Guarantee Success (Charles Nieman)
-
Yoh 15: 8 “ Yesus menghendaki supaya kita semua murid-muridNya berbuah banyak, bukan sekedar berbuah. Semakin banyak buah di hidup kita, semakin Bapa dipermuliakan.
-
Yoh 10:10 “ Bapa menghendaki kita menjalani kehidupan yang berhasil dan berkelimpahan.
-
Kehendak Allah tidak terjadi begitu saja. Banyak anak Tuhan yang mengasihi Tuhan, tapi hidupnya tidak berbuah, janji-janji Tuhan tidak tergenapi di hidupnya.
Mat 7: 24-25
-
Tuhan bandingkan hidup kita dengan rumah.
-
Kedua orang dalam kisah memilih untuk MEMBANGUN hidup mereka.
-
Membangun di atas pasir cepat, murah, dan mudah.
-
Membangun di atas batu lebih mahal, lama, dan sukar.
-
Jika ingin hidup kita berlangsung untuk jangka waktu lama, bangunlah hidup kita di atas batu.
-
Langkah supaya kesuksesan terjamin adalah menjadi pembangun di segala aspek.
-
Seorang pembangun mewujudkan visi dalam kehidupan, penuh energi dan antusias dalam hidup, tidak puas jika hidup berlalu begitu saja, tapi selalu membangun sesuatu, menjalani kehidupan dengan bersikap sebagai seorang pembangun.
-
Semua hal berikut tidak terjadi begitu saja, tapi DIBANGUN: Pernikahan yang luar biasa, anak-anak yang hebat, perusahaan yang hebat, negara yang hebat, karir yang hebat, hubungan yang berharga, gereja yang luar biasa, keuangan untuk masa depan yang luar biasa, kesehatan yang prima, hubungan yang akrab dengan Tuhan.
-
Siapapun bisa jadi penghancur, dan sangat mudah untuk menghancurkan sesuatu: anak, karir, pernikahan, dll. Tapi perlu kerja keras dan tekat untuk membangun semua itu.
-
Mat 16: 18 “ Yesus membangun jemaatNya. Jika Yesus tinggal di dalam kita, maka Roh Pembangun itu tinggal dan bergerak di dalam kita.
-
Kita sedang membangun dan menciptakan sesuatu, dimanapun kita berada: di gereja, di rumah, di tempat kerja, di sekolah, di negara.
-
Satu hal yang menjamin keberhasilan kita: menjadi pembangun, dan tidak sekedar menonton
-
Jaminan untuk pasti gagal: berhenti membangun.
-
Pernikahan akan gagal, karir akan gagal, kesehatan akan gagal, gereja akan gagal, jika berhenti membangun.
3 tanda yang menunjukkan bahwa kita sedang menuju kegagalan:
1. Berhenti membangun dan mulai me-manage
-
Seseorang berhenti membangun saat hanya mengasuh, menjadi care-taker, tidak membuat menjadi lebih naik dan besar, tidak memperhatikan, hanya membiarkan mengalir.
-
Alasan umum berhenti membangun: tidak ada waktu.
-
Perlu menyiapkan waktu untuk membangun sesuatu, untuk itu diperlukan perubahan perilaku.
-
Semua orang capek, tapi lebih baik kita jadi pembangun.
-
“Tidak punya waktu” adalah kosakata dari seorang manajer, bukan kosakata seorang pembangun
-
Kita mulai me-manage saat cara pikir kita mulai mengecil. Saat kita kehilangan semangat dan kegairahan, kita akan jadi manager (caretaker).
-
Sikap membangun kita harusnya menggerakkan orang lain untuk menjadi seorang pembangun juga.
-
Mari mengambil keputusan: tidak duduk dan sekedar menunggu seseorang melakukan sesuatu, atau sekedar menunggu Yesus datang kembali, tapi memilih menjadi pembangun.
2. Mulai mencari alasan mengapa kita tidak membangun.
-
Alasan-alasan tidak membangun: Tidak punya waktu, terlalu sibuk, pasangan tidak mengerti mengapa saya harus terlibat, pasangan tidak tertarik, tidak seperti dulu, tidak punya uang, tidak ada terobosan, di kotaku tidak ada banyak kesempatan, pernikahannya buruk, ada yang mencuri keuangan, dikhianati, difitnah, dibohongi, mengalami kemunduran kesehatan.
-
Tujuan alasan-alasan ini adalah membenarkan ketidak-aktifan kita.
-
Alasan-alasan membantu kita untuk bisa menelan kegagalan kita.
-
Alasan-alasan adalah gejala mengasihi diri sendiri
3. Mulai menyalahkan orang lain.
-
Mungkin ada orang-orang yang menyebabkan masalah bagi kita, tapi itu bukan alasan untuk menyalahkan orang lain.
-
Mudah untuk menyalahkan orang lain. Tapi apakah kita menyerah, lalu menyalahkan orang lain? Atau bangkit dan mulai membangun?
-
Kebiasaan mencari orang lain untuk disalahkan diturunkan dari Adam.
-
Saat mulai menyalahkan orang-orang lain, maka orang-orang itu mulai menyingkir dari kita, karena lelah sudah dipersalahkan terus-menerus.
-
Keluarga menjauh, teman menjauh, pelanggan menjauh. Mereka semua menjauh karena lelah dengan ke-negatifan dan kritik.
-
Manusia ingin hal-hal yang positif dan memberi semangat, dan itu hanya bisa didapat di sekitar orang yang membangun.
Hal-hal yang menyalakan kembali roh membangun dalam kita:
-
Lihat kepada hal-hal yang kita asumsikan benar. Ini akan menghentikan kita terjebak dari konsep-konsep yang keliru.
-
Tantang/ challenge cara berfikir kita: dari mana cara berfikir seperti itu berasal?
-
Mimpi besar lagi : hidupku bisa jadi apa? Pernikahan akan seperti apa? hubungan dengan Bapa akan seperti apa? gereja akan seperti apa? Mimpi besar mengaktifkan dan memotivasi.
-
Tetap berfikir sederhana. Jadikan semua hal dalam hidup menjadi sederhana/ simpel. Hidup sebenarnya tidak terlalu rumit.
-
Rahasia kebahagiaan pernikahan: lakukan hal-hal yang membuat masing-masing berbahagia, berhenti melakukan hal-hal yang membuat masing-masing marah.
-
Cara berfikir pembangun: apa yang bisa kita lakukan untuk membuat sesuatu lebih baik.
-
Miliki misi yang menggerakkan kita. Ini bukan berbicara tentang tugas atau pekerjaan, tapi sesuatu yang jika dilakukan akan berdampak positif dalam hidup orang-orang di sekitar kita.
-
Bersihkan sampah yang menumpuk di hidup dan pikiran kita, yang menggerogoti semangat.
-
Contoh sampah-sampah di hidup kita: kebiasaan buruk, tidak mau mengampuni, keraguan, ketakutan.
Tuhan perlu lebih banyak pembangun di pernikahan, karir, masa depan keuangan, kesehatan, gereja