Christian Optimism (Tommy Barnet)
-
Seharusnya orang Kristen jadi orang yang paling optimis dan positif di dunia, jadi pemimpi terbesar, bangun setiap pagi dengan pengharapan yang besar.
-
Ams 29: 18 “ Semua orang perlu mimpi, dan dda kuasa dalam mimpi.
-
Mimpi yang besar tetap ada walau si pemimpi sudah meninggal.
-
Beberapa orang frustasi karena perlu waktu lebih panjang untuk menggapai mimpi. Tapi kita tidak boleh berhenti, menyerah, patah semangat.
-
Setiap pagi bisa jadi hari terobosan dan hari saat pertolongan bagi kita datang (Mzm 30: 5B).
-
Jangan ijinkan waktu menyebabkan kita hilang harapan !
-
Saat kita menjadi tawanan dari sesuatu, maka kita ter-rantai dan tidak bisa lari daripadanya.
-
Ada orang yang ditawanan oleh ketakutan, keraguan, keputus-asaan.
-
Kita bisa patahkan rantai itu dan menjadi tawanan pengharapan (prisoners of hope) (Za 9: 12)
-
Ada harapan bagi kita semua, walaupun sepertinya tidak mungkin dan mengalami penundaan. Penundaan bukanlah pengingkaran.
-
Walau visi kelihatan tertunda, tapi saat kita tetap beriman maka visi itu akan tergenapi.
-
Jika hari yang baru dijadikan oleh Tuhan, maka itu adalah hari yang baik.
-
Berkat menanti kita jika kita tidak hilang harapan.
-
Ada peragu-peragu yang mencoba menghancurkan optimisme kita. Mereka akan mengatakan berbagai perkataan negatif.
-
Jawab semua ungkapan pesimis dan negatif dari para peragu dengan ucapan optimis berdasar Firman Tuhan!
-
Walau situasinya kelabu, tapi Firman Tuhan berkata bahwa kita hidup karena percaya, bukan karena melihat. Kita tidak perlu melihat sesuatu untuk bisa percaya.
-
Saat kita tidak jadi lemah, maka pada masanya visi kita akan terjadi
-
Kesulitan terbesar biasanya terjadi sesaat sebelum kelahiran visi. Selalu ada kegelapan sebelum fajar menyingsing.
-
Yesus adalah terang dunia, Dia adalah satu-satunya harapan bagi dunia (Yoh 8: 12)
-
Dalam situasi sulit selalu ingatkan diri kita sendiri bahwa Terang dari jagad raya ini menuntun langkah kita (Mzm 119: 105); dan langkah-langkah kita ditetapkan Allah (Mzm 37: 23).
-
Kita mungkin lebih dekat kepada terwujudnya mimpi kita daripada yang kita pikirkan!
-
Walau kekhawatiran dunia menekan, banyak hal menunda mimpi kita, saat mimpi kita seperti tercerai berai, kita bisa memilih diantara 2 pilihan: Menjadi pahit : orang yang pahit, hidup yang pahit, kepahitan kepada gereja dan Allah; atau bermimpi lagi.
-
Selama kita bisa bermimpi kembali, kita tidak akan patah semangat.
-
Jangan menjadi pahit, buat keputusan bahwa semua penundaan dan penderitaan kita, digunakan Tuhan untuk membuat kita menjadi lebih baik!