No Limits (Petrus Agung)
Luk 15:11-32
-
Dasar untuk jadi NO LIMIT adalah semua yang Tuhan punya adalah milik kita: semua milik Bapa adalah milik kita (Luk 15: 31b).
-
Kedua anak dalam kisa di atas hilang, karena mereka tidak merasa memiliki harta yang Bapanya miliki.
-
Si bungsu seperti kebanyakan orang:
-
Saat susah dan miskin bicara rohani: kehendak dan visi Tuhan.
-
Saat mulai diberkati, mulai ingin menikmati hidup, dan mulai merasa bahwa Tuhan sebagai gangguan.
-
Jika saat kita ingin menikmati hidup di luar Tuhan, dan merasa Tuhan sebagai gangguan, maka kita terputus dari sumber kehidupan kita dan semuanya segera habis (Yoh 15: 5)
-
Si sulung seperti banyak orang di gereja: bertahun-tahun merasa jadi budak bapaknya, dan merasa benar, tapi merasa tidak mendapat apapun.
-
Tuhan berkata bahwa DIA NO LIMITS, tapi kita membatasinya. Tuhan tidak pernah salah, artinya cara berfikir kita yang keliru.
-
Bukti bahwa Tuhan No Limit: saat bungsu minta bagiannya, diberikan. Saat bungsu bertobat, diberi jubah dan cincin yang artinya semua haknya dipulihkan!
-
Tuhan akan membongkar batas cara pemikiran kita hingga kebenaran ini masuk ke hidup kita. Jika kita sadar bahwa dalam Tuhan itu NO LIMITS, maka kita tidak akan pernah kekurangan !
-
Tuhan ijinkan p Agung alami pengalaman saat ke KKR Malaysia, sehingga cara berfikirnya berubah, tidak bergaya hidup miskin. Karena jika cara berfikir p Agung tidak berubah, semua jemaat akan punya gaya hidup miskin.
-
Mental yang miskin merepotkan Tuhan, karena saat Tuhan berikan berkat besar justru akan mencederai dan mencelakakan kita.
-
Kita harus punya kebebasan percaya bahwa sumber berkat kita adalah dari Tuhan, bukan penghasilan rutin kita.
-
Kelimpahan dimulai dari mentalitas dan jiwa kita (3Yoh 2). Saat mental kita limpah, semua di hidup kita ikut berkelimpahan.