Batas Wilayah (Victor Purnomo)

Ams 4: 23-27

  • Hati adalah pusat segalanya, dan merupakan ukuran seberapa besar dan lebar wilayah kita.

  • Daerah, wilayah, kepercayaan Tuhan dalam hidup kita tidak tetap, bisa berkurang, bahkan hilang, jika kita tidak bisa jaga hati kita dengan segala kewaspadaan (Ams 4: 23)

  • Kata menjaga seperti penjaga penjara mengawal supaya tahanan tidak lolos.

  • Jika kita bisa jagai hati kita, maka wilayah dan daerah kita akan diperbesar oleh Tuhan.

  • Jika hati mulai lemah dan terganggu, mungkin tanpa sadar wilayah kita sedang dicuri setan.

  • Kita tidak pernah bisa mengubah hati orang lain, tapi kita bisa mengatur hati kita sendiri.

 

  • Perumpamaan tentang penabur (Mat 13: 3-8, 18-23). Tanah melambangkan hati. Benih sukar untuk bisa hidup dan tumbuh. Di tanah yang subur benih itu tumbuh 30x, 60x dan 100x lipat.

  • Jika ada banyak Firman Tuhan diberikan dalam hidup kita, tapi tidak berbuah dan buntu, masalah belum tentu di benih, tapi karena hati kita yang perlu dibersihkan dan dibereskan.

  • Saat hati kita diperbaiki dan dibongkar Tuhan, maka benih Firman Tuhan akan mudah tumbuh dan berbuah dalam hati kita.

 

Salomo ajari kita cara memiliki hati yang bijaksana dengan mengamati semut (Ams 6: 6-9):

1. Semut suka memberi

  • Di tubuh semuta ada kantong berisi cairan gula cadangan. Semut akan mendeteksi teman yang lapar dengan sungutnya, lalu memberikan gula itu. Bahkan juga pada musuhnya.

  • Saat memberikan cadangan gulanya, wajah semut terlihat bagus. Sementara si penerima wajahnya biasa saja (Kis 20: 35b)

  • Memberi tidak selalu berupa uang. Tapi bisa berupa waktu, perhatian, pertolongan, dll.

  • Semut tidak pernah berhutang, karena mereka yang memiliki berinisiatif mendekati dan memberi, bukan meminta.

 

2. Semut binatang terkuat di dunia

  • Semut ammpu mengangkat beban 50x berat tubuhnya. Manusia dan gajah maksimal mengangkat 2,5 x berat badannya.

  • Jika hati kita lemah dan gampang patah, maka tidak akan mampu melakukan hal-hal besar.

  • Jika hati kita kuat, kita bisa hadapi banyak hal dalam kehidupan, dan bisa mengerjakan banyak hal.

  • Tubuh kita mengikuti hati kita. Saat hati kita lemah, tubuh kita ikut lemah. Saat hati kita kuat, tubuh kita ikut kuat.

 

3. Semut memiliki kecerdasan

  • Semut mengumpulkan biji-bijian di dalam tanah, dan biji-bijian itu tidak tumbuh karena benih itu sudah dipotong dan dibelah. Ketika diperlukan, semut punya banyak makanan.

  • Anak Tuhan harus cerdas dalam menghadapi berbagai situasi, sehingga selalu ada persediaan

 

4. Semut tidak pernah putus asa dan selalu punya cara mengatasi masalah

  • Saat banjir, koloni semut membuat kapal dari daun. Mereka bersama-sama saling mengait, menghanyutkan diri, hingga sampai di tempat yang baru, lalu menyusun ulang koloninya.

  • Untuk menyeberangi kubangan, semut saling berkait sambung-menyambung menjadi jembatan, lalu semut lain berjalan di atasnya.

  • Jangan inginkan apa yang orang lain miliki. Apapun yang sudah kita miliki bisa dikembangkan!

  • Anak Tuhan tidak boleh putus asa. Bersama Tuhan kita bisa melewati semua masalah.


5. Semut adalah binatang yang berkorban

  • Kasta dalam dunia semut: ratu, pekerja, tentara, pejantan.

  • Setelah semut pejantan membuahi telur-telur, sekian jam kemudian dia mati. Karena pengorbanan pejantan-pejantan inilah semut tidak punah dan terus berkembang.

  • Korban: hal yang bagi kita tidak enak, tapi bisa menolong dan menyenangkan orang lain.

 


Saat kita bisa belajar dari semut, maka kita akan berhikmat dan punya pengertian, punya hati yang bijaksana. Saat hati kita bijaksana, wilayah kita akan diperbesar dan diperlebar.

 

 

 

You may also like

Leave a comment