyarakat sekitar, diantaranya adalah dibangunnya Sekolah Terang Bangsa pada pertengahan tahun 2007 dengan memakai gedung Holy Stadium Junior. dimulai dengan kelas 1-4 SD, kelas 1 SMP, dan kelas 1 SMA dengan tambahan kelas English Program, dan jenjang berikutnya terus bertambah ditahun-tahun selanjutnya.
Visi dan kerinduan hati yg sama yaitu menolong orang2 miskin tanpa pamrih telah menyatukan Bp. Pdt. Petrus Agung Purnomo dan Bp. Dr. Hotma P.D Sitompoel, S.H., M.Hum untuk mendirikan sebuah LBH Non profit yang dapat membantu orang miskin di kota semarang. sehingga pada tgl 16 september 2007 LBH Mawar sharon diresmikan oleh keduanya dg misi untuk memberitakan kabar baik melalui pemberian bantuan hukum secara “pro deo” & “probono” (cuma-cuma/gratis)kpd masyaraat yangtidak mampu dan teraniaya ,dan oleh anugerahNYA dari th 2007 hingga sekarang “LBH telah didatangi oleh 6000 para pencari keadilan
Masih di tahun 2007, sesuatu yang fenomenal terjadi saat Tuhan menaruh hati untuk orang-orang miskin dan sederhana di hati hambaNya. Berawal dari mengundang dan memberi makan mereka di gereja Permata. Mereka yang kemudian kita panggil dengan nama Anak Raja hadir dengan antusias di acara ini sehingga mencapai 4000orang hingga gereja Permatapun tidak muat dibuatnya. Melihat kebahagiaan mereka saat berkumpul, saat menyanyi dan menari bersama maka acara yang dikemas dalam KKR Anak Raja inipun dibuat lagi setiap dua minggu sekali…mempertimbangkan jumlah kehadiran yang dipastikan akan bertambah membuat KKR anak Raja dipindahkan ke Holy Stadium. Jumlah yang hadirpun mencapai 12.000 orang. Mereka di jemput dari kolong-kolong jembatan, dari pasar2, dari jalanan untuk memuji Tuhan dan menari buat DIA… di acara ini yang sakit disembuhkan, yang terikat dimerdekakan, yang berbeban beratpundiberikan kelepasan… banyak Jiwa dimenangkan melalui acara ini.
Untuk memperlengkapi siswa-siswi dengan keterampilan yang mumpuni setelah lulus dari sekolah setara SMA, maka pada tahun 2008 SMK dibuka, dan seiring berjalannya waktu dua gedung sekolah dengan 8 lantai dibangun untuk kelancaran operasional sekolah.
Keprihatinan akan banyaknya warga yang putus sekolah membuat Bp. Pdt. Petrus Agung mengambil bagian untuk penyelenggaraan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) pada th 2009, yang memiliki tujuan untuk memberikan kesempatan pendidikan kepada masyarakat yang putus sekolahdan tidak terlayani oleh pendidikan formal, yang sudah tidak pada usia sekolah dengan ketrampilan hidup dan pengetahuanyang setara dengan pendidikan formal
Mengingat para peserta PKBM sebagian besar dari lingkungan yang kurang beruntung maka sejak awal Bp. Pdt. Petrus Agung memberikan subsidi penuh kepada siswa-siswanya sehingga bisa menjangkau anak-anak jalanan, pemulung dan sebagainya.
Sebuah dapur umum besar yang dapat memasak untuk 5000 porsi didalam waktu sekian jam saja,  juga dibangun di tahun yang sama. Berkat adanya dapur umum, gereja menjadi partner pemerintah kota Semarang untuk membantu korban banjir semarang di beberapa kesempatan dengan nasi bungkus yang hangat dan siap diantar langsung ke tempat-tempat yang membutuhkan.
di tahun 2008 Gereja JKI Injil Kerajaan mengadakan sebuah acara besar dan sangat meriah yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat kota Semarang yang bekerjasama dengan Pemkot Semarang dengan nama SBB (Semarang Berbagi Bahagia). Acara ini diadakan tanggal 15 November – 14 Desember 2008 secara serempak di 16 Kecamatan dan 177 Kelurahan. Acara ini disambut dengan antusias oleh warga kota Semarang karena melibatkan seluruh anggota keluarga untuk berlomba dalam kebersamaan yang indah..
Semarang juga dihebohkan dengan acara Semarang Amazing Race yang juga merupakan rangkaian acara Semarang Berbagi Bahagia. Acara ini dibuat untuk kelompok yang terdiri dari 5 orang dengan tantangan menyelesaikan perjalanan menjelajah kota Semarang dengan jarak tempuh sekitar 50km,memecahkan teka-teki yang ada di pos-pos yang mereka harus lewati yang merupakan lokasi-lokasi penting di kota Semarang, dan perjalanan dilakukan tanpa bekal dan uang. Pada akhirnya perlombaan ini mengerucut menjadi perlombaan pribadi dengan hadiah utama sebuah mobil.
Puncak acara SBB ini dimeriahkan dengan penyelenggaraan Pasar Murah di sepanjang Jalan Pemuda Semarang, yang dihadiri oleh kurang lebih 100.000 orang
Radio Rhemapun ikut mengadakan acara yang tak kalah seru di tahun 2008 ini yaitu Angkotku Bejo Coy. Acara ini khusus diadakan bagi para sopir angkot dan sopir bis yang ada di kota Semarang sehingga bisa berbagi kebahagiaan dengan mereka dengan hadiah utama sepeda motor.
