Anger Kills (Petrus Agung)

Kej 4: 1-8

  • Penyebabnya pembunuhan Kain terhadap Habel di permukaan seperti memperebutkan perkenan Tuhan, tetapi dasarnya adalah masalah harga diri, merasa kalah dan disingkirkan.

  • Orang yang tidak punya teacheable spirit di dalamnya penuh ketakutan, cemburu, kemarahan, iri hati, dendam, tidak bisa mengampuni, dan itu memperpendek destiny-nya.

  • Jika kita biarkan kemarahan terus ada dalam kehidupan kita, dan tidak meminta penjelasan pada Tuhan, maka destiny kita tidak pernah besar !

  • Hati Tuhan adalah menebus manusia, dan yang akan dikorbankan adalah anak tunggal Tuhan: Yesus. Yesus disebut anak domba Allah, maka korban Habel menyentuh di hati Tuhan.

  • Tujuan Habel memelihara domba bukan untuk dimakan karena sebelum jaman Nuh manusia belum memakan hewan. Obsesi Habel adalah memberi yang Tuhan suka.

  • Jika Kain merespon dengan bertanya kepada Tuhan, maka Tuhan akan menjelaskan. Maka tidak ada luapan kemarahan Kain kepada saudaranya, dan reaksinya benar, berikutnya akan memberi dengan pengertian yang baru. Inilah sikap seseorang yang berjiwa besar.

  • Tuhan sedang bawa kita masuk ke level raja-raja. Raja-raja harus punya hati yang besar: tidak mempertahankan reputasi, tidak iri pada orang lain, punya rasa aman.

  • Di dalam diri kita ada potensi spirit of excelence, tapi kesempurnaan dan kehebatan kita tertutup dan rusak jika reaksi kita salah.

  • Jika kita mau diajar (teachable), maka spirit of excelence di dalam kita akan berkembang, dan kita akan berkembang jadi orang yang luar biasa.

  • Jika spirit kompetisi, iri hati dan kemarahan kita biarkan muncul dalam diri kita, maka kita bisa membunuh orang lain atau kita mematikan manusia roh kita sendiri.

  • Jika kita punya teachable spirit, maka saat menghadapi masalah yang tidak enak kita akan datang bertanya kepada Tuhan, sehingga kita bisa membuat keputusan yang excellent !

  • Apapun yang dicampur dengan kemarahan akan membunuh: hubungan, persahabatan, kehidupan jiwa kita sendiri, ujungnya membunuh roh kita sendiri jika kita murtad.

  • Saat tekanan datang dalam hidup kita, jangan baca sebagai siksaan.

  • Saat orang yang kita cintai sedang di proses Tuhan, doakan, jangan pasang badan dan melindungi, biarkan didikan Tuhan selesai bagi dia.

 

 

 

You may also like

Leave a comment