-
Dalam hidup kadang kita menghadapi perubahan-perubahan yang tidak kita dambakan.
-
Penderitaan adalah harga dari kasih yang harus kita bayar.
-
Jika kita tidak meninggalkan orang yang kita kasihi, orang yang kita kasihi itu akan meninggalkan kita.
-
Penelitian menyebutkan bahwa penyebab stress tertinggi disebabkan kehilangan pasangan karena kematian (100 poin).
-
Jemaat mula-mula juga mengalami stress berat. Yohanes memberi penghiburan pada jemaat: (Why 14: 13)
-
Orang yang mati di dalam Tuhan disebut berbahagia karena:
-
Orang yang mati di dalam Tuhan bertemu dengan Tuhan muka-dengan-muka
-
Orang yang mati dalam Tuhan beristirahat dari jerih lelahnya
-
Perbuatan orang yang mati di dalam Tuhan menyertai mereka.
-
Perbuatan kita akan selalu menyertai kita, baik itu hal yang baik atau jahat.
-
Selama masih hidup di dunia, Tuhan beri kita kesempatan mengubah tapak-tapak hidup kita.
-
Tindakan yang harus dilakukan oleh mereka yang kehilangan seseorang karena kematian: kenali rasa kehilangan kita.
-
5 tahapan psikologis manusia saat meresponi perubahan yang mendadak:
-
penyangkalan (denial)
-
kemarahan/ konflik.
-
tawar-menawar (bargaining)
-
depresi.
-
penerimaan (acceptance)
-
Setelah mencapai titik penerimaan, bisa menerima realitas yang ada dan move on, maka fokus berubah menjadi restorasi/ pemulihan.
-
Pemulihan yang dilakukan: sistem keluarga, identitas, penyesuaian dengan status yang baru, menata ulang organisasi dan pelayanan.
-
Proses pemulihan ini perlu waktu, kesabaran, toleransi satu-sama lain, kesehatian, unity, tema work yang saling men-support.
-
Jemaat yang sehat mampu menghadapi perubahan mendadak dengan dinamis dan bijaksana.
-
Kita memang mengalami stress, terguncang (shock), menderita (suffering), tapi melalui semua itu kita akan naik dan melayang terbang seperti rajawali bersama Tuhan.
-
Teruskam misi dan visi p Agung: jangkau dan menangkan semua jiwa-jiwayang terhilang berapapun harganya (win the lost at any cost)