Catatan Kotbah KPK

Pondasi Keluarga (Philip Mantofa)

  • Gereja yang berhasil dimulai dari hubungan yang berhasil.

  • Orang pertama yang Tuhan percayakan pada kita bukan orang-orang dalam pekerjaan atau pelayanan kita, tapi keluarga kita.

  • Kita boleh dan seharusnya penuh pewahyuan, karunia, perkara surgawi, dll. Tapi tetap harus menapak di bumi, Artinya ada kehidupan nyata yang harus dikelola.

  • Setiap anak Tuhan harus menjaga keseimbangan antara karunia-pelayanan-karir dengan keluarga.

  • 1Kor 13: 13 “ Saat iman mulai mengorbankan kasih, maka terjadi salah prioritas.

  • Iman bekerja melalui kasih. Seorang yang beriman luar biasa, tapi hidup kasihnya runtuh/ rapuh, maka di mata Tuhan pelayanannya tidak dengan segenap hati.

  • Meninggalkan keluarga untuk pelayanan adalah iman tanpa kasih, atau iman yang mengorbankan kasih (1Kor 13: 1-3)

  • Sistem upah Allah adalah kasih, seberapa kita mengasihi orang lain (Mat 25: 31-46).

  • Cermin yang menunjukkan apakah kita hidup dalam kasih adalah orang-orang di sekitar kita, yaitu keluarga: istri dan anak-anak kita.

  • Kelak Tuhan tidak menanyakan pencapaian-pencapaian kita, karena yang melepaskan, menyembuhkan, memberkati adalah nama Yesus, artinya Tuhan sendiri yang melakukan.

  • Kita harus belajar mengasihi, sehingga kita bisa lulus ujian kasih. Iman tidak perlu diuji, karena iman sekecil biji sesawi bisa memindahkan gunung.

  • Tipuan iblis: Manusia mengejar sukses sedemikian sehingga keluarganya tidak bisa menikmati, bahkan justru kehilangan.

  • Jika tidak bisa menikmati keluarga saat kekurangan, saat sukses juga tetap tak akan bisa menikmati.

  • Sukses, mujizat, lawatan Tuhan, pencapaian, jemaat berkembang, semua adalah bonus. Tapi yang utama: sudahkah belajar mengasihi dan sukses mengasihi. Takarannya keluarga kita.

  • Jangan letakkan status dan identitas di atas keberhasilan karir dan pelayanan, tapi takaran kesuksesan adalah keluarga inti. Utamakan keluarga lebih dari pelayanan-pekerjaan-karir

  • Gembala yang sehat mengatur prioritasnya: 1. Tuhan Yesus; 2. Keluarga; 3. Pelayanan/ pekerjaan.

  • Kasih dan usia manusia terbatas. Manusia tidak mampu memberikan kasih agape kepada semua orang, maka harus profesional mengelola kasih, sehingga bisa mengerjakan visi Bapa.

  • Saat hubungan keluarga sehat, maka gereja sehat.

  • Salah satu fungsi urapan Tuhan di hidup kita: membuat pengelihatan akan posisi tiap-tiap orang di hidup kita menjadi jelas, sehingga kita bertindak bijaksana

  • Mengelola kasih membuat kita lebih mudah mengambil keputusan.

  • Di pelayanan atau pekerjaan kita hanyalah salah satu yang bisa mengerjakan, tapi di keluarga kita adalah satu-satunya ayah atau ibu bagi anak-anak.

 

Mengapa kita harus mengelola kasih

1. Tidak semua orang punya nilai yang sama dalam hidup kita.

  • Jangan diputar balik: orang yang harusnya jadi VIP di hidup kita, malah tidak mendapat prioritas

  • Yesus punya prioritas: Ada lingkaran kepercayaan yang terdiri dari 70 murid, 12 rasul, 3 murid (inner-circle), dan Yohanes (murid terkasih). Di luar 3 lingkaran ini adalah lingkaran pengaruh.

  • Kasih terhadap “lingkaran pengaruh” tidak boleh lebih besar dari kasih terhadap “lingkaran kepercayaan”

  • Pusat kehidupan kita: Yesus. Yesus yang memerintah dalam pernikahan, dalam rumah-tangga, dalam pelayanan, dalam pekerjaan, dll.

  • Lingkaran kedua adalah hanya bagi pasangan hidup, tidak boleh ada orang ke-3, termasuk anak, orang-tua, apalagi teman  seberapapun rohani atau ber-karunia-nya orang itu.

  • Saat orang lain masuk ke lingkaran kedua, maka pernikahan akan jadi renggang.

  • Warisan paling berharga bagi anak: pernikahan orang-tua yang bahagia, karena jiwanya utuh.

  • Suami-istri adalah satu tubuh. Keputusan tentang hal-hal di luar keluarga, harus berdasar kesepakatan suami-istri.

  • Cara memasukkan orang lain ke dalam lingkaran kedua adalah dengan menceritakan masalah rumah-tangga kepada orang lain, terutama lawan jenis.

