Catatan Kotbah KPK

Wadah yang Besar 2b “ (Petrus Agung)

7 Hal yang harus dilakukan supaya kita jadi besar :

 

4. Bedakan antara roti dan benih (Pkh 11: 1)

  • Berkat yang Tuhan berikan kepada kita sebagian benih, dan sebagian roti (2Kor 9: 10)

  • Kita harus bisa bedakan antara benih dan roti.

    • Roti artinya berkat Tuhan yang digunakan untuk menghidupi keluarga kita.

    • Benih artinya berkat Tuhan yang untuk ditabur.

  • Melempar roti ke air artinya: dana yang seharusnya dipergunakan untuk makan/ menghidupi keluarga, tapi digunakan untuk menabur

  • Orang yang melemparkan roti tidak bertanggung-jawab kepada keluarganya.

  • Setiap kali kita menerima berkat dari Tuhan, sebagian untuk benih dan sebagian untuk roti.

  • Kita harus terus menabur supaya tanah hidup kita tidak tandus, tapi kita juga harus mengamankan biaya hidup (roti) bagi keluarga kita.

 


5. Waspada terhadap hawa nafsu kita (1 Yoh 2: 16-17)

  • Kita harus mewaspadai hal-hal yang bukan berasal dari Allah:

    • Hawa nafsu daging (the lust of the flesh) = hidup enak dan bermewah-mewah, kedagingan.

    • Hawa nafsu mata (the lust of the eyes) = tidak tahan terhadap barang-barang dunia.

    • Keangkuhan hidup = sombong.

  • Hidup kita harus seimbang. Saat berkat Tuhan turun kita harus waspadai apa yang kita lihat, yang kita ingini, dan kesombongan, karena semua itu bisa membuat kita jatuh dengan cepat.

  • Yak 4: 1-4 “ Manusia butuh keseimbangan:

    • Kita harus kuat saat ada kesulitan hidup (Rm 8:35)

    • Kita juga harus tetap kuat saat mengalami kemakmuran dan kelimpahan (Mzm 30: 6)

  • Tuhan tidak mau berkatNya menghancurkan kita. Kita tidak boleh cinta akan uang (1Tim 6:10)

  • Jika keseimbangan di dalam jiwa kita rusak dan merasa tertuduh, itu bisa menghancurkan kita (kisah Kevin Carter, pemenang pulitzer yang bunuh diri)

  • Saat Tuhan memberkati kita, kita harus selalu ingat tanggung-jawab, mandat dan visi kita untuk memberkati mereka yang membutuhkan.

 


6. Kita harus punya prioritas (Ams 17: 19)

  • Memewahkan pintu: gaya hidup borju dan pamer, akibatnya mengundang orang berbuat jahat terhadap kita. Lebih baik kita tampil wajar, karena kemewahan bukan untuk dipamerkan.

  • Kita harus tahu prioritas pertama. Lalu prioritas kedua. Manusia punya kebutuhan dasar: makan. Baru setelah itu rumah, dll. (Ams 24: 27)

 


7. Tuhan menjanjikan wadah berupa lumbung bagi kita

  • Kategori wadah dari terkecil hingga besar:

    1. Pundi-pundi / dompet.

    2. Tempayan

    3. Keranjang

    4. Lumbung

 

7.1. Level pundi-pundi (Mrk 14: 3-9).

  • Orang di level pundi-pundi punya banyak ide, tapi semua hanya untuk dirinya sendiri. Mereka selalu merasa kurang, sehingga harus mengambil bagian orang lain untuk dirinya.

  • Yesus memerintahkan kita memberitakan injil bukan bertahap dari area terdekat hingga terjauh, tapi semua dilakukan di saat yang bersamaan (Kis 1:8, KJV)

 

7.2 Level tempayan (2Raj 4: 1-7)

  • Pelipat-gandaan terhenti saat wadah-nya habis.

  • Di level ini hidup kita cukup (just enough), hutang-hutang kita terbayar dan kita bisa hidup.

 

7.3 Level keranjang

  • Mengacu pada kisah 5 roti – 2 ikan, Ada anak memberikan bekalnya, lalu Tuhan membuat pelipat-gandaan, semua orang makan sampai puas, dan ada sisa 12 bakul.

  • Di level ini kita belajar memberi, lalu Tuhan lipat-gandakan, sehingga kita mendapat lebih dari cukup (more than enough)


7.4. Level lumbung

  • Level ini menyebabkan terjadinya ledakan (Ams 3: 9-10, Msg)

  • Hormati Tuhan dengan semua yang kita miliki. Berikan pada Tuhan yang terutama dan terbaik. (Ams 3: 9-10). Maka lumbung-lumbung kita akan penuh dengan cepat, dan pemerahan anggur kita akan melimpah.

 

Wadah yang Besar 2a “ (Petrus Agung)

7 Hal yang harus dilakukan supaya kita jadi besar :

 

1. Kita harus punya visi/ target yang jelas dan besar

  • Manusia di desain dengan sebuah tujuan yang melekat dengan kehidupan kita (Kej 1: 26)

  • Manusia harus diberi target, jika tidak, maka akan melebar kemana-mana dan tidak fokus.

  • “Ngglinding wae” adalah sikap hati menyerah kepada Tuhan. Tapi ada rambu-rambu yang Tuhan katakan kepada kita, diantaranya adalah visi yang Tuhan berikan. (Ams 29: 18a)

  • Penetapan sebuah target membuat kita kreatif dan menemukan hal-hal baru.

  • Saat berhasil meraih suatu target, maka ukuran iman (measure of faith) kita akan bertambah.

  • Orang-orang yang hidupnya berhasil, hidupnya punya tujuan dan target yang jelas.

  • Saat kita tetapkan target sesuai ukuran iman kita, Tuhan akan beri kita jauh lebih dari yang kita pikirkan dan doakan. Tuhan memberikan jauh lebih, bukannya berbeda (Ef 3: 20)

  • Hab 2: 2-3 “ Visi yang tertulis dengan jelas membuat kita bisa bergerak dengan cepat.

