Asal Kujamah Jumbai JubahNya (Yosea Christiono)

  • Setiap orang ingin hidupnya lancar-baik- dan enak saja. Tapi saat kita hanya terima yang baik, kita tidak bisa menghargai anugrah yang kita terima.

  • Ada masa-masa hidup yang tidak nyaman, sebagai bagian pelatihan, sehingga kelak hidupnya kuat saat menghadapi sesuatu yang besar

  • Ujian kehidupan tidak bisa diprediksi. Hanya orang yang terlatih dan mau berubah, siap menghadapi ujian apapun dalam hidup.


Mrk 5: 24-33, Mat 9: 20

  • Tindakan iman wanita yang sakit pendarahan ini dilakukan dengan segenap hati.

  • Tindakan iman wanita ini akhirnya dicontoh orang lain Mrk 6: 53-56

  • Kesaksian seseorang bisa dicontoh. Saat kita punya iman yang sama, maka kita akan alami hal yang sama.

  • Jika kita tidak mengalami Tuhan di hidup kita, harus introspeksi: mana yang tidak tepat di hidup kita. Jangan hanya mencontoh penampakan luar, tapi contohlah yang di dalam.


1. Jumbai jubah itu akan mengingatkan kamu kepada segala perintah Tuhan (Bil 15: 37-41)

  • Jumbai jubah mengingatkan orang Israel pada perintah Tuhan dan pengalaman-pengalaman dengan Tuhan. Bagi orang Israel, melihat jumbai jubah artinya melihat pengharapan.

  • Kita harus punya mezbah, yang menandai saat-saat mengalami Tuhan dengan luar biasa.

  • Ibr 12: 1-3 – Kita harus punya pengalaman yang mengingatkan kita pada Tuhan.

  • Kehidupan manusia mungkin terlihat selalu naik. Tapi setelah diamati dari dekat, selalu ada sedikit penurunan, lalu naik lagi.

2. The power of kepepet

  • Seseorang yang mendengar tentang Tuhan belum tentu berubah. Dia baru berubah saat ada respon dari dalam.

  • Wanita ini punya masalah: sakit pendarahan, artinya dia najis (Im 15: 25), dan apapun yang disentuh juga najis.

  • Saat melihat Yesus, ada tarik-menarik di hati: antara merasa najis dan butuh disembuhkan.

  • Banyak orang yang merasa berdosa tidak mau ke gereja. Ini konsep yang salah. Seharusnya tetap cari Tuhan karena itu pribadi, tidak bisa dengan perantaraan orang lain.

  • Desperately looking for help

    • Saat seorang sudah sakit bertahun-tahun, tidak lagi perduli yang menyembuhkan dari agama apapun – yang penting sembuh.

    • Orang yang belum pernah mentok/ tersudut, tidak akan mengalami sesuatu yang besar.

  • Ada adrenalin iman yang muncul di saat terdesak. Tekat wanita ini muncul dari dalam: jika tidak bertemu Yesus maka akan mati.

  • The power of kepepet – Saat tersudut ada kekuatan yang keluar. Padahal kepepet (tersudut) itu tidak enak.

  • Sikap yang salah: saat ada masalah tidak biasa cari Tuhan, tapi mencari teman atau peluang lain. Artinya teman kita menggantikan posisi Tuhan.

  • Dalam masalah seharusnya yang pertama dicari adalah Tuhan.

  • Hubungan kita dengan Tuhan itu pribadi, tanpa ada orang lain sebagai perantara.

  • Siapa diri kita sebenarnya: Respon pertama yang muncul di hati sebelum dipikir.

  • Tuhan dekat dengan orang yang hatinya hancur/ patah (Mzm 51: 19-21). Maka walau wanita ini najis, tapi saat menyentuh Yesus justru dia sembuh.

  • Bahkan tindakan iman yang desperately wanita pendarahan ini mampu mengintervensi jadwal pelayanan Tuhan Yesus. (Mrk 5: 21-25)


3. Kasih Karunia dan kebenaran ada dalam Tuhan Yesus

  • Saat Yesus berjalan, Dia penuh kasih karunia demi kasih karunia. Maka saat wanita itu menjamahNya, kasih karunia keluar dari Yesus dan menyembuhkan wanita ini (Yoh 1: 15-17)

  • Alami persekutuan kehidupan yang lebih nyata dalam perjamuan kudus.

  • Ada kuasa dalam perjamuan kudu: pemulihan, kesembuhan, kekuatan baru (Yoh 6: 47-51)

  • Dalam perjamuan kudus kita bisa menjamah tubuh Tuhan. Saat kita butuh pertolongan Tuhan, ambil tubuh dan darah Tuhan. Tapi jangan di-mistik-kan.

  • Saat kita satukan hati berdoa untuk roti dan anggur, maka selama perjamuan kudus, roti dan anggur jadi tubuh dan darah Kristus.

You may also like

Leave a comment