 

2. Agar kita mengerti cara meresponi setiap orang.

  • Jika kita mengerti prioritas, maka kita bisa menolak orang lain tanpa harus merasa bersalah.

  • Saat kita berkata ya pada sesuatu, artinya kita sedang berkata tidak untuk hal lain: ada pilihan antara keluarga dan pelayanan, ada pilihan antara tidur/ istirahat dan kegiatan.

  • Untuk suatu alasan yang tepat, kadang kita perlu berkata TIDAK

  • Hidup selalu dilema, maka Tuhan memberi kita kuasa untuk mengambil keputusan. Salah satu buah Roh adalah penguasaan diri, ini adalah kunci di tangan kita.

  • Antara pelayanan dan keluarga keduanya baik, keduanya untuk Tuhan dan menyenangkan Tuhan. Tapi harus dipilih. Kadang harus utamakan pelayanan, kadang harus keluarga.


3. Supaya akhirnya kita bisa menyelesaikan pekerjaan Bapa dalam hidup kita.

  • Yesus Maha Kuasa, tapi tahu batasan-batasan pelayananNya.

  • Kesuksesan bukanlah seberapa banyak uang kita, tapi seberapa banyak kasih yang kita curahkan dalam hati orang-orang yang mencintai kita.

  • Jangan berusaha melakukan segala sesuatu, lakukan hanya yang Tuhan gariskan bagi kita

 

Fondasi Gereja (Philip Mantofa)

  • Tuhan merancang segala sesuatu yang terjadi (baik dan buruk) sebagai batu loncatan untuk mencapai yang lebih tinggi, asal kita tetap berkomitmen mengasihi Dia (Rm 8: 28)

  • Kita harus keras dan radikal terhadap daging dan terhadap setan. Keras terhadap daging contohnya: dengan iman mengampuni yang menyalahi, memberkati yang mengutuki, dll

  • Orang percaya, minimal adalah orang yang optimis. Tapi standart iman: radikal, artinya selalu melihat peluang, tidak pernah melihat kejadian apapun sebagai pukulan.

  • Otoritas tertinggi orang percaya adalah Alkitab, bukan pada pesan atau pengalaman pembicara.


Menjadi Mitra-Mitra Allah (Gal 6: 1-18)

  • Jika Tuhan pakai kita, sadari bahwa semua hanya tentang Yesus, manusia hanya petugas sementara. Akan ada waktunya masa kita berlalu, dan digantikan oleh orang lain.

  • Menjadi mitra Roh Kudus diawali dengan komitmen untuk melayani. Roh Kudus tidak bermitra dengan jemaat pasif atau komentator.

  • Tuhan mau kita mempersembahkan hidup kita. Saat kita mempersembahkan hidup kita, Tuhan mulai membuat kita peduli terhadap keadaan orang lain.

  • Motivasi dan visi melayani jangan untuk mencari berkat, tapi menjadi berkat. Melayani dengan motivasi yang salah membuat Roh Kudus meninggalkan kita.

  • Dalam pemberitaan Firman, pemberi dan penerima sama-sama mendapat berkat ROHANI. Menabur dalam roh, maka menuai dalam roh (Gal 6: 6-8)

  • Mitra Allah mendapat berkat Allah, punya kepercayaan diri bahwa berkat Tuhan mengejarnya, bukan mencari berkat.

  • Goncangan (sakit, bencana, dll) adalah saat yang paling tepat untuk meng-koreksi prioritas.

  • Tujuan gereja seharusnya: memberi atmosfir rohani yang murni. Bonusnya: pertambahan jiwa-jiwa, berkat materi, kuasa dan mujizat, hikmat dan pewahyuan.

  • Jika mau berbuat baik, lakukan pada orang yang terbawah. Tuhan mau kita beri perhatian lebih kepada mereka yang kurang diperhatikan.

  • Jangan pernah mengidolakan, bahkan mendewakan hamba Tuhan atau public figur.

  • Hukum rohani: tidak bisa seseorang berjalan sendiri dalam mengikut Tuhan, harus ada orang lain: 5 jawatan, pemimpin-pemimpin kelompok sel, dll. Semua pemimpin berasal dari Allah.

  • Jemaat jangan sekedar mengikuti pemimpin, tapi juga harus perhatikan pengajaran-visi-misi mereka, apakah sesuai dengan yang Tuhan ajarkan.

  • Ikuti pemimpin rohani yang:

    1. Hidupnya moderat: sehat, sesuai pertumbuhan, bertanggung-jawab atas yang ditangani.

    2. Pengajarannya seimbang: Antara roh dan kebenaran harus seimbang. Pengelihatan dan nubuatan harus tetap ada, pengajaran Firman Tuhan harus kuat.