  • Kita harus mampu mengelola secara roh apapun yang kita dengar. Jika kita tidak mampu melakukannya, maka hidup kita akan sangat terpengaruh orang lain.

  • Langkah praktis:

    • Buat target yang jelas

    • Buat pembukuan yang baik, sehingga kita tahu pasti berapa berkat Tuhan yang kita terima.


2. Kita harus punya diversifikasi kerja : lebih dari satu pekerjaan

  • Kita harus punya sumber pemasukan, bisnis, pekerjaan lebih dari satu.

  • Cukup 2 pekerjaan yang kita handle/ tangani sendiri hari demi hari. Untuk sumber penghasilan yang lain, cari usaha yang stabil dan bisa berkembang tanpa kita urusi hari demi hari.

  • Jika kita hanya punya 1 pekerjaan, maka pertahanan kita hanya 1 lapis. Begitu rusak, dampaknya akan parah.

 

  • Taburkanlah benihmu pagi- pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua- duanya sama baik. (Pkh 11: 6)

  • Berikanlah bahagian kepada tujuh, bahkan kepada delapan orang, karena engkau tidak tahu malapetaka apa yang akan terjadi di atas bumi. (Pkh 11: 2)

 

  • Jangan menyimpan dana milik kita di satu tempat/ bank yang sama. Don-t put all your eggs into one basket (@Warren Buffet)

  • Ul 32: 30a “ Ini adalah multiplikasi. Minta Tuhan berikan roh kreativitas, sehingga kita bisa mendapatkan 2 pekerjaan atau lebih.

  • Kej 41: 34-36 “ Berdasar mimpi Firaun, Yusuf menyusun rencana untuk mengelola hasil pertanian di masa subur. Rakyat Mesir tidak tahu cara menghadapi bencana kelaparan.

  • Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya, tetapi kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar. (Ams 13: 22)

 

  • Rencana Yusuf untuk masa depan: menyimpan 20% dari apa yang di dapat (Kej 41:34, 47: 24)

  • Tindakan menyimpan 20% dari pendapatan kita dengan disiplin, akan memungkinkan kita menyambar peluang/ kesempatan yang tiba-tiba muncul.

  • Saat semua hal di atas kita lakukan, maka hidup kita akan stabil walau ada goncangan


3. Waspadai jumlah investasi

  • Hindari investasi dalam jumlah yang jika mengalami kegagalan/ kerugian kita tidak akan sanggup menanggungnya.

  • Jangan terlalu/ over optimis, karena semua hal ada resikonya

  • Jika kita cinta akan uang atau kekayaan, maka kita tidak pernah akan puas (1Tim 6: 10)

  • Pkh 5: 9-15 “ Seseorang menimbun banyak kekayaan, tetapi kehilangan semuanya dalam sebuah kesepakatan bisnis yang buruk. Akibatnya tidak ada simpanan untuk anak cucunya.

     

Wadah yang Besar 1b (Petrus Agung)

Hal-hal dari Boas yang harus kita miliki jika kita mau jadi wadah yang siap dan besar:

1. Boas memiliki kemampuan human relationship yang luar biasa

  • Boas menyapa sambil memberkati pegawai-pegawainya yang sedang bekerja. Dan semua pegawai membalas salamnya dengan berkat.

  • Urusan bisa jadi baik atau jelek, hanya dari cara kita menyapa orang lain.

  • Kemampuan human relationship sangat menentukan kesuksesan kita.

  • Ada orang yang karakter dasarnya ceria dan gampang bergaul. Bagi mereka yang tidak memiliki karakter seperti itu, harus belajar dan memaksa diri bersikap akrab.

  • Ada orang-orang yang otaknya pintar, tapi human relationship jelek, maka semua jadi rusak.

 

  • Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah. (Ams 15: 1)

  • Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan, tetapi mulut orang bebal mencurahkan kebodohan. (Ams 15 : 2)

  • Seseorang bersukacita karena jawaban yang diberikannya, dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya! (Ams 15: 23)

  • Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang- tulang. (Ams 16: 24)

 

  • Jika ingin jadi besar, mari belajar berbicara dengan baik, santun, mengobati hati orang lain.

 

2. Boas mampu memonitor/ meng-inspeksi bisnisnya dengan baik

  • Inspect what you expect (@Edwin Lois Cole)

  • Kita harus mengerti yang terjadi hingga sampai level bawah, hingga sesuatu jadi seperti yang kita harapkan.

  • Lakukan pembukuan usaha dengan baik dan detil, sehingga semua kondisi termonitor

  • Jika kita bekerja pada orang lain, lalu mengerti sebuah penyimpangan, kita harus memberikan informasi kepada atasan. Hal ini membantu untuk mengetahui kondisi sebenarnya.

  • Ams 27: 23-27 – Kita harus mengenali baik-baik: usaha, bisnis, pekerjaan, kantor kita; maka hasilnya akan luar biasa.


3. Boas mempunyai sikap yang benar /
correct (Rut 3: 10-15)

  • Boas tidak langsung menebus Rut, tapi menawarkan lebih dulu pada orang yang lebih berhak.

  • Kebanyakan orang bekerja secara main sikat, walau itu jatah orang lain. Sikap ini tidak correct

  • Watak yang suka main sikat dan mengambil hak orang lain, akan menciptakan reputasi negatif, dan itu akan menghalangi kita menerima berkat besar.

  • Kadang penjualan sebuah produk gagal bukan karena kualitas produknya, tapi karena reputasi buruk penjual/ salesnya: pemarah, suka berhutang, dll.

  • Sikap benar/ correct dan perduli terhadap orang lain perlu dilatih. Jangan ambil hak orang lain.


4. Boas bekerja cepat dan tidak suka menunda (Rut 3: 18)

  • Orang yang bekerja dengan cepat karena ritmenya cepat.

