Melihat dan Terlihat (Petrus Agung)
Janji Tuhan di 2014 (Mi 7: 11)
1. Pagar tembok kita akan dibangun kembali
-
Fungsi tembok: melindungi kota dan simbol harga diri sebuah kota. Kota yang tanpa tembok akan mudah diserang dan dijarah lawan.
-
Tahun ini kita harus banyak belajar Firman Tuhan supaya dasar kita kuat
2. Perbatasan kita akan diperluas
-
Batas disebut juga sebagai sayap (MSG) dan dekrit (KJV).
-
Sayap/ wings: bentangan sayap (jangkauan) kita akan diperluas.
-
Dekrit/ decree: Deklarasi yang kita ucapkan akan diperluas.
-
Tuhan mau perluas batasan kita. Sehingga pengaruh kita akan lebih besar.
Untuk mendapatkan janji Tuhan tersebut, ada 3 hal yang harus kita perhatikan dalam diri kita:
1. Iman bisa terlihat (Kis 14: 8-10, Mat 9: 1-2)
-
Iman kita dapat dilihat oleh Tuhan dan manusia, dari: wajah, cara bicara, dan cara berfikir kita.
-
Jika iman kita bisa terlihat, maka dampaknya sesuatu langsung terjadi.
-
Meng-imani belumlah iman yang sebenarnya.
-
Mat 10: 12-13 “ “shalom” artinya damai sejahtera, tapi di dalamnya juga ada kelimpahan.
-
Dalam ayat di atas salam dijabarkan seperti benda yang bisa turun dan kembali.
-
Yang melayakkan kita menerima salam tersebut adalah iman. (Ibr 11:1)
-
Iman adalah dasar/ fondasi bagi semua berkat Tuhan.
-
Iman bisa diukur (Rm 12: 3)
-
Tuhan tidak merespon kebutuhan, tapi merespon iman. Saat Tuhan tidak melihat iman kita, maka Tuhan tidak bisa berikan kepada kita.
-
Iman bisa diperbesar (Rm 1:17a), caranya dengan memperkatakan Firman Tuhan (2Kor 4:13)
-
Jangan ucapkan perkataan iman kita ke sembarang orang, karena tidak semua orang akan memberikan dukungan positif.
-
3 tahapan yang menghentikan seseorang (Mzm 1: 1) : jalan, berdiri, duduk.
-
Jika ada orang yang tidak sehat omongannya, lalu kita jalan bersama dia, maka kita akan terhenti, lalu duduk, dan akhirnya kita justru jadi bagian dari pencemooh.
-
Merenungkan firman artinya membaca hingga mendapatkan rhema. Rhema itu diperkatakan sambil menaikkan apa yang kita inginkan.
-
Efek menernungkan Firman di (Mzm 1:3)
-
Patok menunjukkan batasan kita. Patok terhebat adalah kaki kita. Jalani rumah kita dan wilayah pemasaran kita.
-
Perkataan positif dan Firman yang keluar dari mulut kita, membuat iman kita keluar dan terlihat. Saat iman kita terlihat, berkat akan turun.
-
Iman adalah tembok yang harus dibangun dengan kokoh.
-
Jika ada orang katakan sesuatu, jawab dengan positif, jangan buru-buru ditolak. Jika kita tolak, kita seperti membuang anugrah Tuhan.
2. Singkirkan segala sesuatu yang bisa menutup mata kita
-
Ada banyak sumur di depan kita, tapi kita tidak melihatnya. Tuhan beri kita pilihan: berkat se-kirbat atau satu sumur. Kirbat kita minum habis, sumur kita timba tidak habis-habis.
-
Minta Tuhan buka mata kita, sehingga bisa lihat sumur-sumur yang Tuhan sediakan bagi kita.
-
Salah satu hal yang menghalangi mata kita dari melihat berkat Tuhan adalah kebodohan.
-
Orang cerdas bisa melihat setiap kesempatan/ kairos, tapi orang bodoh melewatkannya.
-
Tuhan pernah berikan hikmat kepada Salomo, maka Tuhan juga bisa berikan kepada kita
3. Jangan sampai kita menjadi orang yang tersembunyi dari berkat/ blessing Tuhan.
-
Luk 4: 25-27 “ Tuhan sedang mengajar di Nazaret dan ditolak.
-
Penolakan dan sikap negatif adalah kebalikan dari poin 1, dan hal ini bisa membuat seseorang jadi tersembunyi dari berkat Tuhan.
-
Periksa apakah kita membawa iman atau ke-tidak percayaan? Setelah bertemu kita, apakah seseorang jadi pencemooh atau jadi imannya naik?
-
Keputusan kita menentukan seberapa Tuhan akan memberkati hidup kita.
-
Belajar perkatakan perkataan iman(Ams 23: 7)
-
Kita punya Tuhan pencipta. Tapi sebagian kemampuan daya ciptaNya diberikan pada kita. Salah satu kesanggupan itu ada di mulut kita (Luk 17: 6)
-
Belajar menghentikan semua perkataan negatif. Perkatakan yang positif, sehingga kita layak menerima shalom-Nya.
-
Dengar dan ucapkan perkataan Tuhan, maka hasilnya akan berbeda (Yak 1: 19)
-
Kita harus siapkan diri untuk jadi tempat yang besar, lengkap, dan tersedia, sehingga momentum yang ajaib turun dan jadi dalam hidup kita.