    3. Reputasi tidak bercacat cela. Bukan berarti hidupnya sempurna, tapi tidak ada skandal.

 

  • Gal 6: 16-18 “damai sejahtera” adalah untuk hal spiritual, “rahmat” adalah untuk hal jasmani: tambah gedung, tambah satelit, jemaat dipromosi dalam pekerjaannya, mujizat, dll.

  • Harus dilahirkan orang-orang yang tidak hanya tahu alam roh, tapi juga berkarunia dan memiliki urapan.

  • Urapan Roh Kudus tidak bisa dipelajari metodenya. Pembicara bisa meng-impartasikan, tapi tergantung seberapa seseorang haus dan lapar sehingga bisa menerimanya.

 

The Ark of Covenant (John Avanzini)

  • Bil 25: 1-3  Sitim dalam bahasa Kasdim (Chaldean) salah satu artinya adalah pohon akasia. Pohon akasia adalah tempat penyembahan Baal-Peor.

  • Israel melakukan dosa seksual yang mengerikan: ikut menyembah Baal-Peor.

3 Tabut (ark) dalam Alkitab:

1. Bahtera Nuh (Noah ark dibuat ari kayu gofir

  • Saat banjir kering, Allah perintahkan Nuh keluar dari bahtera. Jika kita tetap tinggal di dalam bahtera, kita akan kehilangan apa yang Tuhan sediakan bagi kita.

  • Kita harus lupakan masa lalu yang baik dan buruk, karena di dalam Tuhan selalu ada yang lebih baik

 

2. Keranjang Musa (Moses ark) Terbuat dari gelagah, untuk menyelamatkan Musa dari pembunuhan bayi di Mesir

 

3. Tabut Perjanjian (Ark of Covenant)

  • Tabut Perjanjian dibuat dari kayu akasia, lambang manusia yang terhilang tanpa harapan.

  • Kayu dibentuk menjadi Tabut: menggambarkan orang berdosa.

  • Disalut emas murni: melambangkan kebenaran Allah

  • Tabut adalah gambaran dari orang-orang yang terhilang, yang ditutup oleh kebenaran Allah.

 

  • Ibr 1: 13-14 “ Manusia yang di dalam Yesus lebih tinggi dari malaikat, termasuk kelas orang-orang yang memerintah (ruling class). Malaikat adalah kelas pelayan (servant class).

  • Di atas Tabut ada tutup pendamaian yang terbuat dari emas batangan, melambangkan: kita di dalam Yesus, Yesus di dalam kita, kita hidup dalam kebenaran Tuhan, dan Allah menutupi kita.

  • Yesus tidak mati untuk malaikat. Malaikat yang berdosa diusir dari hadapan Allah dan tidak mengalami penebusan.

  • Manusia dibuat segambar dan serupa dengan Allah, dan manusialah yang mengalami penebusan Tuhan.

 

  • Ibr 9: 3-4 Isi Tabut perjanjian.

  • Manna di perjanjian lama akan membusuk dan berulat dalam 24 jam. Tapi di dalam Tabut Perjanjian, manna bisa bertahan selama berabad-abad dan tidak membusuk.

  • Tongkat Harun yang berbunga: melambangkan otoritas, memberi kesehatan. Ini menunjuk kepada “nama Yesus”. Otoritas Tuhan keluar saat dikatakan: “di dalam nama Tuhan Yesus”.

  • Di dalam Tabut ada 2 loh batu berisi hukum Tuhan. Dalam perjanjian baru hukum itu ada dalam pikiran dan hati kita (Ibr 8: 10)

 

  • Tabut perjanjian Allah yang sejati masih ada: di surga. Tabut perjanjian yang dibuat Musa di padang gurun adalah replika dari Tabut sejati yang ada di surga (Why 11: 19)

  • Kristus ada di dalam kita! Kita adalah Bait Roh Kudus. Jika Kristus tidak di dalam kita, maka kita bukan milikNya.

  • Kita adalah Tabut perjanjian Allah, karena Allah tinggal di dalam hati kita (2Kor 4: 6-7)

 

Apabila Engkau Berjalan Melalui Api (Tina Astari)

  • Cara-cara iblis tidak pernah berubah, maka kita bisa mempelajarinya


Sengatan-sengatan Iblis:

  1. Saat kita mulai berkecil hati (Ams 24: 10)

  2. Bingung. Saat kita dalam perjalanan, dan mengalami kebingungan, kita harus mulai ke titik awal mengapa kita harus memulai suatu hal (Petrus Agung)

  3. Depresi. Depresi muncul dari kecil hati dan kebingungan, ditambah tidak adanya disiplin rohani: baca Alkitab on-off, doa on-off. Solusinya: ucapkan Firman Tuhan, mulai disiplin rohani.

  4. Kehilangan Visi

  5. Tidak Memiliki Pedoman

  6. Undur. Menarik diri dari gereja, persekutuan, pelayanan.

  7. Putus Asa

  8. Kalah

 

  • Cara kita hidup harus tetap membajak, dan jangan menoleh ke belakang (Luk 9: 62)

  • Di dalam kegelapan, biarlah terang Tuhan yang jadi andalan.