  • Orang yang tergesa-gesa biasanya karena waktunya mepet/ sempit.

  • Orang yang suka menunda menumpuk pekerjaan yang akhirnya tetap harus diselesaikan, akibatnya semua justru jadi berantakan.


5. Boas murah hati (Rut 2:2)

  • Pekerja-pekerja Boas murah hati karena tuannya murah hati.

  • Kesamaan orang-orang terkaya dunia: murah hati, memberi uang dan perhatian yang besar untuk menolong orang yang sedang berkesusahan dan tidak beruntung nasibnya.

  • Kita harus membiasakan diri untuk memiliki hati yang pemurah (a generous heart)

  • Mari belajar memberkati orang lain, walaupun kita belum punya lebih.


Kesimpulan:

  • Semua sifat terbaik di atas harus masuk ke hidup kita, hingga akhirnya mengembang luar biasa dan jadi besar.

  • Semua sifat di atas merupakan penyangga, seperti anggur yang memerlukan tiang untuk merambat dan bertumbuh.

  • Semua yang dibagikan hari ini merupakan pagar bagi kita.

 

 

  • Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum. (Ams 11: 25)

  • Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri. (Ams 11: 17)

  • Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka (Luk 6: 31)

  • Orang yang baik hati akan diberkati, karena ia membagi rezekinya dengan si miskin. (Ams 22: 9)

 

 

 

 

 

Wadah yang Besar 1a (Petrus Agung)

Biarlah engkau menjadi makmur di Efrata dan biarlah namamu termasyhur di Betlehem (Rut 4:11c)

  • Penggenapan segala sesuatu akan terjadi dalam waktu lebih cepat dari yang kita duga.

  • Tuhan siap memberkati, tapi anak-anakNya perlu mempersiapkan bejana/ wadahnya. Karena Tuhan tidak pernah membuat mujizat pelipatgandaan sebelum wadahnya disiapkan.


Rut 1: 1-5

  • Kitab Rut sangat profetis, ditulis oleh nabi Samuel:

    • Rut = pertemanan

    • Boas = kecepatan yang ada dalam sebuah pergerakan

    • Betlehem = rumah roti

    • Elimelekh = Tuhanku itu Raja

    • Efrata = tempat yang sangat berbuah.

    • Menetap sebagai orang asing (sojourn) juga berarti menyusut (to shrink), ketakutan (fear), membangkitkan persoalan (to stir up trouble)

  • Saat kelaparan, “my God is King” justru lari dari rumah roti dan tempat yang berbuah, untuk tinggal sebagai orang asing yang ketakutan, tenggelam dan dalam persoalan.

  • Jika kita sedang mengalami kesulitan, maka jangan keluar dari Betlehem

  • Dibutuhkan kesetiaan seperti Rut untuk membalikkan keadaan.

  • Rut 1: 21a – Keluarga Elimelekh meninggalkan Betlehem tidak dalam kondisi miskin. Jika mereka setia dan tinggal, mereka punya potensi untuk membalikkan keadaan.

  • Di tempat di mana kita tinggal (Betlehem-Efrata), suatu kali akan turun berkat yang berkata: menjadi makmur dan termasyur. Jika kita tinggalkan, kita tidak akan mendapatkan apa-apa.

  • Banyak orang tidak mau bertahan dalam iman, karena yang dikejar bukan Tuhan, tetapi uang.

  • Kita harus mengejar Tuhan dan kehendakNya.

  • Apapun yang terjadi, jangan pernah lari dan tinggalkan Tuhan, jangan mudah kecewa

 

  • Berkat dari tua-tua kota Betlehem itu ditujukan untuk Boas dan Rut.

  • Ada sifat-sifat pada Boas dan Rut yang merupakan wadah yang siap dan besar, sehingga jika dikombinasikan akan menjadi alasan kuat bagi Tuhan untuk memberkati mereka.

 

Hal-hal dari Rut yang harus kita miliki jika kita mau jadi wadah yang siap dan besar:

1. Rut memulai dari yang kecil, memungut dari yang tercecer

  • Di ujung cerita Rut jadi istri orang terkaya di Betlehem. Tapi dari awal Rut mau bekerja, bahkan dimulai memungut jelai yang tercecer.

  • Anugerah tidak bertujuan membuat kita jadi pemalas dan tidak melakukan apapun, tapi memberi kita kekuatan untuk melakukan apa yang Tuhan perintahkan.

  • Banyak orang ingin langsung jadi besar, tidak mau dari kecil, merasa terlalu hina untuk ambil sesuatu yang kecil, akibatnya banyak kesempatan yang Tuhan berikan terlewat.

  • Jika kita mulai bekerja dengan kesombongan, kita tidak akan pernah jadi besar

  • Jika kita mulai dengan kerendahan hati, ketekunan dan kerja keras, itu akan menjadi landasan yang kuat untuk menerima berkat Tuhan

  • Orang yang gampang merasa terhina tidak siap jadi besar, karena kesombongan akan menjatuhkan kita dalam sekejap.

  • Mentalitas kerajaan adalah berani memulai dari bawah, dengan rendah hati, rajin dan tekun

 

  • Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya. (Ams 10:4)

  • Tangan orang rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan mengakibatkan kerja paksa (Ams 12:24)

  • Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga. (Ams 12: 27)

  • Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia- sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan. (Ams 13: 4)

  • Rancangan orang rajin semata- mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa- gesa hanya akan mengalami kekurangan. (Ams 21: 5)

 

  • Alkitab memuat banyak kisah sebagai rambu-rambu dan hukum, karena kepekaan setiap orang berbeda-beda dan terbatas, dan karunia kita tidak sempurna. Jika hukum-hukum itu kita langgar, maka akan menjadi masalah.

  • Jika kita tidak mau pungut apa yang tercecer, maka orang lain yang akan memungutnya.

 

2. Rut memiliki reputasi/ nama baik (Rut 2: 6-7)

  • Kemurahan hati diberikan kepada Rut karena reputasi kerja, bukan karena pen-citraan. Pencitraan kita bisa rusak, tapi reputasi kerja kita akan kokoh.

