Perjanjian Garam (Petrus Agung)
5 hal tentang perjanjian garam
1. Pemurnian dan unity (Mrk 9: 49-50)
-
Api bicara tentang pemurnian. Setiap orang harus digarami dengan api, dan setiap korban harus ditaburi dengan garam.
-
Miliki garam dalam diri kita sendiri, dan berdamai satu-sama lain.
-
Salah satu problem manusia sepanjang masa: melempar tanggung jawab kepada orang lain.
-
Dalam pekerjaan Tuhan diperlukan unity dalam gerejaNya.
-
Unity bukan sekedar berkumpul dan bersalaman, tapi dari dalam hati. Bukan juga sama rata. Perlu kerendahan hati, tahu diri, sadar posisi kita di hadapan Tuhan.
-
Yoh 13: 34-35 “ Jika kita saling mengasihi, maka dunia tahu bahwa kita murid-murid Yesus. Kita sebenarnya dituntut untuk me-representasi-kan Tuhan.
-
Banyak yang berstatus hamba Tuhan, membawa nama Tuhan, tetapi kelakuannya buruk.
-
Hanya orang yang pernah melewati “digarami dengan api”, hatinya akan berubah, tidak lagi sombong dan angkuh.
-
Untuk melewati “digarami dengan api”, kita harus korbankan harga diri kita. Saat ujian ini selesai, akan muncul orang yang berbeda.
-
Sikap hati kita menentukan seberapa kedewasaan kita di depan Tuhan, dan itu menentukan seberapa besar kepercayaan Tuhan kepada kita.
-
Apapun yang kita korbankan: pikiran, tenaga, uang, talenta, semua itu harus digarami!
-
Rm 12: 1 “ Jika Tuhan suka dengan respon kita, semua masalah akan selesai.
-
Setiap kita harus digarami, dan jadi garam bagi dunia yang sebenarnya
-
Kita hanya bisa mendidik sikap hati dengan menjaga sikap hati kita saat melewati api pemurnian. Jika respon kita benar, maka Tuhan suka, dan akan memberkati dengan mudah.
-
Sikap hati yang salah: setiap kali kita berdosa, kita bertobat, maka Tuhan tetap mengampuni. Tapi saat ada seseorang berdosa 1x pada kita, kita menghakimi dengan luar biasa!
-
Pernyataan: “semua sudah saya lakukan” artinya orang tersebut benar dan Tuhan yang salah. Sebenarnya perkataan itu artinya kita berjalan dengan hukum Taurat: harus ini dan itu.
-
Hobi lain yang Tuhan tidak suka: Menyimpan kesalahan orang lain.
-
Tuhan tidak akan membawa anak-anakNya yang punya sifat-sifat buruk: iri, marah, bertikai.
-
Kita tidak pernah dipanggil untuk ribut dengan siapapun dalam tubuh Tuhan. Tidak perlu menanggapi kritikan, atau menanggapi gosip dari orang lain.
-
Ef 4: 28-32 “ Saat mendapatkan apapun yang tidak baik: respon kita seharusnya berterima-kasih pada Tuhan, minta Roh Kudus mendidik sehingga reaksi kita tidak mendukakanNya.
-
Kej 1: 1 “ Seperti telur ayam yang tidak akan menetas jika tidak di-erami, maka kita perlu Roh Kudus untuk menetaskan semua Firman jadi daging.
-
Roh Kudus suka jika kita tahu cara meng-handle saudara kita, bahkan yang paling dan liar.
-
Respon yang Roh Kudus mau saat kita menghadapi masalah: diam, ampuni, kebaskan, bertobat, akui, merendah, punya cool spirit.
-
Mereka yang ingin percepatan:
-
Jangan mendukakan Roh Kudus
-
Jangan lukai saudara seiman dan anak-anak Tuhan yang lain.
-
Hidup berdamai satu dengan yang lain.
-
Jika ada anak Tuhan jatuh: kebaskan, doakan, angkat di depan Tuhan, jangan tercemar.
-
2. Kekuatan (strength) dan Kualitas (quality) (Mat 5: 13)
-
Yesus berkata bahwa kita adalah garam dunia. Jika kita adalah garam dunia, artinya kita punya kekuatan (strength) dan kualitas (quality)
-
Fungsi garam awalnya: perasa, membuat awet bahan. Selain itu sebuah artikel menyebutkan bahwa garam mempunyai lebih dari 140 ribu fungsi.
