Pelitaku Tetap Menyala (Petrus Agung)

  • Apapun yang kelak akan Tuhan berikan, tidak boleh membuat kita melekat pada dunia. Hati kita harus melekat pada Tuhan, bukan pada yang duniawi.

  • Saat Tuhan datang, hati kitalah yang mempertimbangkan: ingin Tuhan atau ingin dunia. Jika hati kita cenderung pada dunia, dan kita akan tertinggal.

 

Mat 25: 1-13 – Ini perumpamaan kedua yang berkaitan dgn kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali.

  • Dikatakan gadis yang bijaksana dan yang bodoh, tapi tidak ada yang dikatakan jahat.

  • Menjelang Tuhan datang, kerjakan tugas-tugas kita dengan maksimal dan tidak bermalas-malasan.

  • Kelompok terbagi 2: 5 bijaksana, 5 bodoh. Tidak dikatakan 1 atau 2 daja yang bodoh. Ini seperti penyakit kebodohan yang mewabah di kalangan anak-anak Tuhan.

  • Jika kita ingin pelita kita tetap menyala, maka kita tidak boleh bodoh! Karena kebodohan memadamkan banyak hal dalam hidup kita.

  • Ams 23: 7a “ Thinks = menghitung/ Kalkulasi = שׁער= sha-ar (H8176) : seperti orang yang membuka gerbang (open, to act as gate keeper).

  • Kita akan menjadi sesuai kalkulasi/ hitungan di jiwa kita. Kalkulasi di jiwa itu seperti membuka gerbang bagi hidup kita.

  • Kebodohan adalah saat kita salah menghitung apa yang ada di jiwa kita.

  • Apapun yang kita aminkan, kita akan jadi seperti itu.

  • Di bab 1 buku “Cara Berfikir Seorang bilioner”, disebutkan cara kerja manusia secara umum: T -> F -> A = R.

    • Tought (pemikiran) kita akan mempengaruhi feeling (perasaan).

    • Apa yang kita rasa itu akan membuat kita bertindak (action),

    • Tindakan itu akan memberikan hasil (result).

  • Dari riset tentang kepribadian dan keberhasilan seseorang, ada satu faktor yang terabaikan dalam teori di atas: P (past programming), yaitu sesuatu yang sudah terprogram di masa lalu.

  • Faktor P: apapun yang kita dapatkan saat kita kecil hingga remaja: apa yang kita dengar, model kehidupan yang kita lihat, kejadian-kejadian yang kita alami, dll.

  • Semua hal itu mempengaruhi bawah sadar/ sub-concious kita, dan ternyata begitu dominan dan mengalahkan logika kita.

  • Dalam kehidupan, ada orang-orang yang menabrak logika yang ada. Ini karena ada yang tersimpan di bawah sadar kita.

  • Bagian di bawah-sadar kita ini seperti thermostat (pengukur suhu), ada titik yang merupakan batasan bagi kita untuk mencapai sesuatu.

  • Kita harus sering diingatkan tentang apa yang Tuhan mau dalam hidup kita.

  • Model kehidupan yang kita lihat juga mempengaruhi cara fikir kita.

  • Masing-masing kita punya peristiwa-peristiwa berbeda dalam hidup, yang membentuk kita.

  • Ingat bagaimana masa kecil kita, lawan semua yang negatif dengan deklarasi firman Tuhan!

  • Belajar dan membaca firman Tuhan terus-menerus akan membersihkan jiwa kita.

  • Jangan didik anak dengan cara menakut-nakuti, karena itu merusak past-programing mereka. Tapi masukkan firman Tuhan, karena itu akan membuat mereka kelak jadi bijaksana.

  • Beda gadis bodoh dengan yang bijaksana:

  1. Yang bodoh hanya ber-reaksi, yang bijak punya antisipasi.

    • Di jaman itu jika mempelai pria terlambat adalah kejadian umum. Maka tindakan tidak membawa minyak cadangan adalah tindakan yang aneh dan bodoh, dan di luar logika.

    • Banyak anak Tuhan yang karena didikan masa lalu, mencetak sesuatu di pikiran dan jiwa kita, dan membuat banyak orang kehilangan banyak hal yang Tuhan sudah sediakan.

 

  1. Yang bijaksana menggunakan uangnya untuk meyakinkan bahwa saat mempelai datang, mereka siap menyambut karena pelitanya tetap menyala. Yang bodoh menyimpan uangnya.

    • Pelita adalah tanda kesiapan melakukan apapun yang Tuhan perintahkan

    • Nyalakan pelita kita di banyak tempat, manfaatkan dan gunakan uang kita secara tepat sesuai yang Tuhan perintahkan.

 

  • Tuhan segera datang, mari songsong Dia dengan pelita yang masih menyala

 

 

 

You may also like

Leave a comment