Reaksi dan Respon (Kezia-Yoseph-Hadasha)
Reaksi “ Kezia Samantha
-
Yak 1: 19-21 “ Reaksi adalah sesuatu yang spontan keluar dari hati kita. Tapi Firman berkata supaya kita tidak terburu-buru berkata-kata karena semuanya kedaulatan Tuhan.
-
P Agung berada di mimbar untuk menyampaikan Firman dan pesan dari hati Tuhan. Bagi p Agung mimbar bukan tempat curhat atau berkeluh-kesah.
-
Saat manusia menghadapi masalah, ada 2 hal keluar dari hidup kita: reaksi dan respon.
-
Seringkali reaksi yang keluar adalah reaksi yang salah. Saat kemarahan menguasai, kita akan keluarkan perkataan yang salah, kemudian melakukan tindakan yang salah.
-
Reaksi kita menentukan masa depan kita.
-
Reaksi terbaik: diam. Jangan langsung bertindak, jangan langsung mengatakan sesuatu.
-
1Sam 18: 6-10 “ Saul adalah raja, tapi bereaksi salah karena dengar perkataan para wanita. Begitu ber-reaksi salah, roh jahat masuk di hidup Saul.
-
Jangan takut kehilangan Petrus Agung, tapi takutlah kehilangan Tuhan. Takutlah jika saat ibadah tidak ada hadirat Tuhan.
-
Apapun yang terjadi, jangan kata-katain orang di PP (status, profil picture), jangan ada yang jahat keluar dari hidup kita, belajar diam.
-
Begitu marah, akibatnya tidak bisa berfikir jernih, hati tidak bisa menangkap yang dari Tuhan.
Kesaksian “ Yosep Samuel
-
Yosep pernah bereaksi salah: bertengkar dengan tukang parkir di hadapan p Agung dan tamu yang diantar. P Agung hanya diam, dan terlihat kecewa.
-
P Agung berkata kepada Yosef: kamu harus punya cool spirit, harus tahu levelmu, dengan siapa kamu berbicara dan bertengkar.
-
Yosef bertobat, dan belajar mengontrol diri. Tuhan mau kita semua punya penguasaan diri, cool spirit.
Hadasha Gloria
-
Yes 30: 15a
-
Saat ada sesuatu yang berat, ada pilihan: reaksi atau respon. Reaksi langsung keluar begitu saja, respon keluar setelah lebih dulu diolah dan dipertimbangkan.
-
Reaksi keluar tanpa berfikir. Respon keluar setelah ada proses: diam, renungkan, tanya Tuhan, baru kemudian melakukan sesuatu.
-
Reaksi yang salah bisa membuat masalah lebih parah, dan tidak menyelesaikan masalah.
-
Saat kita me-respon dengan benar, akan menyelesaikan masalah dengan efektif dan cepat, membuat semua yang salah bisa diselesaikan.
-
Saat P Agung ajak Shasha khotbah duet, reaksi Shasha panik dan merasa tidak mampu. P Agung berkata bahwa ini jalan tercepat Shasha untuk mencapai destiny-nya.
-
Jika difitnah dan dimaki-maki orang: diam, jangan balas, jangan ber-reaksi salah, serahkan semua ke Tuhan, ber-respon seperti yang Tuhan mau, maka akan melihat pembelaan Tuhan.
-
Manusia sering tidak sabar, terlalu cerewet kepada Tuhan. Padahal Tuhan sudah menata hidup kita. Jika itu bisa kita tangkap dan pelajari, akan ada yang luar biasa.
-
Menurut psikologi: Orang yang gampang emosi tidak bisa menggunakan akal sehat, ujungnya jadi parah dan malah mengacaukan semuanya.
-
Emosi membuat kita tidak bisa mendengar suara Tuhan. Saat tenang, kita bisa dengar suara Tuhan, dan masalah bisa selesai dengan baik.
-
Ams 16: 32 “ Ketika kita bisa menguasai diri, membiarkan Roh Kudus masuk dan menguasai kita, kita akan bisa kuasai kota, bahkan dunia, karena karakter Kristus masuk dalam hidup kita.
-
P Agung sudah tidak ada, saat berada di puncak destiny-nya. Jangan bersedih, mari lanjutkan visi-visi Tuhan: memuliakan Tuhan, memenangkan milyaran jiwa bagi Tuhan.
-
Mari bangkit, menyelesaikan visi Tuhan di hidup kita, jalan dengan Tuhan, dan tidak berhenti.
-
Jika hati percaya pada Tuhan, akan ada ketenangan, damai sejahtera ada dalam hidup kita.
-
Untuk ber-respon dengan benar, ketenangan harus ada di hati kita. Dalam hati yang percaya tidak ada kegelisahan dan keraguan, karena kita tahu Tuhan pasti menolong kita.
Hengky Kusworo
-
Reaksi salah dari Saul membuat dia kehilangan kerajaan.
-
Respon benar dari Yusuf membuat dia jadi penguasa Mesir.
-
Jika ada reaksi yang salah, hadapkan ke Tuhan, minta ampun, supaya kita dipulihkan.
-
Yes 30: 15b “ Dengan tinggal tenang dan percaya terletak kekuatan kita.
-
Terima warisan p Agung: hati yang tenang dan teduh, menguasai diri, roh pengertian , mampu me-respon dengan benar, ada penguasaan diri, menghadapkan semuanya pada Tuhan.