  • Orang bisa fitnah kita dengan apapun, tapi tidak bisa menyangkal reputasi kerja kita

  • Seluruh orang Betlehem kenal reputasi kesetiaan Rut kepada Naomi (Rut 2: 11-12).

  • Artinya Rut punya 2 reputasi, dan reputasi itu melekat pada namanya:

    • Pekerja keras “ diakui oleh para pekerja Boas

    • Setia “ diakui oleh Boas dan seluruh penduduk Betlehem

  • Jika kita terkenal karena kerja dengan solid, jujur, benar (correct); maka kemanapun kita pergi, etos kerja kita akan menggema.

  • Jika kerja kita tidak beres, yang melekat adalah reputasi jelek, dan itu akan sangat menghambat kita.

  • Berkat hampir kita peroleh, bisa lenyap karena reputasi kita jelek.

  • Sangat sulit untuk mencari orang yang komitmen, setia, dan dapat dipercaya.

  • Jika saat ini reputasi kita buruk, mari mulai dari awal. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali!

  • Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas. (Ams 22: 1)

  • Orang-orang yang kerja tidak benar/ correct biasanya menyalahkan orang lain.

  • Nama yang harum lebih baik dari pada minyak yang mahal (Pkh 7: 1a)

 

Wadah yang Siap (Petrus Agung)

  • Pola kehidupan tokoh-tokoh Alkitab adalah sesuatu yang profetik, dan di dalamnya ada petunjuk dan penjelasan tentang rahasia-rahasia kehidupan dan pola kerja Tuhan.

  • Tuhan menggunakan cerita Yusuf di Alkitab untuk menggambarkan apa yang akan p Agung alami pada tahun 1992: dari sebuah impian hingga menjadi kenyataan.

  • Kisah-kisah di Alkitab bisa Tuhan aplikasikan dalam hidup kita.

  • Awalnya trip ke Yerusalem dijadikan trip profetis: menggelar karpet merah dari seluruh dunia, kembali hingga ke Israel, hingga ke golden gate.

  • Tuhan berkata trip ini profetis, mengubah kita yang semula adalah ranting cangkokan diubah menjadi batang yang asli, karena trip ini seperti perjalanan Rut dari Moab menuju Israel.

  • Di Alkitab ada banyak orang yang bukan keturunan Israel, tapi masuk jadi bagian orang Israel. Di antaranya Rahab (orang Kanaan dan pelacur) dan Rut.

  • Saat menjadi bagian dari batang yang asli, hidup kita sejak tahun depan akan mengalami penggenapan janji Tuhan secara luar biasa.

  • Nubuatan Ps Morris Cerullo di KKR Tel-Aviv: Generasi yang tua akan die off, lalu muncul generasi yang baru. Di akhir acara, p Agung ulangi dan deklarasikan ulang nubuatan itu.

  • Janji Tuhan buat Rut dan kita: menjadi makmur dan termasyur (Rut 4: 11b). Tapi apakah wadah kita sudah siap?

  • Tuhan tidak akan berikan hal besar apapun kepada kita jika wadahnya tidak ada atau tidak siap, karena Tuhan tidak mau ada berkatNya yang terbuang. Contoh:

    • Kisah janda nabi yang berhutang. Elisa perintahkan janda itu untuk meminjam banyak wadah dari tetangganya. Mujizat pelipat-gandaan itu terhenti saat semua wadah penuh.

    • Kisah 5 roti 2 ikan. Wadahnya adalah perut orang banyak. Setelah makan, Tuhan minta sisa roti dikumpulkan. Jumlah roti yang sisa sesuai jumlah bakul yang ada.

    • Luk 5: 1-11. Di pantai Galilea, setelah mengajar, Yesus perintahkan para nelayan menebarkan jala-jala mereka. Tapi nelayan-nelayan itu hanya menebarkan 1 jala. Akibatnya jala koyak, dan sebagian ikan kembali ke danau.

    • Raja Israel-Yehuda-Edom berperang bersama, tapi suatu saat mengalami kehausan. Elisa memerintahkan untuk menggali parit-parit. Saat wadah itu siap, air masuk ke parit-parit itu.

  • Berkat Tuhan seperti air terjun yang deras. Kita bisa ambil itu dengan sendok, tapi jika terlalu dekat ait terjun maka sendok justru terlempar dan hilang.

  • Turis ke Israel dari berbagai negara rata-rata berusia tua. Sebaliknya rombongan Bahtera kebanyakan orang-orang muda, bahkan anak-anak. Ini artinya:

    • Roh Tuhan sedang kerja di Indonesia. Karena tanpa Tuhan, anak-anak muda tidak akan pergi ke Israel, tapi memilih tempat-tempat lain seperti Monako, Swiss, dll.

    • Uang ada di tangan orang Indonesia.

  • Tuhan bisa melipat-gandakan 5 roti-2 ikan dengan mudah, jika ada perut yang menampung itu dan keranjang untuk menampung sisanya.

  • Tuhan perintahkan p Agung mempersiapkan wadah bagi jemaat melalui seminar pada hari kamis dan jumat di Holy Stadium untuk menyiapkan wadah di roh, di jiwa dan di fisik/ skill.

  • Di akhir acara dibagikan biji sesawi. Biji ini merupakan biji terkecil, tetapi menjadi tanaman terbesar.

  • Anggur yang baru membutuhkan kirbat yang baru. Untuk sesuatu yang baru, perlu wadah yang baru.

  • Hati Tuhan dan berkat Tuhan itu satu paket: seperti tangan kanan dan kiri, atau mata kanan dan kiri. Maka dua hal ini tidak bisa dipertentangkan.

 

Melatih Diri (Victor Purnomo)

  • Ada target/ tujuan Tuhan dalam hidup kita: menghasilkan buah kebenaran, dan tujuannya memberikan damai dalam hidup kita (Ibr 12:11).