  • Perkataan “seandainya” bisa menghancurkan kita, karena membuat kita meragukan Tuhan.

  • Mzm 23: 4 Dalam lembah kekelaman jangan berhenti, tapi jalan terus. Karena jika berhenti, kita akan kalah.


Bagaimana kita harus berjalan dalam masa kegelapan

  1. Percaya bahwa Tuhan itu baik setiap waktu (Mzm 145: 9)

  2. Allah turut bekerja dalam setiap perkara (Rm 8: 28)

  3. Menjaga Pengharapan Tetap Tinggi. Jangan membuat keputusan yang permanen saat mengalami masalah, karena setiap masalah itu ada tenggang waktunya (Evelyn Nadeak)

  4. Ada di lingkaran orang percaya yang terpercaya, yaitu gereja, MK, teman seiman, bible study, discipleship, dll (1 Yoh 5: 4)

  5. Terbukalah untuk Berubah (Yer 18: 4). Jangan alergi dengan koreksi, karena kita tidak bisa melihat diri sendiri, tapi orang lain bisa. Koreksi dari orang lain bisa membuat kita lebih baik.

  6. Jangan takut. Rasa takut adalah lawan dari iman (1Yoh 4: 4)

  7. Jangan pernah menyerah (Winston Churchill). Masalah ada untuk mengatasi pikiran dan daging kita yang serupa dunia, menjadi serupa dan segambar Allah (Fil 1: 6)

  8. Saya bukan korban, saya seorang pemenang (2Kor 2: 14)

 

  • Yes 43: 2 Tuhan selalu menyertai kita

 

Crossing Over (Evelyn Nadeak)

Mrk 4: 35-41

  • Transisi adalah perubahan dari musim ke musim di hidup kita.

  • Jangan mencari solusi permanen untuk masalah yang temporer. Contoh: bunuh diri, cerai, dst.

  • Problem dalam hidup kita ada masa berlakunya: sehari, sebulan, setahun, dst, tapi tidak selamanya. Tujuannya untuk mengeluarkan yang terbaik dari dalam diri kita.

  • Yesus membawa kita secara progresif, tidak pernah membiarkan kita di satu tempat terus-menerus. Tuhan bawa kita dari glory to glory, menuju takdir Ilahi kita: Yes 29: 11

  • Mzm 139: 13-16 Kita melayani Tuhan yang ter-rencana. Tuhan merancang hidup kita sebelum kita dilahirkan, jauh sebelum orang tua kita bertemu.

 

Langkah-langkah supaya berhasil menghadapi transisi

1. Mengikuti pemimpin yang benar

  • Pemimpin yang benar adalah penebus kita: Yesus Kristus. Dia sudah membeli kita dengan darahNya sendiri (Yoh 10: 3)

  • Cara mendengar suara Tuhan: Bersekutu dengan Alkitab setiap hari. Jangan hanya mengandalkan khotbah dari mimbar. Pengenalan pribadi karena pergaulan setiap hari.


2. Meninggalkan orang banyak

  • Untuk ikut Yesus, kita tidak bisa ikut suara terbanyak seperti yang diajarkan dunia (Rm 12: 2)

  • Kita dipanggil untuk hidup melawan arus jika mau melakukan transisi. Akan ada waktunya keputusan-keputusan kita dipertanyakan oleh kalangan mayoritas di luar.

  • Menuruti suara Tuhan membuat kita punya kemajuan/ progress, sekalipun dalam lembah kelam. Maka jangan perdulikan suara lain.


3. Masuk ke dalam perahu

  • Perahu adalah gereja lokal yang dibangun Tuhan untuk menolong jemaat mencapai takdir Ilahi masing-masing.

  • Gereja memiliki sistem pemerintahan, ada pemimpin-pemimpin yang ditetapkan: Ef 4: 11-15

  • Dinamika di ayat 12-15 hanya bisa terjadi di dalam gereja lokal, saat seseorang tertanam dan berakar di Bait Allah.

  • Kita ditakdirkan jadi Kristus yang dewasa, tidak mudah diombang-ambing berbagai angin pengajaran.

  • Jika kita mau bergerak di musim transisi, kita harus punya ketetapan hati, bahwa komitmen untuk tertanam di gereja lokal adalah supaya bertumbuh.

  • Di dalam gereja lokal, jemaat akan di-proteksi, mendapat arahan, mendapat nasehat dan dorongan, bertumbuh dalam akuntabilitas, karunia masing-masing jemaat ditemukan-dikembangkan-digunakan untuk mengembangkan kerajaan Tuhan.


4. Jaga mulut

  • Goncangan badai akan meluapkan isi hati kita sesungguhnya.

