SOM 2012 – Sesi 6A: Generasi Pembebas (The Making of Generational Deliverance) – Paul Enenche

  • Kel 2: 13-14; Kel 3: 1-11

  • Sebelum seseorang bisa diutus Tuhan, maka orang tersebut harus diproses Tuhan. Tuhan tidak pernah utus orang yang tidak siap. Tuhan ingin memproses dan mencetak kita, dari bahan baku hingga jadi produk jadi.

  • Jika kita ditugaskan sebelum kita diproses lebih dulu, maka kita akan gagal total dan frustasi:

    1. Kita belum punya strategi Ilahi.

    2. Kurangnya otoritas dan topangan rohani.

    3. Kurangnya favor /kemurahan Ilahi dan penerimaan/ acceptance dari orang-orang, bahkan yang hendak kita tolong akan menolak kita.

  • Untuk berhasil sebagai rasul, nabi, raksasa finansial, kita perlu favor/ kemurahan dan penerimaan/ acceptance. Kemurahan itu datangnya dari penerimaan (Kis 2: 47)

  • Kriteria yang harus kita persiapkan untuk menjadi pembebas generasi :

    1. Memiliki hati seorang hamba (Possess the heart of the servant) – Kel 3: 1a. Urapan Tuhan ada di kepala para hamba. Tuhan tidak mengurapi majikan-majikan! Jika kita ingin lulus ujian kepemimpinan, kita harus melewati proses penghambaan. Sebelum kita punya hati hamba, kita tidak memenuhi syarat untuk melayani.

    2. Datang ke gunung Tuhan (go to the mountain of God) – Kel 3: 1b. Gunung Tuhan adalah tempat doa, adalah tempat berpuasa, adalah tempat menyembah, adalah hadirat Tuhan. Ketika kita membutuhkan: api, kuasa, urapan, passion, jubah untuk menyelamatkan generasi, semua itu ada di gunung Tuhan, yaitu tempat penyembahan dan doa kita.

    3. Memutuskan untuk menyimpang dari jalan kita sendiri (decide to turn aside) – Kel 3: 3. Menyimpang artinya beri perhatian ekstra kepada apa yang Tuhan katakan dan taruh di hati kita: visi, api Tuhan. Tuhan hanya bekerja pada orang-orang yang fleksibel dengan Tuhan.

    4. Mempertahankan jarak aman antara kita dan Tuhan (maintain the save distance) – Kel 3: 5a. Artinya keintiman tanpa kurang ajar (proximity without familiarity)

    5. Tanggalkan kasut (put of thy shoes) – Kel 3: 5b. Melepaskan kasut artinya merelakan martabat, segala pergerakan dan tindak-tanduk kita kepada Tuhan.

    6. Ikut merasakan hati Tuhan (fill HIS pain) – Kel 3: 7

    7. Mati terhadap diri sendiri (dead to self) – Kel 3: 11. Kita harus sampai pada kesadaran bahwa kita tidak berguna tanpa Tuhan.

  • Tidak ada satu manusiapun yang tangan kosong. Tuhan sudah taruh di dalam kita : bakat, karunia, potensi, urapan Tuhan; saat kita ditebusNya. Minta kepada Tuhan supaya mencelikkan dan singkapkan kepada kita tentang apa yang sudah kita miliki dari Tuhan, tapi kita tidak sadar, sehingga kita bisa menjadi jawaban bagi generasi ini.

 

You may also like

Leave a comment