Tanggung Jawab (Petrus Agung)
1. Mempersiapkan diri sebagai pelayan yang siap (Luk 12: 35)
-
Kita hadir dengan sikap siap melayani, jangan datang hanya sebagai pengunjung atau penonton.
-
Mat 6: 22-23 “ Yang membuat pelita kita tetap menyala: melihat dengan mata yang terang.
-
Kita harus punya hati hamba, tapi cara melihat kita harus terang, tidak mata gelap dan mudah emosi.
-
Orang yang mata gelap mudah emosi, tidak akan bisa menjadi pelayan yang baik.
-
Luk 12: 36 “ Dalam KKR kita harus selalu siap sedia, karena sewaktu-waktu Tuhan mengetuk.
-
Luk 12: 37 “ Saat kita membuka pintu, maka upah kita adalah: Tuhan yang melayani kita.
-
Pelayan yang siap akan datang sedini mungkin, sebelum semua tamu datang. Dan pelayan itu harus tetap siap hingga pesta selesai.
2. Menjadi manajer yang dapat diandalkan (the dependable manager) “ Luk 12: 41-44
-
Luk 12: 42 “ Memberi makan hamba yang lain artinya kita mengurus orang-orang. Jika ini bisa kita lakukan dengan baik, Tuhan akan percayai kita untuk mengurus harta Tuhan.
-
Tuhan mencari orang yang bisa mengatur, bisa dipercayai, dan dapat Tuhan andalkan.
-
Semakin sulit tugas yang Tuhan berikan, semakin besar kepercayaan Tuhan pada kita
3. Pelayan yang penuh akal sehat (common sense)
-
Pelayan yang baik harus penuh akal sehat, bukan yang emosional dan meledak-ledak.
-
Pelayan yang baik harus bisa menekan perasaannya, karena tidak semua yang dilayani bersikap manis. Ada yang perkataannya menyakitkan hati, atau yang bertindak semaunya.
-
Untuk tetap bertahan dengan akal sehat, miliki pemikiran: “yang waras “ yang mengalah”
-
Kita diberi kepercayaan jadi tuan rumah karena Tuhan yakin kita mampu.
4. Tidak memiliki hati yang jahat “ Luk 12: 45-46
-
Memukul bisa dengan perkataan dan sikap.
-
Jika kita di posisi di atas dan punya otoritas, kita mesti waspadai respon kita kepada orang-orang di bawah kita, karena kita bisa salah di hadapan Tuhan.
-
Hati-hati dalam bersikap, terutama dengan orang yang tidak bisa berbuat apa-apa saat direndahkan/ dihina. Karena Tuhan mencatat, dan kemudian bisa balikkan keadaan.
-
Balas menghina/ merendahkan adalah sesuatu yang tidak ada gunanya.
-
Siapapun yang Tuhan percayakan datang dalam kehidupan kita, terutama mereka yang tidak bisa membalas kebaikan kita: beri terbaik yang kita bisa.
-
Semakin orang tidak bisa membalas kebaikan hati kita, semakin Tuhan memberkati hidup kita
-
Mari punya pengabdian dan melayani Tuhan dengan segenap hati.
5. Harus memiliki persiapan “ Luk 12: 47
-
Siapkan diri kita! Walau datang sebagai jemaat, hati harus tetap siap untuk melayani. Misalnya memberi makan atau minum pada seseorang yang kalihatannya butuh makan/ minum.
-
Orang yang tidak memiliki persiapan, bertindak kasar dan merendahkan orang lain, akan dibuang.
-
Setiap kebaikan kita akan membuka pintu berkat bagi hidup kita
-
Luk 12: 48 “ Karunia yang besar berasal dari tanggung-jawab yang besar
-
Seberapa Tuhan percayai kita, di dalamnya ada tanggung jawab !