Jarahan yang Menjadi Beban (Petrus Agung)
Kel 3: 17-22, Kel 12: 35-36
-
Tuhan ingin kita diberkati. Pengajaran transfer kekayaan bangsa-bangsa bukan mengajar orang mata duitan, tapi mendidik anak-anak Tuhan supaya bisa dipercayai.
-
Saat kita bawa jarahan begitu banyak, tapi ujungnya mati, maka itu adalah jarahan yang jadi beban. (Bil 14: 22-29)
-
Penyebab pertama jarahan menjadi beban adalah jika kita menolak panggilan dan destiny Tuhan bagi kita.
-
Kelimpahan manna sekedar cukup, membuat orang Israel hidup seperti burung yang tidak menabur, tidak menuai, tidak menyimpan. Ini bukan desain awal Tuhan untuk orang Israel.
-
Desain Tuhan bagi bangsa Israel awalnya melewati tempat orang Filistin, karena di situ dekat, ada oasis, tanah subur, banyak ternak (Kel 13: 17). Karena sebelumnya Israel tinggal selama 430 tahun di Gosyen yang juga subur, dan tidak terkondisi untuk mengembara di gurun.
-
Destiny Israel adalah jadi pasukan Tuhan, yaitu kelompok orang bersenjata yang mampu bertempur (Kel 12: 41).
-
Saat kita pilih sesuatu yang kita anggap nyaman atau benar menurut kita, dan mengorbankan destiny kita, maka suatu kali kita harus hadapi situasi yang kita tidak pernah di desain untuk menghadapinya.
-
Kita semua punya calling dan destiny. Ikuti kemana Tuhan bawa kita. Berhenti bersungut-sungut, berhenti menggerutu dan berhenti keluar jalurnya Tuhan. Pilihan Tuhan adalah yang paling baik (Yer 29: 11)
-
Penyebab kedua jarahan menjadi beban adalah ketika kita menunda apa yang Tuhan perintahkan (Kel 35: 21-29, 36: 4-7). Akibatnya ketika di satu titik saat Tuhan bilang cukup, maka jarahan itu harus kita bawa ke mana-mana dan jadi beban.
-
Jangan pernah tunda saat Tuhan perintahkan sesuatu. Karena akan ada orang lain yang melakukan yang Tuhan mau, lalu Tuhan berkata cukup dan jarahan kita akhirnya hanya jadi beban.