  • Yang menajiskan kita adalah yang keluar dari mulut kita (Mat 15: 18)

  • Setiap perkataan kita harus dipertanggung-jawabkan di depan Tuhan (Rm 14: 12)


5. Belajar menghadapi badai

  • Yesus bisa tenang di tengah badai, dan Yesus ingin kualitas seperti itu ada dalam diri kita: di tengah badai jiwa kita tetap bisa tenang dan beristirahat.

  • Ilustrasi: Saat badai burung yang lain berteduh dan bersembunyi. Tapi rajawali justru terbang menunggangi badai.

  • Jangan lari dari badai, karena kita adalah rajawali Tuhan yang di desain untuk menunggangi badai, dan naik ke tempat yang lebih tinggi.

 

Alamilah Kuasa Kristus (Rubin Adi Abraham)

Mrk 2: 1-5, 12 Hidup di dalam Kristus adalah hidup yang penuh mujizat, karena selama hidupNya Yesus banyak membuat mujizat.

 

Kuasa Kristus yang luar biasa bisa kita alami melalui beberapa hal.

1. Ada kuasa dalam pemberitaan Firman (Mrk 2: 2)

  • Kemanapun Yesus memberitakan Firman. Firman Tuhan sanggup mengubah orang menjadi baru. Contoh: Zakeus dari pemeras menjadi murah hati, wanita Samaria bertobat.

  • Rm 10: 17, Mat 4:4  Kita harus bertumbuh dalam kebenaran Firman, sehingga tidak mudah terombang-ambing oleh arus jaman, bahkan pengajaran-pengajaran yang menyimpang.

  • Cara praktis mengenal Tuhan dengan membaca dan mendengar Firman, dan selalu mencocokan apa yang diajarkan (rhema) dengan Firman Tuhan yang tertulis (logos).

  • Kita bisa tahu apakah khotbah/ pengajaran seseorang itu sesuai Alkitab atau tidak, jika setiap hari baca Alkitab. Ini seperti jemaat Berea (Kis 17: 11).

  • Jika ada pertentangan antara kesaksian atau pengajaran seseorang dengan Alkitab, maka kita harus berpegang pada Firman Tuhan

  • Yos 1: 8  Jika kita mau berhasil dan beruntung, jadikan firman sebagai pegangan hidup kita, maka kuasa Allah akan dinyatakan dan bekerja melalui kebenaran Firman


2. Ada kuasa dalam persatuan (Mrk 2: 3)

  • Kerukunan mendatangkan berkat dan mujizat (Mzm 133: 1, 3b)

  • Kerukunan harus dimulai dari yang terkecil: Suami-istri harus rukun walau ada banyak perbedaan

  • 1Ptr 3: 7  Jika relasi suami-istri tidak baik, maka Tuhan berkata bahwa doa akan terhalang.

  • Ef 5: 32  Hubungan pernikahan adalah simbol hubungan Kristus dan jemaat. Maka relasi seseorang dengan Kristus diragukan, jika dia tidak menjaga relasi suami-istri yang baik.

  • Ef 6: 1-4  Relasi orang tua-anak harus baik

  • Salah satu sukacita yang terbesar adalah jika kita memiliki keluarga dan anak-anak yang takut akan Tuhan, dan berjalan dalam kebenaran.

  • Berikan lebih banyak waktu bagi keluarga, sehingga keluarga dipulihkan.

  • Untuk anak-anak: Hormatilah dan taatilah orang tua. Ini ajaran dan perintah Alkitab sejak ribuan tahun yang lalu.


3. Ada kuasa di dalam Iman (Mrk 2: 5)

  • Tuhan Tuhan selalu menghargai orang-orang yang memiliki iman kepadaNya (Mat 21: 21, Mat 8: 5-13)

  • Saat menghadapi tantangan dan kesulitan: miliki iman. Tanpa iman kita tidak mengalami kuasa dan mujizat Tuhan.

  • Semua pemberian yang baik berasal dari Allah, itulah kasih karunia. Saat kasih karunia diterima dengan iman, hasilnya adalah keselamatan dan berkat.

  • Ibr 11: 1  Definisi sederhana dari “iman”: meng-amin-kan Firman, sekalipun seringkali tidak masuk akal.


4. Ada kuasa dalam pengampunan (Mrk 2: 5)

  • Ada banyak penyakit yang terjadi karena dosa. Pengampunan membebaskan kita dari berbagai hal buruk yang menghambat berkat Tuhan.

  • Mat 6: 12  Tuhan memerintahkan supaya kita mengampuni.

  • Rm 5: 8  Tidak mau mengampuni adalah bukti bahwa seseorang belum lahir baru, belum pernah menerima kasih Allah, sehingga tidak bisa menyalurkan kasih Allah kepada orang lain.

  • Mat 18: 23-35 Ilustrasi pengampunan Tuhan : dosa kita sangat besar, tak tertebus selama sumur hidup kita.

The Potter and The Clay (Tina Astari)

  • Mzm 40: 2 – Horrible pit : lubang yang mengerikan. Yang mengangkat kita dari lubang ini adalah Tuhan.