  • Ganjaran = chastening = Ïαιδεία = paideia(G3809)= training dan edukasi/ pendidikan.

  • Tuhan sedang men-training dan mendidik kita, supaya dalam hidup kita muncul buah kebenaran dan kedamaian, mengubah kebodohan menjadi kepintaran.

  • Semua orang bisa menjadi cerdas, jika mengijinkan Tuhan mendidik dia.

  • Dilatih = exercised = γυμνάζω = gumnazoÌ„ (G1128) = orang yang berolah raga kebugaran untuk membentuk tubuhnya jadi besar dan kuat.

  • Gereja harus punya orang-orang yang kuat. Jika tidak, maka kekuatannya hanya untuk mengurusi urusan-urusan pribadi, dan tidak bisa berbuat sesuatu yang besar buat Tuhan.

  • Jika kekuatan kita besar, kita akan bisa mengatasi masalah-masalah pribadi, dan masih punya cukup cadangan kekuatan untuk berbuat sesuatu bagi Tuhan.

  • Jika hanya menghadapi hal-hal mudah dalam hidup, kita tidak akan punya kekuatan. Saat kita hadapi situasi sukar dan tidak mungkin, itu saat Tuhan bisa banyak bekerja dalam hidup kita.

  • Jika semua jalan buntu, Tuhan sediakan 1 pintu terakhir: pintu iman. Saat kita percaya, kita akan lihat pintu itu, maka semua yang tidak mungkin akan tercipta dan jadi ada.

  • Hak 3:1-4 “ Tuhan sengaja ingin melatih orang-orang Israel, dengan jalan meninggalkan suku-suku kecil, sehingga orang Israel bisa berlatih berperang dan kuat.

  • Sejak Daud diurapi Samuel, ada destiny baru bagi Daud: jadi raja Israel. Tapi Tuhan harus latih Daud. Jika Daud tidak pernah masuk pelatihan Tuhan, dia tidak pernah jadi apapun.

  • Dalam hidup kita ada destiny yang hebat dan besar. Jika hanya kita pegang, maka tidak akan pernah jadi. Supaya destiny itu jadi, maka kita perlu berlatih.

    • Destiny jadi dokter yang hebat – tapi tidak pernah kuliah- destiny tidak akan pernah jadi.

    • Destiny kita jadi konglomerat, tapi tidak pernah belajar bisnis, maka tidak akan pernah jadi.

 

  • Pelatihan Tuhan bagi Daud sebelum mencapai destinynya:

  1. Jadi pelayan Saul (1Sam 16: 21)

    • Dari gembala, Daud jadi pelayan Saul, masuk istana, dan dikasihi.

    • Hari ke hari Daud melihat kerja Saul: makan, mengatur strategi perang, membuat keputusan, mengatur kerajaan, dst.

    • Jika tidak melewati training ini, Daud tidak akan tahu bagaimana bersikap sebagai raja, dan bertindak hanya sebagai gembala.

 

  1. Jadi tentara/ prajurit (1Sam 18: 5a)

    • Daud keluar dari istana, pergi berperang, menjadi tentara. Tentara yang maju perang tidak tahu apakah dia akan bisa pulang hidup atau tidak.

    • Saat menghadapi musuh, Daud belajar bertindak cepat, memutuskan dengan cepat, ber-reaksi cepat terhadap serangan lawan, ketepatannya dilatih, instingnya dilatih.

 

  1. Jadi pemimpin pasukan (1Sam 18: 5b)

    • Daud diangkat jadi kepala pasukan yang mengatur strategi.

    • Daud bukan lagi berpikir bagaimana menyelamatkan diri sendiri, tapi bagaimana sebuah anggota pasukan yang dipimpinnya menang, dan semua pulang dengan selamat.

    • Mengatur manusia lebih sulit daripada mengatur benda-benda.

 

  1. Jadi kepala pasukan 1000 (1Sam 18: 13a)

    • Daud jadi penentu nasib negara: hancur atau menang. Level tanggung-jawabnya dinaikkan.

    • Jika Daud hanya pemain harpa atau gembala, dia tidak tahu strategi perang, dan tidak bisa berbuat banyak.

    • Hasil pelatihan: Daud tahu cara hidup di istana, tahu berperang, dan tahu cara mengatur strategi perang.

 

  1. Ujian hati.

    • Saul memberikan anaknya untuk jadi istri Daud, tapi dengan tujuan adalah membunuh Daud: meminta mas-kawin 100 kulit khatan orang Filistin.

    • Daud tahu rencana jahat dan kelicikan Saul, tapi Daud tetap lakukan dengan tulus.

    • Kita harus punya hati yang tulus, karena ketulusan selalu menang atas kelicikan.

 

  1. Dikejar-kejar Saul

    • Saul iri, mengejar, dan hendak membunuh Daud. Pelatihan ini untuk melatih Daud menjadi cerdik, dan bisa meloloskan diri dari berbagai kondisi dan jebakan lawan.

    • Bahkan beberapa kali Daud mendapat kesempatan membunuh Saul, tapi tidak dilakukan.

 

  • Training ada masa berakhirnya. Jika Tuhan lihat bahwa pelatihannya sudah cukup, maka akhirnya Daud dinobatkan menjadi raja Israel, sesuai destiny-nya.

  • Training : beaten until black and blue. Latihan kita harus sampai menyakitkan, mencapai batas kemampuan, dan badan jadi tidak enak, baru bisa mendapatkan kekuatan dan hasil terbaik.

  • Setiap kali kita menghadapi yang tidak enak, itu akan memperkuat dan memperbesar roh kita.

  • Di tempat terlemah kita, jika mau dilatih dan meminta Tuhan latih kita, maka kita bisa menang !

  • Sebelum kita mendapat hati yang baru, kita tidak bisa melihat pintu iman yang tidak pernah tertutup!

  • Minta hati yang baru, sehingga kita bisa lihat semua tujuan Tuhan dari setiap pelatihan kita !

