Sikap Hati (Victor Purnomo)
2Sam 16: 5-14
1. Simei
-
Ketika Daud keluar dari istana karena Absalom memberontak, Simei mengutuki Daud. Daud hanya diam dan tidak berbuat apa-apa.
-
2Sam 19:15 “ Daud kembali ke istananya, dan Simei diampuni.
-
Semua emosi, kemarahan, dan kutukan yang keluar dari mulut kita sangat berbahaya, karena suatu kali akan menikam balik hidup kita.
-
Hidup jangan tergantung perasaan dan mood. Hidup kita harusnya tergantung apa yang Tuhan mau kita lakukan. Ini membuat hidup kita aman.
-
Dalam kejadian apapun Tuhan sedang menguji kita. Peristiwa apapun yang kita alami, urusannya bukan antara kita dengan orang lain, tapi urusannya antara kita dengan Tuhan.
2. Abisai
-
Abisai disebut “anak Zeruya” , keterkaitannya dengan ketidak-mampuan mengekang emosi.
-
Kita harus punya 2 hal: hati kita benar, cara kita juga benar. Tuhan melihat 2 hal ini
-
Banyak orang tidak bisa berdamai dengan keadaan, akibatnya marah.
3. Daud
-
Daud orang yang berdamai dengan musuh dan orang yang menjahati dia. Karena itulah Tuhan begitu mengasihi dia.
-
Daud rela melepaskan apa yang dimiliki (2Sam 15: 30)
-
Daud keluar dari istana dengan sedih: kepala berselubung dan kaki tidak berkasut. Ini melambangkan Daud rela melepaskan hak sebagai raja, asal tetap mendapatkan Tuhan.
-
Yang dikejar Daud di hidupnya: ingin dekat dengan Tuhan dan tidak kehilangan. Saat ada orang yang hatinya seperti itu, Tuhan akan terpikat, dan membuat semua keadaan jadi baik.
-
Seberat apapun keadaan kita, Tuhan bisa merekayasa dan memulihkan keadaan kita.
-
Tuhan sedang memperbaiki dan membongkar hati kita, karena sikap hati kita sukar diubah.
-
Jika yang di dalam berubah, yang di luar akan mudah diubah Tuhan. Minta Tuhan urusi yang di dalam kita.
-
Penelitian Universitas Havard: Keberhasilan seseorang ditentukan 85% oleh sikap hati, dan 15% oleh kemampuan, kehebatan, dan kepandaian.
-
Sikap hati muncul dari dalam, dan kita tidak bisa berpura-pura
-
Dalam menghadapi situasi apapun, pilihlah: jadi Daud, Simei, atau Abisai. Semua kondisi kita kita pilih sendiri.
-
Jika kita bisa menetapkan hati kita benar di hadapan Tuhan, maka apa yang sukar bagi kita, dan kita pikir hilang, akan Tuhan kembalikan.
-
Kita sukar memiliki sikap hati yang benar, karena kita suka membela diri.
-
Tetapkan pilihan untuk menjaga sikap hati yang benar.