Berawal dari kerinduan hati Bp. Pdt.. Petrus Agung untuk menjadi jembatan penghubung antara Kasih Tuhan dengan masyarakat sehingga mereka bisa disentuh dengan platform yang berbeda. Dimana Sepakbola atau Sport merupakan salah satu landasan di mana tidak ada perbedaan Suku, Agama, Ras, Antargolongan, Ekonomi, dan perbedaan-perbedaan lainnya, maka sekali lagi oleh anugerah Tuhan berdirilah Sekolah Sepak Bola Terang Bangsa (SSB) pada tgl 10 Oktober 2009. Sampai hari ini Sekolah Sepak Bola terang bangsa telah mengikuti tidak kurang dari 95 kali turnamen yang diantaranya adalah untuk memperebutkan piala Gubernur Jateng tgl 1-3 Februari 2017 lalu dan memperoleh Juara 1.
Pada saat Merapi meletus tahun 2010, Atas intruksi dari Bp. Pdt. Petrus Agung pulalah gereja dengan cepat bergerak membantu korban merapi dengan memberikan bantuan makanan setiap hari kira-kira 8000 bungkus nasi dalam sekian hari lamanya. Kedatangan anak-anak Tuhan kepada saudara-saudara korban Merapi begitu disambut dengan tangan terbuka bahkan membuat mereka mengenal akan kasih Tuhan Yesus di hidup mereka.
sekali lagi.. bersama dengan pemerintah kota semarang saat itu..  pada september 2011 gereja JKI Injil Kerajaan menggelar acara doa.bersama dan deklarasi atas kota semarang dengan judul.acara 1000 obor..:di Lapangan Balaikota Semarang
dan diakhir tahun 2015, Kebaktian Kebangunan Rohani dengan Tema GREAT AWAKENING menjadi acara paling akbar di tahun itu, yang dihadiri oleh puluhan ribu anak-anak Tuhan dari seluruh Indonesia dan Jawa Tengah pada khususnya dengan pembicara utama Ibu Suzette Hattingh seorang pendoa dari pelayanan Ps. Reinhard Bonnke di Africa
KepedulianBp. Pdt. Petrus Agung terhadap bangsa ini juga terwujud dari pembekalan yg dilakukan oleh beliau terhadap satgas-satgas dari tiap batalyon yang akan dikirim ke daerah / perbatasan (klip pembekalan TNI BR 100, Tegal, Purwokerto). Setiap pasukan yang dikirim mendapatkan pelatihan ketrampilan yang dibutuhkan selama mereka mengemban tugas negara spt : Potong rambut, membuat sabun, ilmu pertanian, pelajaran matematika untuk mengajar anak-anak dll.  Pembekalan secara rohanipun diberikan oleh hamba-hamba Tuhan yang diutus untukmemberikan motivasi dan doa bagi seluruh kesatuan yang ditugaskan.
Hari ini Pelayanan pasar murah menjadi acara yang sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat di manapun berada, baik di kampung-kampung, di dalam kota, di luar kota bahkan di luar pulau…. dimana gereja membantu menyediakan barang-barang murah, dijual di suatu daerah yg warganya dinilai sangat membutuhkan..bersaamaan dengan itu ada panggung Hiburan yang digelar sekaligus mendoakan orang sakit… dan banyak jiwa dimenangkan melalui acara ini
13 maret 2016, adalah hari di mana Bp. Pdt. Petrus Agung dipanggil pulang ke Rumah Bapa. Tidak ada yang tidak kehilangan atas kepergian beliau. Karena begitu berdampaknya semua pelayanan yang Bp. Pdt. Petrus Agung kerjakan selama ini. Namun kita sadar, bukan kehendak beliau dan bukan kehendak Tuhan untuk kami berlarut dalam perasaan kehilangan yang berkelanjutan…  Masih ada mimpi dan kerinduan yang belum terwujudkan.
Bersama ibu Tina Astari, Istri alm. Bp. Pdt. Petrus Agung, yang telah ditahbiskan oleh ketua Sinode Jemaat Kristen IndonesiaPdt. Adi Sutanto pada tanggal 29 Mei 2016, kami sambut NEW CHAPTER…..
Dan Inilah sebagian kerinduan yang terwujud setelah berpulangnya Bp. Pdt. Petrus Agung…
# Pembekalan Satgas Batalyon Infanteri 407 Tegal
# Pasar Murah di Labuan Bajo
# Paskah Pelajar 2016
# Perayaan Natal TNI Kodam IV Diponegoro 2016
# Pasar Murah dan doa kesembuhan Illahi di Purwokerto
# Membantu Korban Banjir di Semarang
# Wisuda Sekolah Impact
# Konser Doa bersama Jaringan Doa sekota dan Jaringan Doa Nasional
# Perayaan Natal JKI Injil Kerajaan
# Pembangunan Dream Center yang sedang dikerjakan
Dengan Visi yang baru, Gereja JKI Injil Kerajaan bangkit kembali… dengan Sehati sepikir kami siap bergerak lagi mewujudkan 20.000 pemimpin dalam 20 tahun ke depan di segala aspek kehidupan di bangsa ini. Dengan Integritas, Kekeluargaan, Unggul, Tanggung jawab dan Inovasi kami lanjutkan Visi Gembala kami untuk memenangkan lebih banyak lagi jiwa-jiwa berapapun harganya… Bagi Tuhan segala Pujian, Bagi DIA segala Hormat dan hanya Bagi DIA segala kemuliaan… sekarang sampai MARANATHA… Amin…amin… amin….