Wealthy Healthy (Petrus Agung)

  • Orang yang tidak suka berbicara tentang kelimpahan kemungkinannya:

    • Sudah sangat limpah

    • Selama hidupnya tidak bisa meraih kelimpahan.

  • Dampak kemiskinan:

    • Kekuatiran tentang masalah keuangan membuat kemampuan otak kita menurun (hasil riset Universitas Havard, Princeton, dan Worwick)

    • Pada anak yang hidup kekurangan di usia 9-10 tahun, bagian otak untuk menyelesaikan masalah (problem solving) banyak terkena serangan.

    • Prostitusi anak-anak. Misal di negara yang baru selesai berperang.

  • Di sisi lain jika kita fokus hanya mencari kekayaan, maka hidup kita juga akan sama rusaknya.

  • Kita membutuhkan pengertian dari Tuhan, sehingga kita diberkati tapi sehat secara rohani.


3 Yoh 1: 1-8

  • Rasul Yohanes berdoa supaya Gayus diberkati (prosper) dan sehat (3 Yoh 1:2)

  • Tuhan ingin kita menikmati berkatNya, tapi menikmatinya dengan cara yang sehat. Tuhan tidak mau berkatNya menghancurkan kita.

  • Tuhan mau kita wealthy dan healthy di saat yang sama

 

Cara menikmati berkat dengan sehat:

1. Berkat adalah bekal kita untuk menuju destiny kita.

  • Kata limpah/ prosper artinya sebuah pertolongan untuk perjalanan kita (to help on the road).

  • Kekayaan yang Tuhan berikan kepada kita tergantung seberapa jauh perjalanan kita, dan seberapa besar kebutuhan kita untuk menempuh perjalanan bersama Tuhan itu.

  • Setiap kita punya tujuan/ destinasi. Orang yang bergerak tanpa visi dan tujuan Tuhan akan binasa (Ams 29: 18)

  • Setiap orang percaya seharusnya bertanya kepada Tuhan : apa tujuan hidup kita ke depan.

  • Saat tahu destiny kita, dan mulai melangkah, saat itulah Tuhan menolong dan memberkati kita.

  • Contoh: antara mendaki gn Everest dibanding gn Brintik. Biaya dan persiapannya beda.

  • Untuk menggapai destiny yang besar, kita tetap harus memulai dari level yang paling bawah, dan terbukti bisa dipercaya.

  • Tuhan tidak keberatan memberkati anak-anakNya. Tapi itu adalah bekal/ uang saku bagi anak-anakNya. Arah tujuan kita menentukan bekal yang akan Tuhan sediakan.


2. Aniaya mendorong kita maju menuju destiny kita (Mrk 10: 29-30)

  • Salah satu pengertian kata aniaya adalah: mendorong maju (push forward).

  • Aniaya yang menyertai berkat bertujuan supaya kita bisa berlari cepat menuju garis akhir.

  • Aniaya adalah ketika kita didorong situasi sehingga berlari cepat dan mencapai garis akhir kita.

  • Aniaya tidak diperlukan jika saat diberkati, kita bisa tetap lari dengan cepat, walau tanpa didorong.

  • Nikmati berkat Tuhan, tapi tetap berlari menuju tujuan/ destiny kita. Aniaya hanya terjadi adalah saat kita terhenti.


3. Semua yang kita miliki harus ber-echo (Mat 25: 29)

  • Kata punya berasal dari kata Yunani echo/ gema

  • Arti mempunyai di mata Tuhan bukanlah kita memiliki bagi diri kita sendiri, tetapi milik kita yang ber-echo/ berdampak/ bergema dan punya arti bagi orang lain.

  • Orang muda kaya yang datang kepada Yesus, hartanya tidak pernah memberkati sesamanya. Maka Tuhan memberikan perintah menjual semuanya untuk orang miskin.

  • Jemaat Laodekia disebut Tuhan miskin dst karena apapun yang mereka miliki tidak ada echo-nya (Why 3: 17b)

  • Kekayaan dimulai dari jiwa dan mentalitas kita. Jika yang kita punyai bisa ber-echo dan memberkati orang lain, maka jiwa kita kaya.

  • Dalam kisah Zakeus, Yesus berkata bahwa keselamatan ada di rumah Zakeus. Ini karena Zakeus berubah: dari pemeras jadi orang yang memberkati orang lain.


4. Pencobaan yang kita alami bertujuan mengukur kapasitas kita (Yak 1: 1-4)

  • Ujungnya: hidup dalam kelimpahan dan tidak kekurangan apapun yang baik (ayat 4b)

  • Awalnya: bersikap bahagia saat menghadapi berbagai pencobaan (Yak 1: 2)

  • Kata pencobaan artinya tes yang bertujuan mengukur daya tampung seseorang.

  • Tuhan bisa memberkati kita dengan mudah. Tapi apakah berkat itu membuat kita ternggelam atau tidak?

  • Saat mengalami ujian apapun, Alkitab berkata bahwa itu kebahagiaan, ucapkan syukur, dan biarkan Tuhan mengukur seberapa kita bisa dipercayai.

 

Echo (Petrus Agung)

Mat 14: 13-21 “ Ada 2 hal yang membuat Tuhan Yesus melakukan mujizat multiplikasi pada hari itu:

 

1. Becoming more than ourself

  • Yesus dan para murid melayani orang banyak sepanjang hari, bahkan belum sempat makan dan beristirahat.

  • Saat para murid memperhatikan kebutuhan orang banyak yang kelaparan, Saat itulah Tuhan meminta para murid memberi orang banyak itu makan.

  • Mukjizat pelipatgandaan terjadi ketika kita mau menjadi sesuatu yg lebih dari kebutuhan diri kita sendiri (becoming more than ourself).

  • Untuk makan bagi Yesus dan para murid tidak diperlukan mujizat pelipatgandaan. Tapi untuk memberi makan ribuan orang, maka mujizat pelipatgandaan diperlukan.

