Tebarkan Jala ke Sebelah Kananmu (Petrus Agung)

Yoh 21: 1-14

  • Tuhan perintahkan untuk “menebarkan jala di sebelah kanan”. Indikasinya selama ini mereka hanya menebar jala di sisi kiri.

 


1. Menganalisa hidup kita, lalu tinggalkan yang tidak menghasilkan

  • Belajar menganalisa hidup kita. Semua perjuangan dan upaya itu harus diperhatikan, dan “dititeni”: apakah cara seperti itu berhasil atau tidak

  • Sisi kanan adalah sisi kehormatan, kemuliaan dan keluhuran.

  • Jika selama ini kita tidak berhasil, artinya selama ini kita berfokus pada sisi yang keliru.

  • Kita harus belajar dan berani berubah ke sisi yang lain.

  • Perubahan adalah sesuatu yang paling ditakuti manusia. Manusia cenderung merasa nyaman di tempatnya ada, bahkan kadang merasa nyaman di suatu posisi walau tidak ada hasilnya.

  • Kita juga harus membongkar kenyamanan yang tidak membawa lompatan pertumbuhan.

  • Tanda pertobatan adalah jika kita mau mengakui bahwa telah membuat kesalahan dan kebodohan di hadapan Tuhan.

  • Orang yang tidak pernah mau berubah, tidak ada berkatnya hingga kapanpun. Orang yang berani berubah akan diberkati Tuhan secara ajaib.


2. Seringkali Tuhan arahkan kita ke tempat yang berlawanan dengan logika normal

  • Seringkali Tuhan arahkan kita ke tempat yang logikanya tidak menghasilkan apapun.

  • Cara pandang kita tentang keberhasilan: cara sukses harus seperti ini, jika menggunakan cara itu tidak mungkin; pola pikir seperti ini seringkali membatasi Tuhan.

  • Anak-anak harus bertemu Tuhan sejak dini, jika tidak hidupnya akan condong ke arah dunia.

  • Semua kegerakan bukan karena organisasi, tapi Tuhan pilih orang-orang tertentu

  • Sekalipun logikanya salah, tapi jika Tuhan yang bicara, itu adalah jaminan yang harus kita pegang.

  • Tuhan tidak pernah salah. Yang seringkali salah adalah kita tidak cukup punya iman untuk bertindak seperti yang Tuhan mau.

  • Tidak ada orang yang memiliki kita kecuali Tuhan Yesus sendiri

  • Dengarkan perkataan Tuhan, ujungnya hanya Tuhan yang dipermuliakan


3. Setiap kali Tuhan minta kita berkorban, sebenarnya Tuhan sedang memberi kita kehormatan

  • Kesan awal: Tuhan tidak punya ikan. Tapi dalam kisah itu, setelah murid-murid sampai ke daratan, ternyata Tuhan sudah memanggang beberapa roti dan ikan.

  • Hari itu Tuhan mau menjamu murid-muridNya. Tapi Tuhan mau beri kehormatan bagi murid-muridNya untuk jadi setara, duduk memerintah bersama Tuhan.

  • Saat Tuhan minta kita berkorban beberapa hasil kita, sebenarnya Tuhan sedang memberi kita kehormatan dan latihan untuk duduk memerintah bersamaNya. Ini adalah karakter Ilahi.

 

You may also like

Leave a comment