7 Kebaikan Anak Bungsu (Adi Sutanto)

Luk 15: 11-24

  • Sulung dan bungsu sama-sama punya dosa dan kelamahan. Tapi hati mereka berbeda.

    • Si bungsu dalam hati terdalam percaya bapaknya baik. Maka ia berani pulang, rela jadi pekerja, konsekuen dengan perbuatannya.

    • Sulung bekerja tiap hari dengan setia, tapi dasar hati dan mentalitasnya lain. Hati sulung berkata: bapaknya tidak adil dan pelit.

  • Cara pandang hati kita terhadap Tuhan menentukan segala-galanya.

  • Yakub dan Esau sama-sama berdosa, sama-sama lemah. Tapi hati Yakub sangat percaya janji Tuhan dan hak kesulungan.

  • Orang yang percaya janji Tuhan adalah orang yang berbahagia, karena Tuhan kita adalah Tuhan yang berjanji.

  • Dari waktu ke waktu Tuhan mau berjanji secara pribadi kepada masing-masing anak-anakNya.

  • Puji Dia, sembah Dia, dekati Dia, senangkan hatiNya, belajar berkenan pada Tuhan, maka Tuhan akan datang dengan membawa janjiNya bagi kita.

  • Jika dapat janji dari Tuhan: pegang janji itu, karena akan jadi kenyataan yang memberkati kita.

  • Dari jauh bapak sudah berlari menjemput bungsu. Ini mengindikasikan setiap hari bapa menunggu anaknya pulang.

  • Bapa tidak bertanya tentang dosa si bungsu, tentang bertanya berapa kerugian yang dialami. Si bungsu pulang saja bapa sudah senang. Sukacita Bapa itu menutupi semua dosa.

  • Saat datang pada Tuhan, jangan hitung-hitung lagi kelemahan dan kekurangan kita.

  • Hanya setan dan manusia yang menuduh, menghitung, dan mengingat kelemahan dan dosa.

  • Kita anak-anak Tuhan yang kudus: bukan karena tidak pernah berdosa, tapi dikuduskan oleh Tuhan.

  • Miliki hati yang mengasihi Tuhan! Di hadapan Tuhan itu melihat sekalipun pemberiannya kecil

  • Tuhan menghargai persembahan yang kecil, sekalipun di dalam kekurangan.


7 kelebihan anak bungsu

  1. Ingin mandiri- berdikari: Kita harus belajar mandiri, termasuk dalam mencari firman Tuhan. Tidak ada orang yang rohaninya kuat hanya dengan mendapat firman pada hari minggu.

  2. Rendah hati: Saat kehabisan uang, si bungsu mau kerja apa saja, mau makan apa saja, tidak gengsi, dan tidak malas.

  3. Sadar keadaannya. Saat Roh Kudus menyadarkan, tapi kita keraskan hati, maka akan habis.

  4. Bungsu mengambil langkah pertama: bangkit dan pergi kepada bapaknya.

  5. Konsekuen: Rela bila dijadikan orang upahan bapanya. Sadar keadaannya.

  6. Terus berjalan pulang hingga ketemu Bapa, dan tidak berhenti (PUSH: pray until something happen.)

  7. Hati si bungsu percaya bahwa bapanya baik. Karena itu bungsu berkata “harta kita”. Tapi si sulung berkata “harta bapak”. Bungsu merasa ikut memiliki, sulung tidak merasa memiliki.

 

 

  • Cara berdoa seseorang menunjukkan seberapa besar kepercayaannya pada Tuhan.

 

 

 

You may also like

Leave a comment