Ajar Kami Menghitung Hari-Hari Kami (Petrus Agung)
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana (Mzm 90: 12). Hari-hari kita tidak mungkin kembali. Hati yang bijaksana menimbang semuanya, kemudian membuat keputusan yang benar.
Benda-benda langit ditetapkan Tuhan menjadi tanda-tanda jaman dan juga pesta-pesta rohani orang Yahudi (Kej 1: 14-15). 2 perayaan besar Yahudi: Paskah dan Sukkot.
Tanda akhir jaman : gerhana bulan darah (blood moon) dan gerhana matahari: Yoel 2: 31, Kis 2: 20-21, Mat 24: 29-30, Why 6:12.
Dalam Why 7: 9-10 dikatakan saat kedatangan Tuhan kedua orang-orang mengangkat daun palem, dan itu saat Sukkot.
Gerhana bulan darah sepanjang sejarah yang terjadi dalam 2 tahun berturut-turut pada hari raya Paskah dan Sukkot, dan peristiwa yang dialami orang Yahudi:
-
2-04-1493 (Paskah), 25-09-1493 (Sukkot), 22-03-1494 (Paskah), 15-09-1494 (Sukkot). †’ Tahun 1492: pemerintah Spanyol mengusir dan menganiaya orang Yahudi di Spanyol.
-
13-04-1949 (Paskah), 7-10-1949 (Sukkot), 2-04-1950 (Paskah), 25-09-1950 (Sukkot). †’ Tahun 1948: Israel merdeka.
-
24-04-1967 (Paskah), 18-10-1967 (Sukkot), 13-04-1968 (Paskah), 6-10-1968 (Sukkot). †’ Tahun 1967: Israel alami perang 6 hari, dan pada 7 Juni 1967 Israel ambil alih Yerusalem.
Dengan teknologi, blood moon berikutnya pada: 15-04-2014 (Paskah), 8-10-2014 (Sukkot), 4-04-2015 (Paskah), 28-09-2015 (Sukkot). †’ Sesuatu akan segera terjadi berkaitan dengan orang Yahudi, dan efeknya ke seluruh dunia.
Di 2015 terjadi 2 kali gerhana matahari: 20 Maret 2015 (gerhana total), bertepatan dengan religius new year Yahudi (1 nissan), dan 14 September 2015 (gerhana sebagian), bertepatan dengan Rosh Hashanah – civil new year Yahudi.
Kesimpulan :
-
Semua tanda di atas mengingatkan bahwa kita tidak boleh lagi main-main dengan hidup kita. Kerjakan tugas kita, selesaikan bagian kita ! (Mat 24: 46) Kapanpun Tuhan datang, kita akan bersama-sama dengan Dia. Tapi jangan terlena oleh apapun.
-
Belajar jadi umat yang dewasa, yang merespon dengan benar apapun yang kita alami, sehingga siap menyambut Tuhan datang yang kedua kali.