  • Sebelum kita lepas dari penjara diri sendiri/ self : kepentinganku, kebutuhanku, keinginanku; maka kita tidak pernah bisa menikmati multiplikasi dari Tuhan.

 

2. Echo

  • Mat 14: 17 “ Kata ada artinya punya/ memiliki. Frase orang yang punya atau orang berada di berbagai bahasa diartikan sebagai orang kaya.

  • punya = have (english) = ἔχω= echoÌ„(G2192)

  • Mujizat pelipatgandaan terjadi saat kita memiliki sesuatu yang bisa ber-echo/ bergema

  • Saat yang Tuhan berikan kepada kita tidak mempunyai gema kepada orang lain, Tuhan menganggap kita tidak memilikinya.

  • Lawan echo adalah ego, artinya hidup untuk dirinya sendiri.

  • Saat yang kita miliki bukan untuk ego kita, tetapi untuk echo, maka akan terjadi pelipatgandaan!

  • Luk 16: 19 “ Salah satu faktor mengapa orang kaya ini masuk neraka adalah: semua yang Tuhan percayakan kepada orang kaya ini hanya untuk ego-nya, dan tidak punya echo. Orang kaya ini berpesta setiap hari dalam kemewahan, tapi pengemis di halaman rumahnya tidak merasakan echo dari kemewahannya.

  • Dengan pengertian ini kita baru bisa memahami arti perumpamaan orang kaya yang bodoh di Luk 12: 13-21. Tuhan menganggap orang kaya ini tidak memiliki apa-apa, sebab tidak ada orang lain yang bisa ikut menikmatinya, tidak ada echo/ gemanya.

  • Periksa: apakah profesi kita memiliki echo, atau hanya ego dalam hidup kita

  • Contoh echo:

    • Tuhan beri nama Injil Kerajaan kepada gereja, ternyata itu menjadi destinynya. Red carpet hampir tuntas, sudah mencapai sekitar 120 negara. Echo-nya sampai ke seluruh dunia.

    • Persembahan untuk propinsi memungkinkan gereja melayani ratusan hamba Tuhan dari berbagai propinsi dan bangsa saat ada KKR Bahtera.

  • Tuhan sayang kita semua karena kita memilih echo dan bukan ego.

  • Echo dalam hidup kita membuat sesuatu yang kecil dan sedikit, dirubah oleh Tuhan menjadi besar dan luar biasa.

  • Mzm 19: 1-6 “ echo

 

Radical Faith (Lukas Kusuma)

  • Sejak kita lahiran baru, Tuhan berikan destiny baru buat kita: tidak lagi dikalahkan oleh apapun, kita bisa mengalahkan dunia dengan iman kita (1 Yoh 5: 4)

  • Orang benar hidup karena iman, bukan karena melihat (Rm 1: 17b)

  • Orang Kristen lemah dan goyah karena pemahaman tentang iman mulai kabur/ kurang jelas.

 

Iman yang radikal:

1. Percaya walaupun belum melihat (Ibr 11: 3)

  • Semua yang kita butuhkan di alam jasmani sudah Tuhan sediakan di alam roh. Supaya semua yang Tuhan sediakan di alam roh itu terjadi di alam jasmani, dibutuhkan iman percaya.

  • Percaya setelah melihat bukanlah iman, tapi fakta (Yoh 20:29)

  • Kita harus mengecap dan mengalami terlebih dulu, baru kemudian kita akan melihat kebaikan Tuhan (Mzm 34: 8a)

  • Orang percaya harus tetap menggunakan otak dan logika, tapi seringkali iman diluar logika, kelihatan mustahil, tapi bagi Tuhan tidak ada perkara yang mustahil.


2. Taat walaupun belum mengerti (Ibr 11:8)

  • Nuh mendapat perintah Tuhan, dia tidak tahu kapan air bah akan datang, tapi dia taat.

  • Abraham mendapat perintah Tuhan, dia tidak tahu kemana arah yang dituju, tapi dia taat.

  • Banyak hal dalam hidup yang kita belum mengerti dan seolah-olah misteri. Walau belum mengerti, jika itu perintah Tuhan maka kita harus belajar taat.

  • Hasil ketaatan kita: Tuhan akan bekerja dan membela hidup kita.


3. Tekun walaupun tidak menyukainya (Ibr 11: 27)

  • Musa rela meninggalkan istana raja Mesir karena iman, walau sebenarnya Musa tidak suka berada di gurun Median, karena Musa tahu ada rencana Tuhan yang besar.

  • Dunia ajarkan supaya kita melakukan apa yang kita sukai dan jadi passion kita. Tapi seringkali perintah Tuhan tidak menyukakan daging kita, dan bertentangan dengan keinginan kita.

  • Asal kita bertekun, tidak mudah menyerah walau banyak tantangan, akan terbukti bahwa Tuhan setia


4. Memperkatakan janji Tuhan walaupun belum menerima (Ibr 11: 22)

  • Sebelum matinya, Yusuf mendeklarasikan kemerdakaan Israel dari perbudakan Mesir.

  • Setiap hari kita deklarasikan janji-janji Tuhan, jangan perkatakan hal-hal negatif.

  • Dalam perumpamaan 5-2-1, hamba dengan 1 mina menuduh tuannya kejam. Maka dia dihakimi sesuai perkataannya (Luk 19: 22a)

  • Hati-hati dengan perkataan kita, karena itu adalah benih masa depan kita, yang kelak akan kita tuai.

  • Setiap hari perkatakan kata-kata iman, kata-kata pengagungan, kata-kata berkat, maka hidup kita akan diubah Tuhan:

    • Saya diberkati Tuhan

    • Saya sukses dan berhasil

    • Saya dicintai Tuhan

    • Destiny saya menaklukkan dunia

    • Saya tidak dikalahkan oleh persoalan

    • Saya adalah pemenang


5. Memberi Persembahan terbaik walaupun belum ditolong (Ibr 11: 4)

  • Orang yang beriman pasti membawa korban yang terbaik, dan bukan korban asal-asalan.

