Perjumpaan Pribadi dengan Tuhan (Troy Marshall)
-
Banyak orang yang ke gereja, tapi tidak berjumpa dengan Tuhan sendiri.
-
Kita bekerja keras supaya gereja terbuka, mengundang jiwa-jiwa, mengasihi mereka, membuat mereka merasa diterima. Tapi itu tidak berarti kita sudah bertemu Yesus.
-
1Kor 2: 4 “ Tidak ada orang yang biasa meyakinkan kita untuk beriman dengan khotbahnya. Tapi saat kuasa Tuhan datang, itulah saat kita berjumpa Tuhan di dalam kuasaNya.
-
Yes 6: 1-6 “ Bagaimana kita tahu bahwa kita telah sungguh-sungguh berjumpa dengan Tuhan.
-
Yes 6: 4a “ Ambang pintu adalah struktur ter-aman dan terkuat dalam sebuah bangunan.
-
Saat Yesaya berjumpa dengan Tuhan, bagian yang paling aman-pun goncang.
-
Kita percaya Tuhan, karena tidak lagi percaya dengan pekerjaan daging kita, perbuatan baik, uang, dll
-
Yes 6: 4c “ Saat kita berjumpa Tuhan, akan muncul keterdesakan di dalam diri kita untuk mentaati dan melaksanakan kehendak Tuhan
-
Yes 6: 5 “ Tanda bahwa kita telah berjumpa Tuhan: jika bergerak menjauh dari dosa menuju kekudusan Tuhan.
-
Tuhan melihat ke dalam hati. Saat masih ada kebohongan, menipu, bergosip, berkata buruk tentang orang lain, maka artinya hati dan bibir kita belum bersih.
-
Yes 64: 6 “ Kita memandang diri sendiri dan menyadari tidak ada yang baik di dalam diri kita.
-
Tanda kita sungguh-sungguh berjumpa Tuhan: ada kerendah-hatian muncul dalam hati. Sadar bahwa kita bisa seperti saat ini hanya karena anugerah Tuhan.
-
Yes 6: 6 “ Ada 3 level penyucian yang Tuhan kerjakan di dalam kita.
-
Tuhan sucikan perilaku kita (what you do): berhenti judi, merokok, mabuk, bergabung dengan orang yang salah
-
Tuhan sucikan karakter kita (how you do it): cara kita melakukan sesuatu, cara kita memperlakukan orang lain.
-
Tuhan sucikan intisari/ jati diri kita, motifasi kita (why you do it)
-
Cara mengetahui kemurnian motivasi pelayanan kita: dari cara kita ber-reaksi saat diperlakukan seperti pembantu/ pelayan.
-
Yes 6: 8 – Bukti adanya penyucian Tuhan: siap diutus Tuhan.
-
Jika kita benar-benar berjumpa Tuhan, maka kita akan pergi kemanapun Tuhan utus, melakukan apapun yang Tuhan suruh lakukan, apapun kondisinya.
-
Tidak semua orang dipanggil untuk misi ke luar negri. Tapi kita bisa menjangkau keluarga kita, orang-orang di kantor kita, orang-orang di lingkungan kita: kenalkan mereka pada Tuhan.