  • Selama hidup selalu akan ada masalah. Permasalahan adalah kendaraan menuju kemenangan.

  • Yak 1: 21 – Yang suka hal kotor dan penuh kejahatan letaknya di jiwa. Maka jiwa harus mengalami proses.

  • Iblis adalah roh, dan tidak punya tubuh. Maka yang bisa dipengaruhi: pikiran-perasaan-kehendak manusia.

  • Problem terbesar bukan mengalahkan iblis, karena dia sudah kalah dan di bawah kaki kita. Problem tersulit adalah mengatasi jiwa kita yang cenderung kotor dan jahat.

  • Ams 27: 17 – Salah satu cara Tuhan memproses jiwa: saat kita bersinggungan dengan sesama, barulah kita tahu siapa diri kita sebenarnya.

  • Manusia roh punya banyak kekayaan, yaitu buah-buah Roh. Buah-buah Roh tidak bisa muncul jika tidak melalui jiwa yang yang sudah diproses Tuhan.

  • Ams 30: 33 – Susu ditekan jadi mentega, mentega diproses jadi keju. Saat hidup ditekan, baru muncul buah-buah Roh. Buah-buah Roh tidak bisa diusahakan, tapi muncul dari dalam hidup.

  • Yak 1: 21 – Dalam jiwa kita tertanam Firman yang berkuasa menyelamatkan jiwa kita.

  • Segala kekotoran dan kejahatan harus dibuang dari hidup, supaya Firman yang berkuasa bisa tertanam di jiwa kita.

  • Yer 18: 1-6 – Proses membuat periuk.

  • Yer 18: 4 – Proses Tuhan adalah baik menurut pandangan Tuhan, bukan menurut pandangan kita sendiri, atau pandangan manusia lain.

  • Mzm 40: 2b – Kita diangkat Tuhan dari lobang kebinasaan, supaya kaki kita berdiri di atas bukit batu. Batu karang kita adalah Yesus Kristus, dan Yesus adalah Firman.

  • Artinya Tuhan mau pijakan hidup kita adalah Firman Tuhan, bukan kepandaian dan kemampuan kita. Saat menapak di landasan yang kuat, kita bisa melangkah dengan mantap.

  • Tubuh kotor dibersihkan dengan mandi. Roh kita tidak bisa kotor. Jiwa yang kotor dibersihkan dengan cara di proses Tuhan.

  • Saat perjalanan di dunia, selalu akan ada badai. Maka harus kembali ke titik awal: mengapa dulu harus mulai melangkah mengerjakan hal itu.

  • Berlatihlah untuk menenangkan jiwa. Saat jiwa tenang, barulah bisa mendengar suara Tuhan.

  • Jangan melihat ke bawah, karena banyak masalah. Tapi lihat ke atas: kepada Tuhan Yesus.

  • Jika tidak menyediakan waktu masuk hadirat Tuhan setiap hari, maka yang muncul adalah sampah.

  • Saat menyembah dan memuji, kita tidak bisa stress. Dalam pujian kita mengucapkan Firman dan kata-kata iman.

  • Mzm 94: 12  Tuhan tidak hanya menghajar, tapi sekaligus mengajari Firman Tuhan, sehingga Firman itu masuk dalam hidup, lalu tertulis di loh hati kita.

  • Orang yang dalam masalah dan sendirian, akan merasa problemnya paling berat, akibatnya mengasihi diri sendiri.

  • Mzm 94: 14  Tapi jika di saat itu kita berdoa, masuk dalam hadirat Tuhan, maka akan sadar bahwa Tuhan selalu menyertai dengan kasihNya, dan mengajari kita dari FirmanNya.

3 Hukum yang Paling Berpengaruh (Yosea D Christiono)

  • Saat kita mencari Tuhan, kita akan bertemu hukum-hukumNya (Yer 31: 35-36). Saat hukum Ilahi berjalan, buahnya kehidupan.

  • Ada berbagai hukum Tuhan: hukum benih, hukum iman, hukum persiapan, hukum proses, hukum pertumbuhan, hukum pemeliharaan, hukum kepemimpinan, hukum otoritas, dst.

  • Saat ada kabut di hidup kita, jangan percayai perasaan kita, karena jika salah ambil keputusan, bisa fatal. Yang teraman: kembali pada hukum Tuhan.

  • Kenali hukum-hukum Tuhan, karena itu membawa pada kehidupan, bukan kebinasan

 

1Sam 30: 1-6

  • Ketika mengalami kesulitan, akan muncul manusia batiniah kita yang sebenarnya

  • Kekuatan manusia ada di manusia batiniah/ roh-nya, lebih kuat dari kekuatan jiwa dan fisik manusia

 

1. Tubuh

  • Salah satu hukum tubuh: “you are what you eat” (kamu adalah apa yang kamu makan)

  • Hukum tubuh ini berlaku juga di roh dan jiwa:

    • Apa yang dimakan jiwa kita – akan jadi seperti itulah jiwa kita.

