5 Hal yang Membuat Orang Tidak Bisa Jadi Besar (Petrus Agung)

  • Mat 14: 12-21 “ peristiwa 5 roti 2 ikan bisa memberi makan ribuan orang, bahkan sisa 12 bakul. Dari sesuatu yang kecil diubah menjadi begitu besar.

  • Tuhan merencanakan yang terbaik buat kita semua, tapi ada hal-hal yang menghambat seseorang untuk bisa jadi besar.


1. Tidak mau repot

  • Jika kita tidak mau repot, tidak mau kerja keras, hanya ingin rileks, hanya urusi kepentingan sendiri, maka kita tidak akan bisa memberikan yang terbaik, dan tidak pernah bisa jadi besar.

  • Semakin banyak tanggung-jawab akan merepotkan, dan memerlukan kerja lebih keras, doa lebih banyak, dll.

  • Contoh:

    • event organizer yang tidak mau repot hanya akan mendapatkan job-job kecil.

    • Musa mengurus 2 juta bangsa Israel yang menuju Kanaan.

  • Ilustrasi: beda antara fine-dining dengan makan di warung.

    • Fine-dining “ disambut pelayan, ada ucapan terima kasih, dll. Warung “ langsung duduk.

    • Fine-dining “ menu-menu terbaik ditawarkan dan jelaskan, bahkan sejarah dan cara pembuatan dijelaskan. Warung “ kita pilih sendiri.

  • Ilustrasi: Perusahaan kontraktor yang memberikan bonus pensiun bagi 3 karyawan, bentuknya adalah karya terakhir mereka di perusahaan, yang dibangun dengan dana perusahaan. Karyawan yang mau repot dan memberikan karya terbaik mendapatkan hasil terbaik.

  • Kerjakan segala sesuatu hingga tuntas, dan dengan penuh tanggung jawab.

  • Kesaksian: Jika P Agung tidak serius saat dimintai bantuan mengawasi pembangunan rumah rekannya, maka ketika Tuhan berikan rumah itu kepada p Agung hari ini, yang didapat adalah rumah dengan kualitas asal-asalan.

  • Lot tidak mau dibawa malaikat ke puncak gunung, dan memilih tinggal di Zoar. Maka destiny-nya terpotong habis, dan kisah tentang Lot berakhir.


2. Tidak mau berfikir atau tidak mau menggumulkan.

  • Tuhan beri kita banyak potensi, tapi kita sering kurang menghargai potensi itu.

  • Sekecil apapun Tuhan berikan sesuatu pada kita, potensi multiplikasinya tetap luar biasa.

  • Ilustrasi: seorang menemukan koin di jalan. Karena dia menganggap ini sebagai berkat Tuhan, maka dia coba tawarkan pada kolektor, dan ujungnya dia jadi kaya.

  • Kesaksian: 2 orang teman p Agung hendak membuat suatu proyek dengan modal milyar-an. Tapi ketika mereka mau memulai sesuai saran p Agung, yaitu dengan dana yang ada, usaha mereka berhasil.

  • Lihat apa yang sudah Tuhan letakkan di tangan kita. Jika itu kita gumulkan, minta hikmat Tuhan, maka akan menjadi sesuatu yang besar.


3. Tidak mau mengatur/ manage

  • Tuhan awali mujizat dengan memerintahkan orang banyak untuk duduk berkelompok.

    • Mereka harus duduk hingga tidak berebut.

    • Mereka harus berkelompok sehingga tidak ada yang tidak kebagian.

  • Bagian Tuhan melakukan multiplikasi, bagian kita mengatur wadah bagi berkat itu.

  • Kita harus menata hidup dengan baik, sehingga berkat Tuhan yang akan datang tidak tercecer.

  • Contoh:

    • Sebelum mujizat penggandaan minyak seorang janda, Elia terlebih dulu memerintahkannya mengumpulkan banyak wadah.

    • Manusia diciptakan Tuhan di hari terakhir. Segala hal diciptakan dan diatur lebih dulu, baru kemudian manusia diciptakan, sehingga bisa hidup.

    • Survey membuktikan bahwa orang-orang yang menang lotre ujungnya lebih miskin dari sebelum menang, karena tidak siap me-manage uang itu.

  • Jika kita tidak mempersiapkan diri, maka yang terjadi adalah saling menunggu: manusia menunggu berkat Tuhan, Tuhan menunggu kita menyiapkan wadah.


4. Tidak mau menghitung

  • Perikop cerita menyebutkan banyak angka: 5000 pria, 5 roti, 2 ikan, 12 bakul, 200 dinar, dst.

  • Kehidupan kita semua ada hitungannya. Orang yang bisa menghitung dengan tepat akan menang dengan luar biasa.

  • Ilustrasi: pertandingan tinju M Ali lawan George Foreman, di Zaire.

    • Ronde 1-6 Ali nyaris tidak berkutik dan dihajar oleh lawannya.

    • Ali tidak bisa membalas memukul, tapi membalas dengan perkataan yang merendahkan.

    • Foreman kemudian emosi, lupa taktik, menyerang membabi-buta, dan akhirnya kekuatan pukulannya menurun. Di ronde 7 tenaga Foreman sudah habis.

    • Di ronde 8, dengan 2 pukulan Ali merobohkan Foreman.

  • Jika ingin menjadi besar, kita harus menghitung segala sesuatu dalam hidup kita.


5. Tidak mau keluar biaya, maunya gratis.

  • Banyak orang ingin jadi besar, tapi tidak mau korban, maka tidak akan pernah bisa.

  • Kesaksian:

    • Saat P Agung diundang ke kota kecil di luar pulau, p Agung tidak menentukan tarif, semua dana akomodasi ditanggung tim JKI, bahkan juga membantu kekurangan dana panitia.

    • Saat acara orang-orang hadir tepat waktu, dengan penuh kehausan akan Tuhan. Roh Tuhan bekerja dengan dahsyat.

You may also like

Leave a comment