-
Saat ada orang yang tidak melakukan apapun bagi Tuhan, kerajaanNya, dan sekitarnya: seperti garam yang kehilangan kekuatan dan kualitasnya.
-
Banyak orang tersinggung dan merasa harga dirinya diinjak-injak: ini artinya orang itu garam yang kehilangan/ tidak muncul kekuatan dan kualitasnya.
-
Kita bisa berfungsi sangat banyak dalam kerajaan Tuhan.
-
Jangan mau ditipu perkataan setan: “kita tidak bisa apa-apa”.
-
Jika mau, kita bisa berfungsi sangat banyak. Maka minta kepada Tuhan:
-
Ajari bersikap benar, jadikan garam dunia
-
Beri minimal satu pelayanan dalam hidupku
-
Semua yang berfungsi membuat Tuhan bahagia. Jika kita hanya diam saja dan sekedar menyerap, maka kita belum berfungsi.
3. Garam Perjanjian (Im 2: 13)
-
Di Perjanjian Lama semua kurban kepada Tuhan harus dibubuhi garam, dan merupakan garam perjanjian dengan Tuhan.
-
Bil 18: 19 “ Ayat ini untuk imam Harun dan keluarganya. Kita adalah imamat yang rajani, maka ayat ini berlaku juga bagi kita.
-
Bil 18: 20 “ Ada bagian yang kita persembahkan kepada Tuhan. Ada bagian Tuhan yang diberikan kepada imam-imam dari kerajaan Tuhan, yaitu perjanjian garam.
-
Berkat dari Tuhan untuk kita bukanlah milik kita, tapi Tuhan beri bagianNya bagi kita !
-
Kebanyakan orang menganggap dirinya hidup dari pekerjaan, bisnis, dan karir. Ini anggapan yang salah, karena sebenarnya kita hidup dari Tuhan!
-
Jika kita sadar bahwa hidup kita bukan dari kantor-pekerjaan-dagang, tapi dari Tuhan, maka kita akan bisa lihat bahwa pemasukan kita per-bulan akan melebihi dari gaji/ penghasilan kita.
-
Bagian Harun dan kita sebagai imamat yang rajani bukanlah tanah, tapi Tuhan sendiri!
-
Kita harus tetap bekerja, tapi kita harus ubah pola pikir kita: hidup kita dari anugerah Tuhan!
-
Ezr 4: 14 “ Orang-orang yang melaporkan Ezra berkata bahwa mereka makan garam dari istana raja = mendapat makan dari kerajaan, walaupun mereka tinggal jauh dari kerajaan.
-
Gaji bahasa Inggrisnya salary. Salary berasal dari kata latin salarium, artinya uang garam.
-
Stop berfikir bahwa pemasukan kita dari manusia, dari kerja-bisnis. Kita bekerja sebagai tanggung-jawab kita, supaya kita terlatih dan jadi berkat bagi orang lain.
-
Kita terima gaji dari Tuhan ! Kita makan garam dari istana RAJA
4. Garam adalah simbol kelahiran baru (2Raj 2: 19-21)
-
Garam adalah simbol kelahiran baru. Semua yang menyebabkan mati, gugur, tidak berkembang, mandul: harus dihentikan!
-
Saat kita berfungsi sebagai garam dunia, maka apapun yang kita sentuh akan jadi.
5. Perjanjian garam memberi otoritas penuh pada Tuhan untuk menjadi pembela kita (2Taw 13: 1-20)
-
Ini rekor korban perang terbanyak dalam sejarah: mati 1/2 juta orang dalam 1 hari. Hal ini karena ucapan Abia: ada perjanjian garam antara Tuhan dengan Daud turun-temurun.
-
Perjanjian garam memberi otoritas penuh kepada Tuhan untuk menjadi pembela kita
-
Tuhan beri kita perjanjian baru dan perjanjian garam. Perjanjian garam tidak pernah dihapuskan Tuhan, perjanjian baru melengkapi semuanya.
-
Saat kita berada dalam masalah, lalu kita lari ke Tuhan dan minta tolong. Maka Tuhan akan berdiri dan jadi pembela kita.
-
Why 3: 20 “ Jika kita persilahkan Tuhan masuk, Tuhan yang akan jadi tuan rumah. Saat setan tuntut kita, Yesus-lah yang keluar menemui setan, membela dan menjamin kita.
-
Kita di dalam Yesus, maka tidak ada tembok apapun yang bisa menghalangi kita