    • Apa yang dimakan roh kita – akan jadi seperti itulah roh kita.

  • Tubuh kita harus seimbang. Jika akan melakukan hal yang berat, maka istirahat harus cukup dan asupan gizi baik. Karena fisik ada batasnya.

  • Fisik kita bisa menghentikan pekerjaan Tuhan, saat kita tidak memperhatikannya.

 

2. Jiwa

  • Mzm 107: 8-9

  • Jiwa: terdiri atas pikiran-perasaan-kehendak. Jiwa butuh makanan. Jiwa yang lapar dikenyangkan dengan kebaikan.

  • Saat kita memasukkan banyak pemikiran yang baik, maka kita bisa merespon orang lain dengan baik.

  • Sebaliknya:

    • Saat di salah mengerti, maka akan sedih.

    • Saat tidak dipedulikan atau direndahkan, maka akan tersinggung.

    • Saat dihina, maka perasaan akan terluka.

  • Makanan jiwa: kasih, perhatian, keperdulian, penghargaan, penerimaan, dukungan, kekuatan, pujian, kelegaan (Mat 11: 28), ketersediaan dan kecukupan (Mzm 23: 1-3), sukacita (Mzm 34: 11-12, Fil 4: 4), Firman Tuhan (Mzm 19: 7-8), dst.

  • Jangan lukai dan jelek-jelekkan diri kita sendiri, karena itu melukai jiwa kita. Padahal Tuhan ingin kita naik-pulih-kuat dan jadi lebih baik.

  • Jika jiwa tidak diberi makan, maka akan melemah. Jiwa yang lemah tidak mencari Tuhan.

  • Orang yang kurang Firman dalam hidupnya, akan lemah jiwanya.


3. Manusia batiniah

  • Manusia batiniah selalu mencari Tuhan (Yoh 15), menempel pada pokok anggur supaya mendapat suply kehidupan.

  • Makanan bagi manusia batiniah: saat roh kita perlu bertemu Tuhan, berdoa dan menyembah.

 

  • Setiap hari ada kebutuhan yang harus dipenuhi:

    • Tubuh butuh 3x makan dalam sehari.

    • Jiwa butuh dihargai, diterima, perhatian, perlakuan baik, kasih, Firman Tuhan.

    • Manusia batiniah kita perlu berdoa, menyembah, bertemu Tuhan.

  • Orang yang tidak bisa mengasihi diri sendiri, dia tidak bisa mengasihi orang lain

  • Saat roh kita lemah, kita tidak bisa berperang, karena iblis akan dengan mudah memasukkan banyak konsep yang salah.

  • Kebenaran Firman Tuhan yang kita ketahui dan alami akan menjadi fondasi kita.

  • Saat manusia batiniah diberi makan, maka apapun yang terjadi kita akan kuat.

  • Mzm 84: 4-7 Yang membuat lembah baka jadi lembah bermata air adalah orang-orang yang melakukan perjalanan manusia batiniah.

  • Saat manusia batiniah kita memerintah, jiwa dan tubuh akan tunduk. Tapi hukum-hukum jiwa harus tetap diperhatikan.

  • Manusia batiniah yang diberi makan semakin kuat: mengandalkan kekuatan di dalam Tuhan, tahu tatanan dan hukum Tuhan, membangun cara pandang Ilahi, memahami logika rohani, semakin dewasa di dalam Tuhan.

  • Sementara manusia lahiriah makin hari makin lemah. (2Kor 4: 16-18)

  • Ef 6 Peperangan rohani pedangnya Firman Tuhan, maka hidup kita harus penuhi dengan Firman.

 

Healthy Soul (Nala Widya)

  • Banyak orang Kristen susah maju, gagal move on, karena jiwanya tidak sehat.

  • Orang yang jiwanya sehat, emosionalnya sehat: sembuh dari masa lalu, sudah diampuni Tuhan, dan mampu mengampuni orang lain.

  • Mat 28: 21-22 Pengampunan adalah gaya hidup keKristenan.

  • Mat 18: 24-26  Hamba itu berhutang sekitar Rp. 650M dan dibebaskan tuannya, tapi dia tidak mau membebaskan temannya yang hanya berhutang 26 juta.

  • Pengampunan itu harus. Karena hutang kita pada Tuhan sangat banyak.

  • Bahasa Inggris yang digunakan untuk kata dosa adalah debt, yaitu hutang yang sudah tidak bisa dibayar. Dosa kita yang seharusnya tidak sanggup kita bayar itu diampuni Tuhan.

Jika kita tidak mau mengampuni, menyebabkan hal-hal berikut terjadi dalam hidup kita:

  1. Di mata Tuhan kita jahat (wickedness). Karena kita seolah-olah berkata bahwa pengampunan Tuhan atas dosa-dosa kita lebih kecil dari kesalahan orang lain kepada kita.

