Hamba yang Setia dan Bijaksana (Petrus Agung)
Seminar Bisnis dan Akhir Jaman “ Januari 2014
Sesi 2: Hamba yang Setia dan Bijaksana – Petrus Agung – Selasa, 07 Januari 2014
Mat 24: 45-51 “ Hamba yang setia dan bijaksana
-
Ay 45 “ Tugas kita adalah memberi makan hamba-hamba lain pada waktunya (kairos)
-
Ay 46 “ Tuhan mencari hamba yang setia dan bijaksana. Tujuan Tuhan untuk menjadikan hamba yang seperti itu sebagai penguasa atas segala milikNya.
-
Dalam perumpamaan anak yang hilang (Luk 15: 11-32) Yesus menunjukkan kerinduan hati Bapa atas kita: segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu (Luk 15: 31b)
-
Jatah masing-masing orang berbeda, seperti kisah talenta 5-2-1. Tapi jika digabungkan dengan Tuhan (yang adalah tak terhingga), maka hasilnya tak terhingga.
-
Orang yang pernah menjadi penguasa atas segala milik tuannya: Yusuf. Kita belajar dari Yusuf sehingga mampu menjadi hamba yang setia dan bijaksana.
-
Frase “anak pada masa tuanya” (Kej 37:3) adalah idiom Yahudi yang artinya anak yang bijaksana (a wise son).
Sikap-sikap Yusuf:
1. Sikap/ attitude yang benar
-
Seberapapun bobroknya kondisi sekitar, kita harus tetap obyektif dan tahu mana yang benar dan salah, memiliki sikap yang benar dan iman yang terlihat.
-
Banyak orang hancur karena sikap yang salah: Iri saat orang lain diberkati, merasa tidak mampu, mengasihani diri sendiri.
-
Sikap/ attitude Yusuf bagus: melayani. Diletakkan dimanapun posisinya tidak enak: dimusuhi saudara, difitnah istri potifar, dipenjara sampai waktu yang tidak diketahui.
-
Attitude yang benar akan mengubah setiap neraka kita menjadi sorga kecil kita
-
Semua orang saat mengalami hal yang berat akan meratap, termasuk Yusuf (Kej 42: 21)
-
Tapi setelah itu Yusuf kalahkan semua ketakutan, kemarahan, kekuatirannya, diubah menjadi sikap/ attitude yang luar biasa:
-
Di rumah Potifar Yusuf terus dipromosi, hingga mencapai posisi di bawah Potifar.
-
Di penjara Yusuf jadi wakil kepala penjara, dan kepala penjara bahkan tidak perlu melakukan apa-apa lagi.
-
-
Contoh lain: Banyak surat-surat Paulus ditulis saat dia dibelenggu dalam penjara, dan itu memberkati banyak orang hingga hari ini.
-
Sikap/ attitude yang benar membuat kita mampu melihat kebutuhan orang lain melampaui kebutuhan kita sendiri:
-
Jika attitude kita salah, yang keluar hanya omelan, kemarahan, kesombongan, Maka kemanapun kita pergi, orang yang sejenis yang akan menempel ke hidup kita.
2. Memberi standart lebih tinggi dari yang diminta
-
Kej 39: 6 “ Dengan bantuan Yusuf, Potifar hanya perlu mengatur makanannya sendiri.
-
Kej 39: 21 “ Yusuf menjadi asisten kepala penjara karena bisa dipercayai untuk mengatur semuanya.
-
Yusuf bekerja dengan memberi standart lebih tinggi dari yang diminta atasannya, mengerjakan apapun tanpa harus diperintah.
-
Ini beda dengan penjilat. Penjilat hanya menyenangkan tuannya, tapi hasil kerjaannya tak ada.
3. Murah hati (Kej 49: 22)
-
Tuhan akan membangun tembok-tembok kita. Tapi jika kita ingin jadi penguasa, maka tembok itu tidak boleh menghilangkan kemurahan hati kita.
-
Tembok kita dibangun untuk memberi proteksi dan dignity/ harga diri/ kebanggaan, tapi apapun yang kita miliki harus melewati tembok sehingga orang lain bisa ikut menikmatinya.
-
Hasil survey: Orang yang murah hati dan suka memberi terbanyak ada di kalangan menengah ke bawah. Sedangkan orang yang semakin kaya, cenderung makin kikir.
-
Affluence = kemakmuran, kekayaan, berasal dari kata latin yang berarti “to flow to” (mengalir kepada).
-
Rahasia diberkati: jika dalam hidup kita ada “mengalir kepada”. Semakin hidup kita jadi saluran berkat, maka affluence (kemakmuran) jadi milik kita.
-
Orang yang butuh bantuan berada di posisi tak berdaya. Jangan buat orang lain menderita: jika bisa tolong, lakukan segera; jika tidak mau tolong, jangan tambahi kesusahannya.
4. Mampu mengatur/ manage upaya siapapun yang berusaha memahitkan hatinya (Kej 49: 23-24)
-
Kita harus tahu cara mengatur upaya siapapun, terutama setan untuk memahitkan hati kita.
-
Orang yang pahit ujungnya tidak pernah mendapatkan apa-apa.
-
Semakin kita diberkati, selalu ada yang iri dan berusaha melukai, hingga kita kepahitan.
-
Tangan kita harus liat, semua kepahitan harus kita tangkis dengan perisai iman.
-
Kepahitan yang berbahaya: Ibr 12: 15-17. Fall short artinya tertinggal.
-
Sikap orang yang tertinggal: minta petunjuk Tuhan mengapa ia tertinggal, dan minta diajari cara mengejarnya.
Kadang kita berhak marah dan pahit atas semua penderitaan kita. Tapi Tuhan kita hidup dan melihat semuanya. Dalam keadilanNya: Dia bisa angkat kita dengan cara Tuhan secara luar biasa.