antoniusfw

Menabur di Tanah yang Baik dan Berbuah (Tina Agung Purnomo)

Mrk 4: 2-8, 14-20

  • Penabur adalah Tuhan, kita adalah tanahnya. Tuhan bisa menikmati panen raya dan buah yang lebat melalui hidup kita jika kita menjadi tanah yang baik.


Tanah yang baik adalah:

1. Tanah yang gembur, sudah dibajak, tidak keras

  • Tanah yang keras tidak bisa ditanami apapun, maka harus digemburkan sehingga biji bisa ditanam dengan baik. Selanjutnya tanah diaduk, sehingga gizi yang di bawah naik.

  • Yang tidak baik adalah jiwa dan daging kita. Syukuri apapun yang kita alami, karena itu proses Tuhan untuk mempersiapkan diri kita.

  • Tanah yang keras adalah sikap skeptik, tidak gampang percaya, sekalipun mujizat terjadi.

  • Tuhan menjawab iman kita, bukan kebutuhan kita.


2. Tidak berbatu-batu

  • Tanah yang berbatu-batu: Orang yang terlalu sibuk, tidak ada waktu bagi Tuhan.

  • Defisit rohani: banyak hamba Tuhan memberikan kepada orang lain, tapi sedikit menerima dari Tuhan, karena hubungan pribadi dengan Tuhan kurang.

  • Kita boleh melayani dengan segenap hati dan tenaga, tapi jangan lupa bahwa hubungan dengan Tuhan itu yang pertama dan utama.

  • Saat Roh Kudus dicurahkan itulah yang membuat hidup kita menjadi tanah yang baik, yang siap ditaburi benih Firman.

  • Pengurapan bertujuan membuat kita lebih dekat dengan Tuhan, lebih kuat menangani segala sesuatu. Berkat materi karena pengurapan hanyalah bonus

  • Kita seringkali jatuh bukan karena batu besar, tapi kerikil kecil: kepahitan, kejengkelan, tidak bisa mengampuni, dll.


3. Tidak ada tanaman liar/ semak belukar

  • Saat hidup kita penuh dengan tanaman liar, maka kekuatiran dan tipu daya dunia bisa masuk ke hidup kita.

  • Jangan ingin kaya! Jika kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati, maka berkat materi adalah bonus. Jangan kejar bonusnya, tapi kejar Tuhan.

  • Tuhan ingin hati dan hidup kita jadi tanah yang baik, bisa berkomunikasi dengan Tuhan dimanapun.

  • Cara menghilangkan semak belukar adalah dengan hidup dalam kasih. Dalam kasih tidak ada ketakutan, kekuatiran, manipulasi oleh harta-kekuasaan-keinginan daging (1Yoh 4: 18)

  • Penabur awal adalah Tuhan. Saat tanah kita sudah baik dan subur, lalu berbuah, selanjutnya yang jadi penaburnya adalah kita. Yang ditabur adalah biji di dalam buah.

  • Saat kita terima anugerah Tuhan, jangan dimakan semua. Cari tanah yang subur, tanamkan benih kita di tanah yang subur. Taburan kita menentukan tuaian kita.

  • Tanamkan benih kita pada sesuatu yang kekal: roh manusia. Cari orang yang bisa diselamatkan, taburkan benih pada orang itu.

  • Jangan hidup untuk diri sendiri, iman kita bisa bertumbuh jika ikut melayani.

Tetapi Ia Dgn Keras Melarang mereka memberitahukan siapa Dia (Tina Agung Purnomo)

Mrk 3: 1-12

  • Mrk 3: 12, Mat 12: 16- 18 – Ayat ini disebut Mesianic secret, artinya Yesus menyembunyikan identitasnya sebagai Mesias.

  • Melarang = ἐπιτιμάω = epitimaō (G2008) = menghardik, menegur, melarang dengan keras, dan ada konsekuensi/ hukuman jika larangan itu dilanggar.

Alasan Larangan untuk membertahukan identitas Yesus sebagai Mesias

1. Tuhan punya jangka waktu/ agenda/ Timeframe.

  • Ada waktu untuk bertumbuh dan mempersiapkan diri. Tapi setelah itu ada waktu Tuhan mulai menyatakan diriNya lewat mujizat-mujizat yang dikerjakanNya.