  2. Mem-provokasi/ menyebabkan kemarahan Tuhan. Jika Tuhan marah pada kita, maka kita tidak bisa meminta berkat pada Tuhan.

  3. Kita disiksa dan diserahkan pada algojo (tortured). Disiksa artinya: disakiti, tapi tidak boleh mati

  • Penelitian Karl Menninger : 75% pasien RSJ akan sembuh jika mereka mau mengampuni.

  • Setan memenjarakan kita dalam penjara kepahitan dan kebencian.

  • Salah satu kunci hidup berkenan pada Tuhan: mengampuni.

  • Sifat Tuhan: mengampuni dan melupakan. When he forgive, HE forget. Saat bertobat, dosa kita di masa lalu sudah Tuhan lupakan (Ibr 8: 12)

Belajar mengampuni dari kisah Yusuf

  • Setelah Yusuf selesaikan semua proses dan mendapat janji Tuhan, anak sulungnya dinamai Manasye, artinya lupa pada kesukaran dan sakitnya, tapi ingat kejadiannya (Kej 41: 51)

  • Kita harus cepat mengampuni. Pengampunan diberikan seketika, tapi kepercayaan dibangun.

  • Orang yang mengasihi dan membenci kita akan tumbuh bersama.

  • Ampuni semua pembenci (haters) kita, lalu doakan supaya mereka berumur panjang dan melihat kesuksesan kita (Mzm 23:5a)

  • Anak kedua Yusuf diberi nama Efraim, artinya berbuah lebat.

  • Ada berkat yang lebih besar daripada kerugian kita di masa lalu, saat kita mau mengampuni.

  • Saat kita bisa Manasye, akan hadir Efraim dalam hidup kita.

  • Jadikan gereja kita sebagai rumah kasih karunia (house of mercy) yang penuh pengampunan, bukan penuh penghakiman

Emotionally Heal (Nala Widya)

  • Seseorang bisa bertumbuh jika sehat. Secara jiwa dan emosi, kita harus sembuh.

  • Orang yang sembuh secara emosi: Sembuh dari masa lalu, diampuni Tuhan, mampu dan mau mengampuni orang lain.

 

Yoh 5: 2-9

  • Betesda = rumah dari belas kasihan (house of mercy) atau rumah dari kasih karunia (house of grace). Gereja harusnya menjadi house of mercy dan house of grace.

  • If you cannot fly, then run. If you cannot run, then walk. If you cannot walk than crawl. But whatever you do, you have to keep moving forward (Martin Luther King Jr)

  • Banyak orang tidak mau berubah dari kondisinya karena terbiasa:

    • Dosa yang dibuat terus-menerus akan menjadi kebiasaan, tidak lagi merasa bersalah.

    • Kepahitan yang terus disimpan akan menjadi dendam.

    • Penyakit yang sama dinikmati, akhirnya bertambah parah.

    • Ekonomi yang sulit, membuat tidak pernah bisa menikmati berkat.

    • Komunitas yang suka bicara negatif, membuat tidak ada kemajuan.

  • Tuhan adalah Bapa yang baik, Tuhan mau kita diberkati, sembuh, dan Tuhan bisa memulihkan seburuk apapun kondisi kita.

  • Jangan terbiasa dengan suatu kondisi yang buruk, harus terus maju (move-on) ke titik yang lebih baik. Jika tidak maju, maka jiwa kita akan sakit.

 

Jawaban si sakit di kolam Betesda:

1. Menyalahkan orang lain (Yoh 5: 7a)

  • Manusia cenderung menyalahkan orang lain: saya jadi begini karena orang tua cerai, ditinggal istri, ditipu orang, dst.

  • Hidup kita hari ini adalah akibat pilihan kita di masa lalu. Maka jika kita tidak menyukai hidup kita hari ini, itu salah kita sendiri. Mari berhenti menyalahkan orang lain

 

2. Pesimis (Yoh 5: 7b)

  • Mari lakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan, kemudian serahkan hasilnya pada Tuhan.

  • Apapun kondisi kita, Tuhan bisa memakai kita.

 

3 ucapan Yesus pada si sakit di tepi kolam Betesda

1. Bangun : Artinya kita harus sadar kondisi diri kita.

  • Ciri orang yang sudah bangun seperti si bungsu dalam Luk 15: 17

  • Orang yang bangun akan mempunyai mimpi lagi, mempunyai pengharapan di masa depan.

 

2. Angkat tilammu

  • Fil 3: 8 Bersihkan semua yang lama, ampuni yang sudah lewat, perbaharui pikiran untuk menghadapi masa depan.

 

3. Berjalanlah

  • Fil 3: 13-14 Seringkali kita tidak move-on dan tetap di posisi kita. Mari berhenti menangisi diri sendiri, usahakan supaya hidup stabil lagi, lalu move-on karena masih ada hari esok.

 

  • Jika engkau tidak mendapatkan mujizat, jadilah mujizat bagi banyak orang (Nick Vujicic)