Passion (Petrus Agung)
Peperangan rohani
-
Peperangan rohani adalah alat Tuhan, dijelaskan oleh Alkitab di Ef 6:11-12.
-
Negara-negara barat mulai mempelajari peperangan rohani karena berhadapan langgsung dengan kuasa gelap saat melakukan misi ke negara-negara dunia ketiga.
-
Deklarasi kebenaran Firman Tuhan adalah salah satu bentuk peperangan rohani
Kehendak bebas/ free-will
-
Tuhan beri kita kehendak bebas/ freeiwill, dan Tuhan tidak pernah menyesalinya, dan membuat Tuhan tidak bisa memaksa kita kecuali kita yang minta dipaksa.
-
Penghakiman terakhir berdasarkan keputusan-keputusan yang kita ambil dalam kehidupan (Why 14:13; 20: 12-13; 22:12)
-
Free-will membuat kita sering mengalahkan Tuhan, belum bisa ditundukkan total oleh Tuhan: masih ada orang yang hidupnya kacau, masih ada orang yang pikirannya jorok, jahat, dll.
-
Free-will ada pada jiwa kita. Pengertian ini penting karena Tuhan memberkati, mengajar dan mencurahkan segala sesuatu berdasar pengertian, takaran dan keadaan jiwa kita.
Kebenaran yang me-merdeka-kan (Yoh 8: 32)
-
Sebelum kita tahu sebuah kebenaran, maka itu tidak punya otoritas untuk memerdekakan kita.
-
Kemerdekaan bukan sekedar seseorang melepaskan belenggu kita, tapi maukah kita keluar dari penjara yang membelenggu kita
-
Contoh: Petrus dipenjara oleh Herodes, malaikat melepaskan belenggunya. Tapi jika dia tidak ikut melangkah keluar bersama malaikat itu, maka Petrus tetap dalam penjara.
Pengertian kita
-
Tuhan mengajar kita sesuai pengertian kita masing-masing (Mrk 4: 33)
-
Contoh pada perumpamaan Raja yang memberi talenta pada hamba-hambanya, mereka diberi talenta sesuai kesanggupan mereka masing-masing.
-
Seberapa dalam pengertian kita, sedalam itulah Tuhan akan jelaskan.
-
Ketika masing-masing orang berpegang sesuai pengertian dan konsepnya sendiri, maka banyak terjadi perbantahan terhadap suatu pengajaran maupun kesaksian.
-
Maka jangan cepat puas dengan pengertian kita! Supaya Tuhan mengajar lebih jauh dan lebih dalam, dan kita bisa menangkapnya.
Manusia batiniah
-
Kesanggupan dari kata dunamis, artinya menyangkut iman, cara berfikir, dan kemerdekaan roh kita, dan inilah yang disebut manusia batiniah kita.
-
Ukuran manusia batiniah kita menentukan ukuran destiny dari Tuhan yang bisa kita capai
-
Masa depan kita yang bisa kita raih tergantung sejauh mana kita ijinkan Tuhan membentuk manusia batiniah kita
-
Contoh ketika Tuhan membawa orang Israel keluar dari Mesir
-
Tuhan sudah siapkan rute: Gosyen-Filistin-Kanaan, semua tanah yang subur sesuai habitat orang Israel.
-
Tuhan sebut orang Israel sebagai pasukan Tuhan. Tapi mental di dalamnya tetap budak, sehingga tidak siap untuk perang dan bakal kecewa, bahkan pulang ke Mesir.
-
Di padang gurun tidak ada kelimpahan, tidak banyak air, cuaca ekstrim. Yang ada hanya manna secukupnya. Maka orang Israel mengeluh dan akhirnya terkubur di padang gurun.
-
Passion
-
Kunci untuk membentuk manusia batiniah kita adalah passion!
-
Apapun yang menjadi passion kita dan yang paling kita rindukan akan Tuhan ikuti, dan menghasilkan sesuatu yang besar. Ini karena Tuhan menghormati freewill kita.
-
Contoh: passion yang ditunjukkan Elisa menjelang Elia naik ke Surga (2Raj 2:1-15). Karena passion-nya dia berani menerobos kesombongan, kesungkanan, rasa malu, harga dirinya.
-
Passion penting karena membawa terobosan dalam hidup kita.
-
Yang membedakan orang Kristen yang satu dengan yang lain adalah passionnya
-
Semua yang keluar dari passion/ gelora dari dalam kita kepada Dia adalah 1 tahap kecil sebelum mujizat Tuhan terjadi dalam hidup kita.
-
Jika kita tidak memiliki passion terhadap Tuhan, maka kita jauh dari mujizat.
-
Saat kita berfikir bahwa kesaksian seseorang adalah untuk dia pribadi, maka kita tidak akan mendapatkan hal yang sama.
-
Kita bisa bertemu dengan orang-orang yang membangkitkan atau menghancurkan iman kita. Jangan biarkan statement negatif masuk dalam telinga kita!
-
Jangan pernah deklarasikan apapun yang bisa memblokir berkat Tuhan dalam hidup kita !
-
Sering kita menanti Tuhan menepati janjiNya, di saat yang sama Tuhan menunggu hati kita berbalik kepadaNya, dan membereskan segala yang belum beres di hati kita.