  • Yesus lahir untuk mengembalikan kerajaan Allah yang sudah hilang di dunia. Tuhan Yesus menyatakan bahwa kerajaan Allah sudah datang di dunia, dan kerajaan itu ada di dalam kita.

  • Yoh 10: 10 – Kita harus bersikap keras pada iblis, sehingga agenda Tuhan bisa berlangsung di hidup kita dan tidak ada penundaan.

  • Kita harus setia dalam pekerjaan, dalam pelayanan, dalam apapun yang Tuhan percayakan. Waktu peninggian/ promosi adalah dari Tuhan.

  • Jangan sampai iblis mengacaukan agenda Tuhan dalam hidup kita. Kerjakan yang di tangan kita dengan penuh kehati-hatian dan kesetiaan.


2. Deklarasi tentang Anak Allah Harus Dinyatakan oleh anak-anak Allah, bukan oleh Iblis

  • Mrk 3: 11 – Iblis tahu siapa Yesus, dan tersungkur di depan Yesus.

  • Kita harus kenal Yesus lebih dari iblis, sehingga kita yang mendeklarasikan kebaikan dan kebesaran Tuhan dalam hidup kita.

  • Mat 16: 15-17 – Pengertian Petrus berasal dari pewahyuan.

  • Sebelum mendapat pewahyuan tentang Yesus, mata kita seperti dalam selubung, mata kita tidak bisa melihat Yesus dengan jernih.

  • Deklarasi publik tentang kedatangan Yesus

    • Deklarasi malaikat pada natal yang pertama mendatangkan pengharapan dan sukacita.

    • Deklarasi Yohanes pembabtis menghasilkan pertobatan dan pengharapan.

  • Deklarasi dari iblis tidak mendatangkan hal-hal positif, hanya mendatangkan ketakutan.

  • Saat kita mendeklarasikan kata-kata dari Allah, maka yang muncul adalah pengharapan, pertobatan, sukacita, damai-sejahtera.

  • Jangan dipercaya perkataan iblis, sebaik apapun itu! Karena ujung-ujungnya jelek.

  • Kita harus belajar mendeklarasikan yang dari Allah, bukan yang dari iblis.


3. Punyailah Pengalaman Hidup Bersama Tuhan.

  • Ayb 42: 5 – Sebelumnya Ayub mendengar tentang Allah dari orang lain.

  • Kita tidak bisa mengenal Allah hanya dari mimbar, kaset khotbah, radio, dll; tapi harus punya pengalaman hidup pribadi dengan Allah.

  • Saat kita punya kesaksian hidup, itu bisa menyentuh dan mengubahkan orang lain. Jangan malu bersaksi!

  • Tuhan beri kita kehendak bebas, tapi jangan sampai kehendak-bebas itu mengacaukan time-frame Tuhan dalam hidup kita.

Seandainya Tuhan Yesus Tidak Lahir (Tina Agung Purnomo)

  • Seandainya Tuhan Yesus Tidak Lahir:
  1. Tidak ada penyembuhan gangguan fisik dan mental

    • Orang kusta, buta, bisu-tuli, bongkok, busung air, pendarahan – tidak disembuhkan.
    • Orang kerasukan setan tidak dibebaskan
  1. Tidak ada bukti KUASA atas kekuatan alam
    • Angin ribut tidak diredakan
    • Tidak ada manusia yang berjalan di atas air
    • Tidak ada penggandaan roti
    • Tidak perubahan air menjadi anggur
  1. Tidak ada kebangkitan orang mati
    • Tidak ada kebangkitan orang mati: anak Yairus, anak laki-laki dari janda di Nain, Lazarus
  • Sejarah mencatat bahwa Yesus lahir, dan melakukan tindakan-tindakan yang penuh kuasa.

  • Yesus lahir sebagai Adam kedua, tujuanNya mengembalikan kerajaan Allah yang diambil iblis di taman Eden, lalu kerajaan Allah akan kembali ditegakkan di dunia.

  • Rm 14: 17 – Patokan dalam kehidupan sehari-hari: adakah kebenaran ? adakah damai sejahtera ? adakah sukacita ? Jika tidak ada, jangan dikerjakan!

  • Jika 3 hal di atas ada, kerjakan yang ingin kita kerjakan, pasti kerajaan Allah akan ada dalam hidup kita.

  • Yesus lahir di dunia seperti manusia biasa, tapi Dia membuktikan kuasa Allah di dalam kehidupanNya