We are The Champion (Petrus Agung)
-
Kata benih di 1Yoh 3: 9 adalah sperma = (G4690) σÏεÌÏμα . Secara manusia kita adalah produk best of the best karena kita berasal dari benih yang mengalahkan sekian banyak benih lain pada waktu pembuahan.
-
Begitu kita lahir baru dan terima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat kita, yang kita undang masuk ke hati kita adalah benih terbaik sepanjang masa, dan merupakan benih Ilahi.
-
Di dalam kita ada 2 jenis benih terbaik: jasmani dan terutama yang rohani ! Maka tidak ada alasan untuk tidak berkata: We are the Champion, dan kita tak terkalahkan !
Ada 3 kemungkinan penyebab seorang yang berpotensi juara tapi ternyata hidupnya mengalami banyak kekalahan:
1. Mengalami penderitaan dan kekurangan terus-menerus sehingga menghapus pengharapan. (Kel 6: 1-8)
- Karena orang Israel alami ratusan tahun diperbudak dan ditindas, akibatnya saat kabar baik datang, itu tidak berarti apapun bagi mereka. Orang yang putus asa adalah orang yang kehilangan pengharapan, tidak percaya adanya mujizat dalam hidupnya.
- Orang yang terlalu lama dalam kondisi menanti atau mengalami aniaya, harus waspada, karena semua itu bisa mengikis habis pengharapannya.
- Kadang kita fokus kepada satu berkat, tapi mengabaikan begitu banyak berkat yang Tuhan alirkan dalam hidup kita.
- Jangan pernah kehilangan pengharapan! Karena orang yang kehilangan pengharapan tidak bisa bergerak ke mana-mana.
2. Kita bertarung di gelanggang orang lain yang bukan arena/ bidang kita
- Masing-masing kita adalah bagian dari tubuh Tuhan, dan masing-masing punya bagian yang sama hebatnya ! (1 Kor 12: 14-22) Dan itu harus kita taklukkan dan kuasai .
- Jika kita tahu bagian kita, maka kita akan jadi champion di bidang itu
- Penyebab kita tidak jadi champion karena kita melihat orang lain, kemudian ingin seperti orang itu, dan lupa bahwa kita punya bidang yang unik.
- Kita akan jadi juara dalam jalur dan bidang yang Tuhan sudah tetapkan dalam hidup kita.
3. Tuhan bukan singkirkan beban kita, tapi beri penghiburan yang menguatkan kita
- Tuhan menyatakan kasihNya kepada Paulus bukan dengan mengangkat penderitaannya, tapi dengan menghibur Paulus (2Kor 1: 3-4)
- Penderitaan tetap harus kita lewati, bagian Tuhan adalah menghibur kita.
- Penghiburan yang Tuhan berikan akan membangkitkan kekuatan di dalam kita, dan yang di dalam kita itu akan menghasilkan kekuatan untuk mengalahkan penderitaan. Proses ini seperti cara menanam korma.
- Kekuatan mujizat untuk mendongkel semua masalah dan problem ada di dalam kita, bukan di luar !
- Khotbah, pujian, penyembahan dan doa memberi makan jiwa dan roh kita, supaya yang di dalam kita bangkit. Kebangkitan yang di dalam akan menyingkirkan batu besar yang menghambat kita.
Mari berharap mujizat terjadi HARI INI (Ibr 11: 1, KJV), I expect a miracfle today !