  • Beri yang terbaik dari kekurangan kita. Sehingga saat diberkati melimpah, kita bisa persembahkan lebih lagi.

  • Pada malam Paskah, orang Israel mengorbankan domba yang terbaik, sehingga terluput dari tulah. Ujungnya mereka menjarahi orang Mesir dan menjadi konglomerat-konglomerat.

  • Saat kita bawa persembahan kepada Tuhan, Tuhan melihat hati dan jumlah persembahan kita (Mrk 12: 41-42)

  • Orang yang menabur tidak pernah berkekurangan!

  • Good giver is good receiver; seorang pemberi yang baik akan menjadi penerima yang baik

 

Kesimpulan:

  • Mari kita menjadi pemenang dalam hidup ini dengan memiliki iman yang radikal !

  • Upah dari iman kita tersebut adalah: kita akan melihat semua janji Tuhan terjadi dalam hidup kita.

 

Sukses Dalam Pekerjaan (Lukas Kusuma)

  • Akan ada orang-orang yang Tuhan angkat hingga bisa berdiri di hadapan raja-raja (Ams 22:29)

  • Tuhan mau kita hidup di atas rata-rata. Janji Tuhan untuk kita: menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, tetap naik dan bukan turun, (Ul 28: 13a)

  • Contoh orang-orang yang diangkat Tuhan secara luar biasa:

 

    • Yusuf anak Yakub selalu sukses: di rumah Potifar, di penjara, di Istana raja Mesir

    • Daniel selalu sukses dalam jaman 3 raja yang berbeda: Nebukadnezar dan Belsyasar dari Babel, dan Darius dari Media-Persia

    • Nehemia sukses memimpin pembangunan tembok Yerusalem, lalu jadi bupati Yerusalem

    • Petrus adalah nelayan yang memiliki karyawan dan perahu sendiri

  • Tuhan akan membuat kita sukses dan berhasil, seperti Tuhan buat tokoh-tokoh di atas sukses.

 

6 Rahasia sukses di dalam pekerjaan:

1. Kerja hoki (bejo/ selalu berhasil)

  • Orang pandai dan orang bermodal besar kalah oleh orang yang hoki.

  • Yusuf berhasil bukan karena nasib baik, tapi karena Tuhan menyertai hidupnya (Kej 39: 2)

  • Bagi orang yang selalu hogi/ bejo, maka sesukar apapun yang dikerjakan dan apapun keadaan dunia, mereka akan berhasil dan sukses, karena disertai Tuhan (1Sam 18: 14)

  • Supaya disertai Tuhan, kita harus mencari wajah Tuhan, melekat pada Tuhan, andalkan dan tempatkan Yesus sebagai yang utama dalam kehidupan kita.

  • Orang dunia berkata bahwa hidup ini berat. Anak Tuhan perlu menambahkan huruf K pada kalimat tersebut menjadi: hidup ini berKat. Huruf K yang ditambahkan adalah: Kristus.

 

2. Kerja Keras (2Tim 2: 6)

  • Kerja keras tanpa disertai Tuhan akan sia-sia. Jika kita disertai Tuhan, maka kita tidak bisa santai, tapi harus bekerja keras (1Kor 15: 10)

  • Tuhan berjanji memelihara burung-burung di udara. Tapi burung-burung itupun harus rajin bekerja mencari makan, karena itu tidak datang begitu saja di hadapan mereka.

  • Tuhan mau kita kerja dengan rajin, bukan malas. Kerja ulet, bukan pembosan, tidak mudah putus asa (Ams 12: 27)

  • Jika kita malas, bahkan berkat yang sudah di depan kita akan gagal diperoleh.

  • Banyak orang mau sukses dan berhasil, tapi tidak mau mendisiplin dirinya dan tidak mau bekerja keras.

  • Jika kita bekerja keras dalam anugerah Tuhan, maka setiap janji Tuhan akan terjadi dalam kehidupan kita.

 

3. Kerja Pintar

  • Tuhan mau kita bekerja secara pintar dan penuh hikmat, sehingga tidak tertipu atau kalah bersaing dari orang-orang dunia (Mat 10: 16)

  • Ams 22: 29 “ Cakap = מהר= maÌ‚hir (H4106). Artinya: cepat, lincah (quick); penuh keahlian (skilful); rajin (diligent).

  • Tuhan mau kita bekerja dengan hikmat, strategi, wawasan yang luas, kreatif dan inovatif. Bukan kerja asal-asalan dan monoton. Maka kita harus selalu minta hikmat Tuhan (Yak 1: 5)

 

4. Kerja Jujur

  • Mat 10: 16 “ Tulus artinya punya kejujuran dan integritas.

  • Janji Tuhan bagi orang jujur:

    • Adanya ekspansi/ perluasan (Ams 14: 11)

    • Pembelaan Tuhan (Ams 2: 7)

    • Banyak berkat (Ams 28: 20)

  • Belajar bekerja dengan integritas: bisa dipercaya dalam ucapan, janji, dan semua yang kita kerjakan. Saat Tuhan lihat kita bisa dipercaya, maka Tuhan akan berikan banyak berkat.

 

5. Kerja Maksimal(Pkh 9:10a)

  • Kerja keras dan rajin belum tentu kerja maksimal, karena bekerja hanya untuk uang/ gaji, tanpa memiliki self-belonging (rasa memiliki) usaha itu.

  • Orang yang kerja maksimal pasti kerja rajin.

  • Jika kita kerja maksimal, suatu hari Tuhan akan angkat hidup kita dengan luar biasa.

 

6. Kerja Kompak(1Kor 1: 10)

  • Di mana ada kerukunan dan kekompakan, maka berkat Tuhan akan dicurahkan (Mzm 133)

  • Banyak berkat Tuhan terhalang karena pertengkaran dan perselisihan.

  • Contoh kerja kompak: migrasi kelompok burung ke tempat yang lebih hangat.