Burning with the Spirit (Hengky Kusworo)

1Tes 5: 19 “ Roh kita bisa padam.

 

Ada 3 hal yang menyebabkan roh padam.

1. “dipadamkan” berarti tertindas (2 Ptr 2: 7-10)

  • Jika kita terus menerus melihat yang najis, maka roh kita tertindas, ujungnya kita ikut mengijinkan. Jika roh kita tertindas, maka lama-lama akan padam.

  • Bahaya tentang sesuatu yang diulang: akan masuk ke bawah sadar.

  • Ada saatnya kita harus keluar dari situasi yang menekan supaya roh kita tidak padam.


2. “dipadamkan” juga berarti: ditundukkan (Hk 16: 4-5, 16, 19-20)

  • Simson jatuh cinta dan terus bermain-main dengan kelemahan: Delilah (artinya lemah / febel)

  • Saat seseorang kuat dan diurapi, dai dan orang lain mengetahuinya. Tapi saat Roh Allah meninggalkan, orang itu maupun orang lain tidak tahu.

  • Dosa perjinahan, jika kita minta ampun, Tuhan akan langsung ampuni. Tapi konsekuensinya terus berjalan (ps. Edwin Lewis Cole)

  • Manusia punya kelemahan, tapi jadi murid Tuhan harus sangkal diri dan pikul salib.

  • Berita pertobatan dan pikul salib di masa sekarang tidak disukai. Orang lebih suka berita anugerah, setelah berbuat dosa lalu bertobat.

  • Kekuatan yang besar, pengurapan yang tak terkalahkan, bisa ditundukkan dengan kelemahan

  • Saat roh kita disentuh oleh Tuhan, semua akan berbeda. Tapi jika roh kita dicemari oleh yang najis dan kotor, maka kita akan seperti Lot yang tersiksa jiwanya.

  • Tidak ada kemuliaan tanpa bayar harga, tak ada mahkota tanpa duri (Jeremy Lin)


3. “dipadamkan” juga berarti: mendiamkan

  • Jika Roh Kudus didiamkan, tidak pernah diajak bicara, walau tidak pernah lakukan dosa besar, ujungnya roh akan padam.

  • Rm 12: 11 “ Roh yang menyala-nyala: dikobarkan dengan api, seperti air yang mendidih.

  • Orang yang diam dan tenang terhadap Roh Kudus, mengijinkan kepahitan masuk, maka hatinya akan jadi hitam (Kis 8: 21-23)

    • Kain membunuh adiknya karena marah: iri karena adiknya lebih baik, akhirnya membunuh.

    • Saul tidak pernah berjinah, tapi dia marah karena iri pada Daud.

  • Hati kita tidak lurus jika kita ijinkan iri hati dan marah. Jika hati kita pahit, kita akan terjerat kejahatan, jadi seperti empedu: pahit.

  • Kita bisa terlihat lurus di hadapan manusia, tapi belum tentu lurus di hadapan Allah.

  • Supaya hati tidak hitam: Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. (Rm 12: 11)

  • Kita akan menyala-nyala jika hati kita dijamah Tuhan. Jika di dalam kita panas, yang hitam tidak akan menguasai.

  • Ams 4: 23 “ Jagai hati kita dengan segala kewaspadaan, jangan biarkan kebencian-kemarahan-iri hati mencemari hati kita. Jangan biarkan hati kita suam atau dingin.

  • Percaya dan kuasa doa saja tidak cukup, kita harus jadi pelaku Firman (Many Pacquiao)

  • Jika hidup kita tidak pernah disentuh Tuhan, akan kering, hitam. Hati dan hidup kita harus disentuh dengan api Tuhan terus-menerus, maka roh kita tidak akan pernah padam.

  • Kita harus ke gereja, masuk dalam hadirat Tuhan, sehingga bersentuhan dengan api Roh Kudus, yang membuat hati kita tidak dingin

 

You may also like

Leave a comment