Back to Eden (Petrus Agung)

  • Jika diamati, di sekitar kita kadang ada sebuah keluarga yang memiliki suatu pola turun-temurun: mencoba mengerjakan segala sesuatu tapi selalu gagal, jatuh dalam perzinahan, terkena penyakit tertentu, terbelit hutang, atau pola-pola tertentu yang tidak bisa lepas.

  • Tuhan ingin membersihkan semua umatNya, melepaskan dari berbagai kuk dan kutuk, sebelum Tuhan tahun ayin-hey (24-25 September 2014)

  • Kita harus mengetahui kebenaran Tuhan, karena kebenaran itu yang akan memerdekakan kita. (Yoh 8: 32)

  • Dalam hal-hal rohani juga ada “de jure” dan “de facto“.

  • Agar yang de jure jadi de facto, kita harus mengerti hukumnya terlebih dulu, lalu bertindak di alam nyata dengan tepat.

  • Walau secara de jure benar, belum tentu kita mendapatkan yang seharusnya jadi hak kita. Kita harus bertindak untuk mengambil apa yang seharusnya secara de jure jadi milik kita.

  • Secara de jure, Yesus sudah selesaikan semuanya dengan mati dan bangkit bagi manusia.

  • Secara de facto kita baru terima keselamatan saat dengan iman menerima Yesus.

  • Seorang hamba Tuhan luar negeri mendoakan tanah yang sekarang adalah Holy Stadium: berjongkok, mengambil dan memegang tanah di HS, lalu didoakan: “Mulai hari ini tanah ini sudah ditebus oleh Tuhan, tidak ada lagi kutuk atas tanah ini, dan tanah ini kembali menjadi taman Eden”

  • Sejak manusia jatuh dalam dosa, tanah dikutuk oleh Tuhan (Kej 3 : 17-19), dan kutuk itu belum dicabut (Kej 5 : 29).

  • Bagian dari kutukan adalah: tanah menjadi semak belukar dan semak duri, dan untuk mendapatkan rejeki manusia harus berpeluh, bersusah payah, dan bekerja keras.

  • Manusia berasal dari debu tanah. Kutuk ini mengakibatkan adanya pola-pola kegagalan dalam hidup banyak manusia.

  • Secara de jure memang tanah yang sudah kita injak dan doakan adalah milik kita (Kej 13: 17), tetapi kutuk-nya belum dicabut.

  • Sepulang dari kebaktian jemaat diharapkan mendoakan tanah, rumah, toko masing-masing, perkatakan: tidak ada kutuk lagi atas tanah/ rumah/ toko ini, berubah jadi taman Eden.

  • Kristus datang untuk membawa kita pada pemulihan (Kej 2:5-7)

  • Di Eden belum ada hujan, tapi tidak ada tanah kering, karena ada kabut/ embun keluar dari tanah dan membasahi tanah.

  • Sumber berkat bisa dari luar atau dalam kita. Desain awal Tuhan: berkat muncul dari dalam.

  • Kalau tidak ada kutuk dalam hidup kita, kemanapun kita pergi berkat akan mengikuti kita, apapun yang kita kerjakan akan berhasil. kebajikan dan kemurahan akan mengikuti kita (Mzm 23: 6a), sebab sumbernya ada di dalam diri kita.

  • Jika berkat dari luar, maka tergantung kondisi sekitarnya: ekonomi, bencana, dll. Tapi jika sumbernya dari dalam, kita tetap memiliki penyediaan yang cukup dari Tuhan.

  • Tuhan adalah sumber air di dalam kita (Yer 2:13)

  • Semua kutuk sudah dipatahkan Tuhan Yesus secara de jure. Secara de facto kita harus perkatakan dengan otoritas Tuhan bahwa tanah dan diri kita tidak lagi dikutuk, dan jadi taman Eden lagi.

  • Sumbernya ada di dalam kita, bukan di luar kita (Yoh 4:14)

  • Kita harus banyak berlatih menggunakan otoritas yang Tuhan berikan dalam hidup kita, karena itulah yang membuat semua pekerjaan Yesus jadi kenyataan dalam hidup kita.

  • Tuhan sudah bayar semua bagi kita. Bagian kita bertindak: patahkan dan selesaikan dengan iman.

 

You may also like

Leave a comment