Crossing Over (Evelyn Nadeak)
Mrk 4: 35-41
-
Transisi adalah perubahan dari musim ke musim di hidup kita.
-
Jangan mencari solusi permanen untuk masalah yang temporer. Contoh: bunuh diri, cerai, dst.
-
Problem dalam hidup kita ada masa berlakunya: sehari, sebulan, setahun, dst, tapi tidak selamanya. Tujuannya untuk mengeluarkan yang terbaik dari dalam diri kita.
-
Yesus membawa kita secara progresif, tidak pernah membiarkan kita di satu tempat terus-menerus. Tuhan bawa kita dari glory to glory, menuju takdir Ilahi kita: Yes 29: 11
-
Mzm 139: 13-16 Kita melayani Tuhan yang ter-rencana. Tuhan merancang hidup kita sebelum kita dilahirkan, jauh sebelum orang tua kita bertemu.
Langkah-langkah supaya berhasil menghadapi transisi
1. Mengikuti pemimpin yang benar
-
Pemimpin yang benar adalah penebus kita: Yesus Kristus. Dia sudah membeli kita dengan darahNya sendiri (Yoh 10: 3)
-
Cara mendengar suara Tuhan: Bersekutu dengan Alkitab setiap hari. Jangan hanya mengandalkan khotbah dari mimbar. Pengenalan pribadi karena pergaulan setiap hari.
2. Meninggalkan orang banyak
-
Untuk ikut Yesus, kita tidak bisa ikut suara terbanyak seperti yang diajarkan dunia (Rm 12: 2)
-
Kita dipanggil untuk hidup melawan arus jika mau melakukan transisi. Akan ada waktunya keputusan-keputusan kita dipertanyakan oleh kalangan mayoritas di luar.
-
Menuruti suara Tuhan membuat kita punya kemajuan/ progress, sekalipun dalam lembah kelam. Maka jangan perdulikan suara lain.
3. Masuk ke dalam perahu
-
Perahu adalah gereja lokal yang dibangun Tuhan untuk menolong jemaat mencapai takdir Ilahi masing-masing.
-
Gereja memiliki sistem pemerintahan, ada pemimpin-pemimpin yang ditetapkan: Ef 4: 11-15
-
Dinamika di ayat 12-15 hanya bisa terjadi di dalam gereja lokal, saat seseorang tertanam dan berakar di Bait Allah.
-
Kita ditakdirkan jadi Kristus yang dewasa, tidak mudah diombang-ambing berbagai angin pengajaran.
-
Jika kita mau bergerak di musim transisi, kita harus punya ketetapan hati, bahwa komitmen untuk tertanam di gereja lokal adalah supaya bertumbuh.
-
Di dalam gereja lokal, jemaat akan di-proteksi, mendapat arahan, mendapat nasehat dan dorongan, bertumbuh dalam akuntabilitas, karunia masing-masing jemaat ditemukan-dikembangkan-digunakan untuk mengembangkan kerajaan Tuhan.
4. Jaga mulut
-
Goncangan badai akan meluapkan isi hati kita sesungguhnya.
-
Yang menajiskan kita adalah yang keluar dari mulut kita (Mat 15: 18)
-
Setiap perkataan kita harus dipertanggung-jawabkan di depan Tuhan (Rm 14: 12)
5. Belajar menghadapi badai
-
Yesus bisa tenang di tengah badai, dan Yesus ingin kualitas seperti itu ada dalam diri kita: di tengah badai jiwa kita tetap bisa tenang dan beristirahat.
-
Ilustrasi: Saat badai burung yang lain berteduh dan bersembunyi. Tapi rajawali justru terbang menunggangi badai.
-
Jangan lari dari badai, karena kita adalah rajawali Tuhan yang di desain untuk menunggangi badai, dan naik ke tempat yang lebih tinggi.